139. Tanaman Asam Jawa/ Asem Bali (Tamarindus indica L.) ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

Saturday, July 5, 2025

139. Tanaman Asam Jawa/ Asem Bali (Tamarindus indica L.)

 139. Tanaman Asam Jawa/ Asem Bali (Tamarindus indica L.)

(A) Deskripsi Singkat
Asam Jawa (Tamarindus indica) adalah pohon tropis yang dikenal karena buahnya yang bercitarasa asam dan banyak digunakan dalam masakan, obat tradisional, dan industri. Tanaman ini berasal dari Afrika tropis dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Asam Jawa memiliki umur panjang dan mampu tumbuh hingga puluhan meter.

(B) Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae

  • Divisi : Tracheophyta

  • Kelas : Magnoliopsida

  • Ordo : Fabales

  • Famili : Fabaceae

  • Genus : Tamarindus

  • Spesies : Tamarindus indica L.

(C) Morfologi

  1. Batang: Kokoh, berkayu keras, dan memiliki kulit yang kasar berwarna cokelat keabu-abuan.

  2. Daun: Majemuk menyirip genap, kecil-kecil, dengan panjang sekitar 15 cm.

  3. Bunga: Berwarna kuning dengan corak merah atau oranye, tumbuh di ketiak daun.

  4. Buah: Berbentuk polong dengan panjang 10–15 cm, berkulit cokelat keras, dan daging buah berwarna cokelat gelap.

  5. Akar: Akar tunggang yang kuat, mampu menembus tanah dalam untuk menyerap air.

(D) Penyebaran
Asam Jawa berasal dari Afrika tropis, tetapi telah menyebar luas ke India, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Kepulauan Pasifik. Di Indonesia, pohon ini sering ditemukan di pekarangan, pinggir jalan, dan ladang.

(E) Habitat
Asam Jawa tumbuh baik di daerah tropis dengan ketinggian hingga 1.500 mdpl. Tanaman ini toleran terhadap kekeringan dan tumbuh di tanah berpasir, lempung, atau tanah liat dengan pH 4,5–8.

(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan

  1. Pengembangbiakan:

    • Biji: Ditabur langsung ke media tanam.

    • Cangkok: Digunakan untuk memperbanyak pohon dengan sifat unggul.

    • Stek batang: Cara alternatif untuk perbanyakan vegetatif.

  2. Perawatan:

    • Penyiraman: Dilakukan secukupnya, terutama pada musim kemarau.

    • Pemupukan: Pupuk organik diberikan setiap 6 bulan.

    • Pemangkasan: Untuk membuang cabang yang mati atau tidak produktif.



(G) Manfaat

  1. Pangan:

    • Daging buah digunakan sebagai bumbu masakan (seperti kuah asam atau sambal) dan bahan minuman.

    • Buah muda dimanfaatkan sebagai campuran rujak atau sayur.

  2. Kesehatan:

    • Digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi sembelit, demam, dan batuk.

    • Mengandung vitamin C, kalium, dan magnesium.

  3. Industri:

    • Kulit kayu digunakan untuk bahan pewarna alami.

    • Kayu dimanfaatkan untuk membuat alat rumah tangga.

  4. Lingkungan:

    • Sebagai pohon pelindung dan pencegah erosi.

(H) Cara Pengolahan

  1. Bumbu Masakan:

    • Daging buah asam dijemur, kemudian direndam dalam air hangat untuk menghasilkan ekstrak asam.

  2. Minuman Tradisional:

    • Rebus asam dengan gula merah untuk membuat wedang asam.

  3. Obat Herbal:

    • Daun muda digunakan untuk kompres demam.

    • Ekstrak biji dijadikan bubuk untuk masker kulit.

(I) Daftar Pustaka

  • Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya.

  • Mabberley, D. J. (2017). Mabberley's Plant-Book: A Portable Dictionary of Plants, their Classifications, and Uses. Cambridge University Press.

  • Balick, M. J., & Cox, P. A. (1996). Plants, People, and Culture: The Science of Ethnobotany. Scientific American Library.

  • Morton, J. F. (1987). "Tamarind," in Fruits of Warm Climates. Miami: Julia F. Morton.

No comments:

Post a Comment