147. Tanaman Daun Gajah Liar (Elephantopus scaber L.) ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

Saturday, July 5, 2025

147. Tanaman Daun Gajah Liar (Elephantopus scaber L.)

 147. Tanaman Daun Gajah Liar (Elephantopus scaber L.)

(A) Deskripsi Singkat
Daun Gajah Liar, dikenal juga sebagai Elephant’s Foot dalam bahasa Inggris, merupakan tanaman herba tahunan dari famili Asteraceae. Tanaman ini tumbuh liar di berbagai kawasan tropis dan subtropis, terutama di padang rumput atau hutan. Secara tradisional, tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit seperti luka, demam, dan infeksi saluran kemih.

(B) Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae

  • Divisi : Tracheophyta

  • Kelas : Magnoliopsida

  • Ordo : Asterales

  • Famili : Asteraceae

  • Genus : Elephantopus

  • Spesies : Elephantopus scaber L.

(C) Morfologi

  1. Akar:

    • Akar tunggang dengan percabangan yang kuat.

  2. Batang:

    • Batang pendek, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 15–50 cm, dan memiliki bulu kasar.

  3. Daun:

    • Daun berbentuk lonjong hingga elips, dengan tepi bergerigi dan permukaan kasar. Daun sering tumbuh melingkar di pangkal tanaman, membentuk roset.

  4. Bunga:

    • Bunga kecil berwarna ungu keunguan, berbentuk tabung, tersusun dalam malai kecil di ujung batang.

  5. Buah dan Biji:

    • Buah berbentuk kecil dengan biji berukuran sangat kecil, dilengkapi bulu untuk membantu penyebaran.



(D) Penyebaran
Tanaman ini tersebar luas di Asia, Afrika, dan Amerika tropis. Di Indonesia, Daun Gajah Liar banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi.

(E) Habitat
Tumbuh di lahan terbuka, padang rumput, pinggir jalan, dan kawasan hutan sekunder. Tanaman ini lebih menyukai tanah kering dengan paparan sinar matahari penuh.

(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan

  1. Pengembangbiakan:

    • Dilakukan secara generatif melalui biji yang disebarkan oleh angin.

  2. Perawatan:

    • Memerlukan sedikit perawatan karena mampu tumbuh di tanah miskin nutrisi. Namun, penyiraman dan pemupukan ringan akan meningkatkan pertumbuhan.

(G) Manfaat

  1. Pengobatan Tradisional:

    • Daun dan akar digunakan sebagai obat herbal untuk demam, bisul, infeksi saluran kemih, hipertensi, dan diare.

  2. Lingkungan:

    • Berfungsi sebagai tanaman penutup tanah untuk mengurangi erosi di lahan terbuka.

  3. Pakan Ternak:

    • Kadang dimanfaatkan sebagai makanan ternak karena memiliki kandungan nutrisi dasar.

(H) Cara Pengolahan

  1. Teh Herbal:

    • Daun segar atau kering direbus dalam air mendidih selama 10–15 menit, kemudian diminum sebagai obat herbal untuk mengatasi demam atau gangguan pencernaan.

  2. Salep Tradisional:

    • Daun dihancurkan dan dioleskan langsung ke luka untuk mempercepat penyembuhan.

  3. Air Rebusan Akar:

    • Akar direbus untuk diminum sebagai tonik kesehatan.

(I) Daftar Pustaka

  • Burkill, I. H. (1985). A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula. London: Ministry of Agriculture.

  • Heywood, V. H., & Brummitt, R. K. (1991). Flowering Plants of the World. Oxford University Press.

  • Watt, J. M., & Breyer-Brandwijk, M. G. (1962). The Medicinal and Poisonous Plants of Southern and Eastern Africa. E&S Livingstone.

PROTA Foundation. (2004). Plant Resources of Tropical Africa. Wageningen: PROTA.

No comments:

Post a Comment