PECINTA IPA: motivasi

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Showing posts with label motivasi. Show all posts
Showing posts with label motivasi. Show all posts

Thursday, November 29, 2018

Minyak Ghee dan Manfaatnya

Minyak Ghee dan Manfaatnya
Ghee, merupakan media memasak yang lebih disukai untuk banyak hidangan. Paling sering digunakan dalam masakan tradisional India, ghee juga populer dalam masakan Timur Tengah. Sementara minyak zaitun, minyak wijen, minyak kacang, dan minyak kelapa menemukan jalan mereka ke resep dalam buku ini, ghee memiliki banyak kelebihan.

Dalam Proses pembuatanhya  mentega dilelehkan dan dipanaskan perlahan-lahan, semua uap airnya menguap, dan padatan susu dipisahkan dari lemak mentega yang jernih. Cairan sisa berwarna emas ini, yang disebut ghee, sangat baik untuk menumis dan menggoreng, karena dapat dipanaskan hingga 190 ° C / 375 ° F sebelum mencapai titik Penguapannya.

Ghee tidak akan menjadi basi dan akan disimpan selama berbulan-bulan tanpa didinginkan; dapat disimpan selama lebih dari 6 bulan di dalam lemari es dan selama lebih dari setahun ketika dibekukan. Ghee memiliki rasa yang menyenangkan, sedikit pedas dan lebih disukai untuk semua permen tradisional India yang digoreng dan gurih. Ghee dapat dibeli di sebagian oko besar, pedagang India dan Timur Tengah, dan beberapa supermarket yang lengkap. Namun ghee buatan sendiri jauh lebih ekonomis. Ghee dapat disiapkan baik di atas kompor atau di oven. Jika Anda membuat ghee dalam jumlah besar, sebaiknya gunakan metode oven. Mentega tawar membuat ghee terbaik.

Manfaat Mengkosumsi Ghee
1. Melindungi Dan Memelihara Kesehatan Jantung
Hampir semua orang percaya mentega dapat mempengaruhi kegemukan dan resiko timbulnya penyakit jantung. Pendapat itu tidak sepenuhnya benar, berbeda dengan minyak samin, jika dikonsumsi berdasarkan takaran tertentu, malahan dapat menyehatkan jantung.

Kemampuan ini berasal dari kandungan omega-3 yang mampu mengurangi kadar kolesterol dan menyeimbangkan hormon kolesterol.

2. Melindungi Tubuh Dari Alergi
Menolong tubuh terhindar dari beberapa gangguan alergi merupakan salah satu manfaat dari minyak samin. Hal itu dikarenakan mentega ini bebas endapan lemak putih, artinya saat mentega ini dipanaskan tidak akan menimbulkan buih putih (residu), penyebab alergi.

Dengan adanya mentega ini, orang-orang yang mudah mengalami alergi dapat mencicipi makanan yang mereka sukai tanpa takut mengalami masalah gastrointenstinal atau gangguan pada perut akibat alergi makanan tertentu.

3. Mengurangi Resiko Inflamasi
Seperti telah disinggung, mentega ini mengandung asam butyricyang dikenal sebagai salah satu rantai asam pendek di dalam tubuh. Berdasarkan penelitian, asam butyric mampu mengurangi gangguan inflamasi/peradangan beberapa bagian tubuh, khususnya peradangan yang berkaitan dengan usus.

Bagi penderita radang usus besar, sangat dianjurkan mengganti mentega biasa dengan ghee, selain sama rasanya, dapat mengobati pula.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Selain mengurangi resiko radang usus, ternyata asam butyric juga sangat berguna untuk meningkatkan produksi T-cells, yaitu sel yang berguna dalam sistem kekebalan tubuh. Tidak heran, dari dulu minyak samin digunakan sebagai bahan makanan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
5. Menstimulasi Sistem Pencernaan Agar Lebih Baik
Ghee dapat juga bermanfaat untuk merangsang sistem pencernaan. Mentega ini dapat menstimulasi pengeluaran asam-asam pencernaan di dalam usus, yang nantinya berguna meningkatkan sistem pencernaan agar lebih baik.

6. Meningkatkan Asupan Energi
Disamping mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan pencernaan, ghee juga dapat meningkatkan kadar energi didalam tubuh. Hal itu dikarenakan kandungan rantai asam lemak pendek & medium yang bermanfaat bagi tubuh.

Faktanya Asam ini secara berkala diproduksi di dalam liver, namun dengan adanya ghee, produksi asam jadi lebih cepat. Saat ini ghee telah digunakan oleh beberapa atlet atau pekerja berat, sebagai bahan campuran makanan pendorong energi harian mereka.

7. Turut Meningkatkan Kesehatan Mata
Telah disinggung, ghee kaya akan vitamin A, yang dikenal sebagai nutrisi essensial untuk kesehatan mata. Selain itu, di dalam mentega ini juga terkandung anti-oksidan yang dikenal sebagai Carotenoids, yang berperan sebagai penghilang dan penetralisir serangan radikal bebas terhadap sel-sel tubuh, termasuk pada sel mata penyebab katarak.

8. Mengurangi Proses Oksidatif Tidak Sehat Di Dalam Tubuh
Radikal bebas yang masuk kedalam tubuh dapat memicu proses oksidatif tidak sehat. Ghee mampu mengurangi proses ini berkat kandungan vitamin A dan carotenoids-nya. Selain itu, berkat kandungan asam butyric dan asam linoleic yang dikombinasikan dengan vitamin A, ghee dapat menjadi senjata ampuh pengusir kanker.

9. Meningkatkan Kesehatan Psikologis
Siapa yang tidak ingin pintar, cerdas dan memiliki ingatan kuat? Beberapa orang percaya bahwa dengan menghirup aroma dari campuran ghee, daun neem dan mustard, lalu dibakar sehingga menimbukan asap, dapat meningkatkan kesehatan mental.

10. Merangsang Perasaan Semangat
Ghee dapat digunakan untuk merangsang perasaan semangat, dikarenakan terbuat dari bahan yang dimurnikan dan terbaik. Beberapa masyarakat di asia selatan dan timur tengah, menggunakan ghee sebagai bahan makanan utama karena mereka percaya makanan ini sangat baik untuk meningkatkan semangat hidup tiap harinya.

11. Meningkatkan Mood Seksualitas
Berdasarkan penelitian, ternyata minyak samin dapat menstimulasi perasaan enak saat akan melakukan hubungan seks. Berkat kombinasi asam essensial, beberapa vitamin, serta omega-3, ghee mampu meningkatkan kualitas sistem reproduksi laki-laki ataupun perempuan jika dikonsumsi secara ruitn dalam makanan harian.

12. Meringankan Batuk Ringan dan demam
Sejak dulu ghee telah digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti batuk kering dan demam. Caranya giling jagung, dan daging sampai halus, lalu tambahkan ghee dan sedikit merica, campur. Nah, pasta ini dipercaya mengobati kedua penyakit tersebut bagi sebagian masyarakat di asia selatan.

13. Mengobati Luka Lecet, Berdarah Hingga Menghilangkan Rasa ‘Sakit Terbakar’ Di Kulit
Salah satu manfaat lain dari minyak samin yakni mentega ini dapat digunakan sebagai obat pada kulit yang lecet, tergores hingga berdarah. Masyarakat india kuno bahkan telah menggunakan ghee dalam pengobatan Ayuveda, dimana ghee digunakan sebagai obat oles paska operasi.

14. Meningkatkan Kesehatan Wanita Yang Sedang Hamil
Wanita hamil disarankan untuk menggunakan ghee dalam makanan hariannya dikarenakan minyak samin ini sangat baik untuk kesehatan janin. Keampuhan ini berasal dari asam essensial yang hanya terdapat di dalam ghee.

Bagaimana teman-teman tentang minyak Ghee dan manfaatnya ? semoga bisa membantu, kunjungi terus Web ini. 

Efek Partai di Masyarakat Pedalaman Setelah Masa Reformasi

Efek Partai di Masyarakat Pedalaman Setelah Masa Reformasi

Selamat datang di blog yang sederhana ini, disini saya akan mencoba menceritakan suasana Partai Politik Sekitar tahun 1998. masih teringat di benak saya bagaimana suasan partai Politik di lingkungan saya pada saat saya masih kecil dulu. Pada saat tersebut antara nyata dan tidak nyata, antara ada dan tidak ada. Pada saat itulah saat yang begitu mencekam.

Apakah yang sebenarnya terjadi ? 
Pada saatvtersebut adalah masa dimana antara Dua partai besar yang sedang bertarung di senayan. Ya saya tidakakan sebutkan nama partainya, Kata Kuncinta adalah " KUNING & MERAH " pertarungan apa ? nah jawabannya adalah pertarungan kekuasaan. Karena yang namanya partai  politik disana ada kekuasaan. Kira-kira hubungan apa yang terjadi dengan masyarakat daerah ?  Hubungannya , Kalau di senayan ada perang dingin, sedangkan di masyarakat ada perang panas. maksudnya ? disenayan pernga pikiran sedangkan kalau di daerah sapai perang mengeluarkan keringat dan tetesan darah layaknya perang melawan penjajah.
Pada Saat di Daerah ,,antara partai yang satu dengan lainnya karena merasa semua benar dan terlalu panatik mendukunga partainya sampai nyawa pun bisa jadi korban. Padahal kalau di Pusat sana mereka masih bisa berjabat tangan, tersenyum dan makan dengan tenang. Kalau di Daerah terutama di Pedalaman Lihat orangnya saja langsung emosi, Lihat bendera partai saja langsung membakar, tidak ada senyuman yang ada hanyalah kecemasan, makan pun tidak enak.

Walau saya masih kecil di era ketkutan tersebut sudah bisa berpikir. Mengapa mereka hanya demi Partai, hanya demi bendera bisa saling perang. ini karena masih bisa kita dihasut dan diadu domba
Saat kita bisa dihasut dan diadu domba kita hanyalah sebagai alat untuk kepentingan kaum penguasa.

Sekarang saatnya kita menjadi masyarakat yang cerdas, juangan hanya karena partai saja kita bisa diadu domba. kita harus berfikir ke depan, sekarang fokus bekerja, mendukung tidak harus saling mempengaruhi dan saling menghancurkan sesama saudara. Hapuslah sifat yang menguntungkan bagi segelintir orang, harusnya kita memikirkan kesejahteraan, ketentraman bagi orang lain. Ingatlah semua orang Memiliki Hak Asasi Manusia. 

Itu hanyalah cerita pendek saya, jika ada yang ingin lebih jauh silahkan bertanya di kolom komentar.

Sunday, July 15, 2018

All About Material Value

All About Material Value

At the time that no one can do is if a person has absolutely no material at all. This is what is often felt by people who are in the middle to lower economic level. Someone feels so sick when they have no material. Matter is an inseparable partner of life. So life can be said to live in a material world. If you live in another spiritual world again the story.
Material Ilustration
All experience can be the most valuable life lesson. Like the pride of someone who is at stake. Every moment humans experience things that hurt. The sick thing that from the heart seemed to pierce from within the conscience. Circumstances like a knife so pierced. enough until then.

Material problems, Almost all humans in all corners of the world are busy thinking about the material all the time. Now all good affairs many or little can not be separated from the name of the material. Even pee just pay and other examples such as parking vehicles. As if if no material will not be able to live, especially in meeting basic needs. Diamana looking for the material? of course with work. Now that's a big question, All work is making money? Is it appropriate or appropriate between work and income?

A person's income varies depending on the type of work, mostly like that. Not from the weight of his job. Just imagine it like a stone-breaker or a worker is usually a smaller result than an office person. This is what causes a lot of social jealousy. Many among the people who talk to each other. If it happens then there will be chaos.

As many of the problems that occur in society, chaos will grow and not conducive. Is this society to be expected?

Back to the material problem, which is a problem that is so complicated for all circles that can be linked to the problems of society. All these problems can happen anytime. So work as well as possible. Whatever the job, live and work according to clear instructions. Hopefully by working properly all the problems about the material can be overcome well.

Saturday, July 7, 2018

Pabuan / Paboan Desa Pedawa

ketut supeksa
Ilustrasi Gambar Pabuan
Pabuan / Paboan Desa Pedawa

Pabuan / Paboan biasanya dipakai warga desa pedawa untuk pemberitahuan kepada orang yang akan memuput banten. Istilahnya sebagai penghormatan kepada sesuunan/ iringan (dewa yang disungsung ) dari orang tersebut. Pabuan juga melambangkan penguasa  isi alam (Tuahan) yang ada hubungannya dengan perlambang Tri Murti.
Isi dari Pabuan/ Paboan :
1. Daun Pisang (Alas isinya)
2. Buah (Buah Pinang)
3. Base (Daun Sirih)
4. Pamor (Kapur sirih/ liat)
5. Gambir
6. Temako (Tembakau)
7. Pis Bolong 11 Biji (Uang Kepeng)


Catatan : Semua Bahan disusun sedemikian rupa di dalam tetembong. Lalu dibawa menggunakan penarak nganten. dan ditutup lagi dengan daun.

Tata cara mrmberikan Paboan :
Pabuan dibawa ke tempat orang yang akan diberika Paboan. setelah ketemu ;
Tulung negak malu / negak malu na (orang tersebut diminta untuk duduk ) trus setelah orang itu duduk . Tulung amah malu pabuane/ amah malu pabuane (Orang diminta untuk makan pabuan tersebut). 

Tentunya dengan bahasa Pedawa yang Khas. Saat orang tersebut makan Pabuan, bukan berarti semua dimakan , tetapi biasanya mengambil sedikit seperti orang nginang atau makan sirih. batulah orang menyampaikan maksud dan tujuannya membawa pabuan tersebut. 

Itulah sedikit tentang pabuan yang begitu sakral di desaku tercinta yaitu Desa Pedawa. Semoga Pedawa makin go Internasional.

Monday, June 25, 2018

BERITA HOAX ( ORTA LAPAT LAPATAN ) FILM PENDEK TERBARU

BERITA HOAX ( ORTA LAPAT LAPATAN ) FILM PENDEK TERBARU

Film ini adalah sebuah film pendek yang mengedukasi khalayak umum , dan mencerdaskan wawasan untuk menanggapi sebuah berita
Film ini dibuat di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Desa Pedawa


Friday, January 5, 2018

DOA ACARA RAPAT RESMI BARU

DOA ACARA RAPAT RESMI BARU
 Selamat datang di Web-Blog pecinta IPA, disini saya akan memberikan ringkasan Doa Rapat baik secara Resmi dan tidak Resmi, dengan Tujuan Agar terselamatkan. Berikut adalah Doanya :


Ilustrasi Sangkep/ Rapat di Balai Banjar



Om Swastyastu
Om Awignam Astu Namo Siddham

Om Sam Gacchadwam Sam Wadadwam
Sam Wo Manamsi Janatam
Dewa Bhagam Yatha Purwe
Samjanana Upasate
Om Samani Wa Akutih
Samana Hrdayani Wah
Samanam Astu Wo
Mano Yatha Wah Susahasati

Om Ano Bhadrah Krattawo Yantu Wiswatah

(Ya Tuhan, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk menyatukan pikir sebagai mana halnya para dewa selalu bersatu. Ya Tuhan, tuntunlah kami agar sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran hingga dapat hidup bersama dalam sejahtera dan bahagia. Ya Tuhan, semoga pikiran yang baik datang dan segala penjuru.)

Om Hyang Widhi, yang Maha Pengasih dan Penyayang, hanya kepada-Mu kami memanjatkan Doa dan memohon Anugrah. Pada Hari ini kami Keluarga Besar SDN 3 Alasangker mengadakan acara Rapat Komite dan Wali Siswa, Berikanlah kami keselamatan, lindungilah kami dari segala hal yang tidak baik. Bebaskanlah kami dari segala rintangan sehingga kami dapat mencapai tujuan bersama.



Om Hyang Widhi, 
Ampunilah Kami, ampunilah segala kekeliruan kami, dan bebaskan kami daari segala dosa.

Om Santih, Santih, Santih Om


Catatan : Doa tersebut menurut Hindu, untuk yang lain sesuaikanlah dengan kepentingannya masing-masing.

Hanya itu yang bisa saya sampaikan, jika ada kesalahan atau kekurangan mohon dikoreksi agar pengembangan selanjutnya semakin sempurna. 

Thursday, January 4, 2018

Energi Pasang Surut Air Laut, Energi bio Gas dan Energi Biomasa

Energi Pasang Surut Air Laut, Energi bio Gas dan Energi Biomasa

Selamat datang di Web-blog pecinta IPA ini, disini saya akan membagikan materi tentang Energi yang terbarukan, tetapi kita fokus tiga energi dulu, yaituPasang Surut Air Laut, Energi bio Gas dan Energi Biomasa, unruk yang lain kita lanjutkan di postingan selanjutnya.

1. Energi Pasang Surut Air Laut 

Salah satu potensi laut dan samudra yang belum banyak diketahui masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra untuk menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan pengembangan potensi energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Francis dan Jepang. 

Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur air laut di permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan energi jenis ini di Indonesia masih memerlukan berbagai penelitian mendalam, tetapi secara sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas menemukan dan memanfaatkan potensi energi gelombang laut dan energi panas laut lebih besar dari energi pajang surut. 

Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada 2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang berbeda di kedua titik 

tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat dikategorikan sebagai energi terbarukan. 
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian puncak maksimum dan lembah minimum. Pada selang waktu tertentu, ketinggian puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut berbeda-beda, bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang sama jika diukur pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara statistik dapat ditentukan ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi tertentu. 

Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu, maka dapat diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi tersebut. Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan kw per meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan dikali waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan perhitungan ini dapat diprediksikan berbagai potensi energi dari gelombang laut di berbagai tempat di dunia. Dari data tersebut, diketahui bahwa pantai barat Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40kw/m. 

Pada dasarnya prinsip keria teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih. 

Alternatif teknologi yang diperidiksikan tepat dikembangkan di pesisir pantai selatan Pulau Jawa adalah teknologi Tapered Channel (Tapchan). 

Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang datang disalurkan memasuki sebuah salurah runcing yang berujung pada sebuah bak penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang berada dalam bak penampung dikembalikan ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin generator penghasil energi listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran air penggerak turbin dapat beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang laut yang berubah-ubah. Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme pasang surut dan pilihan topografi garis pantai yang tepat. Teknologi ini telah dikembangkan sejak tahun l985. 

Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih banyak dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water column). Proses pembangkitan tenaga listrik dengan teknologi ini melalui 2 tahapan proses. Gelombang laut yang datang menekan udara pada kolom air yang diteruskan ke kolom atau ruang tertutup yang terhubung dengan turbin generator. Tekanan tersebut menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. Sebaliknya, gelombang laut yang meninggalkan kolom air diikuti oleh gerakan udara dalam ruang tertutup yang menggerakkan turbin generator pembangkit listrik. 

Variasi prinsip teknologi ini dikembangkan di Jepang dengan nama might whale technology. Di Skotiandia, Inggris Raya, telah dibangun pembangkit tenaga gelombang laut yang digunakan yang menggunakan teknologi ini. Pembangkit yang selesai dibangun pada tahun 2000 ini dilengkapai listrik sampai 500 kW. 

Selain itu, di Denmark dikembangkan pula teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang disebut wave dragon, prinsip kerjanya mirip dengan tapered channel. Perbedaannya pada wave dragon, saluran air dan turbin generator diletakkan di tengah bak penampung sehingga memungkinkan pembangkit dipasang tidak di pantai. 

Pembangkit-pembankit tersebut kemudian dihubungkan dengan jaringan transmisi bawah laut ke konsumen. Hal ini menyebabkan biaya instansi dan perawatan pembangkit ini mahal. Meskipun demikian pembangkit ini tidak menyebabkan polusi dan tidak memerlukan biaya bahan bakar karena sumber penggeraknya energi alam yang bersifat terbarukan. 

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik. 

Keuntungan dari energi pasang surut ini adalah. Setelah dibangun energi 

listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis, tidak membutuhkan bahan bakar, tidak menimbulkan efek rumah kaca, produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.Tetapi energi pasang surut bukanlah energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan. Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai. 
Energi pasang surut diperkirakan sekitar 500 sampai 1000 m kWh pertahun. Pembangkit listrik tenaga pasang surut (PLTPs) terbesar di dunia terdapat di muara sungai Rance di sebelah utara Perancis. Pembangkit listrik ini dibangun pada tahun 1966 dan berkapasitas 240 MW. PLTPs yang terbesar nanti akan dibangun di Korea Selatan dengan kapasitas 300 MV yang mampu untuk mengaliri listrik untuk 200.000 rumah. Proyek ini akan selesai tahun 2015. 

Energi pasang surut memanfaatkan pergerakan air laut dalam jumlah besar (pasang surut). Seperti yang kita ketahui pasang terjadi dua kali sehari, diperkirakan sekitar 12,5 jam sekali.Karena siklusnya bisa diprediksi, maka sangat mudah untuk memanfaat kan energi pasang surut ini. 

Prinsip kerja energi pasang surut sangat sederhana. Saat pasang datang air laut masuk melewati dam melalui katup yang bisa membuka secara otomatis. Saat pasang surut, katup yang ada di dam tertutup sehingga air laut terjebak didalam dam. Air laut yang terjebak inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin. 


2. Energi Biogas 

Energi Biogas adalah bentuk energi terbarukan yang dihasilkan dari pembusukan bahan organik. Biogas dapat ditangkap dari berbagai sumber dari kotoran sapi limbah TPA. Energi yang disediakan oleh biogas dapat digunakan untuk menyediakan panas, menghasilkan listrik, atau bahan bakar kendaraan. 

Energi biogas telah digunakan di kedua negara maju dan berkembang, dan dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, meskipun tidak hadir dengan beberapa kelemahan. 

Bentuk energi dibuat ketika bakteri dan mikroorganisme lainnya memecah dan memakan bahan organik tanpa adanya oksigen, proses yang dikenal sebagai pencernaan anaerobik. Saat pencernaan anaerobik merupakan fenomena alam, perangkat buatan manusia yang dikenal sebagai digester yang digunakan untuk mengoptimalkan hasil. Pembuatan yang tepat gas bervariasi tergantung bahan dan jenis digester, tetapi gas primer umumnya metana, gas rumah kaca yang potensial. 

Energi biogas dapat diproduksi dari berbagai jenis bahan organik. Di AS, beberapa petani menggunakan biogas dari kotoran sapi atau babi untuk daya pertanian mereka, dan bahkan menjual listrik ekstra untuk perusahaan utilitas. Di Eropa, Amerika Utara, dan bagian lain dari dunia, gas lahan TPA yang lain dapat menyebabkan pencemaran ditangkap dan digunakan untuk menghasilkan listrik. 

Di negara-negara berkembang seperti China dan India, energi biogas digunakan oleh peternakan kecil dan rumah tangga untuk pemanasan dan memasak. Ini digester dapat diberi makan dengan sesuatu dari sampah rumah tangga ke limbah, yang dapat meningkatkan kondisi sanitasi di daerah di mana infrastruktur modern tidak tersedia. Selain itu, proses pencernaan anaerobik dapat menghasilkan endapan kompos seperti itu membuat pupuk yang baik. 


Metana juga terjadi menjadi komponen utama dalam gas alam, dengan pemurnian sedikit, energi biogas dapat menambah atau mengganti bahan bakar fosil tanpa infrastruktur atau peralatan baru. Setelah dimurnikan, biogas dapat disuntikkan langsung ke jaringan pipa gas alam yang ada. Hal ini memungkinkan biogas, kadang-kadang dikenal sebagai biometana dalam bentuk yang ditingkatkan, untuk digunakan dalam pembangkit listrik tenaga gas alam. Ini juga berarti bahwa mobil dan truk dirancang untuk berjalan pada gas alam dapat menggunakan biogas sebagai bahan bakar. 

Biogas juga dapat digunakan dalam program kompensasi karbon. Dalam banyak kasus, produsen energi biogas membakar metana dan gas rumah kaca lainnya yang seharusnya dapat dilepaskan ke atmosfer. Selain produktif penghasilan dari pembangkit listrik, produsen ini, apakah petani tunggal atau sebuah perusahaan besar, bisa menjual nilai karbon untuk utilitas listrik dan perusahaan lain. 

Seperti halnya dengan semua sumber energi, biogas memang memiliki kelemahan. Meskipun dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, biogas tidak sepenuhnya bebas polusi. Karena digester ini dirancang untuk menjadi ramah terhadap bakteri, ada potensi untuk pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Metana mudah meledak, dan tindakan pencegahan harus diambil ketika menangani atau pengangkutan itu. Namun, banyak keuntungan dari energi biogas malahan berarti penggunaannya kemungkinan akan terus meningkat di seluruh dunia. 


3. Energi Biomassa 

Energi biomassa adalah energy yang dibuat dari sumber alami yang dapat diperbarui. Energi biomassa merupakan solusi untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Biomassa ini diolah oleh mikroorganisme dan makroorganisme. Selain dari unsur hewani biomassa juga berasal dari tumbuh-tumbuhan. Biomassa mengandung unsur carbon seperti halnya unsur kehidupan dimuka bumi ini dari berbagai jenis hewan,tumbuhan sampai manusia itu sendiri. 
Contoh Pengunaan Energi Biomassa sampai saat ini. 

Selama masih ada unsur carbon dimuka bumi maka energi biomassa yang diperoleh dari jenis-jenis tanaman dan hewan dapat kita buat. Hal ini menunjukan bahwa energi biomassa merupakan energi yang tergolong dapat diperbarui. Bebeda dengan energi yang tidak dapat diperbarui yang bersal dari fosil. Karena suatu saat nanti energi fosil pasti akan habis. Bahan-bahan seperti ranting,daun,batang pohon bias dibuat menjadi energi biomassa. 

Biomassa bisa menjadi energy listrik,dan panas untuk keperluan masyarakat. Selain itu Negara kita mengalami perkembangan biogas yang pesat. Hebatnya lagi biogas yang termasuk kategori energi biomassa juga dapat dihasilkan dari kotoran hewan ataupun manusia. Bahan tersebut diolah dengan bantuan mikroorganisme dan dapat menghasilkan zat metana dan karbondioksida yang menjadi unsur gas yang dapat dikapai sebagai kompor atau pembangkit tenaga listrik dalam skala besar. Ada beberapa energi yang dapat dihasilkan dari kotoran atau tumbuh-tumbuhan. Beberpa contoh energi biomassa yang dihasilkan diantaranya : 

Biogas. 
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari aktivitas fermentasi atau disebut anaerobik dari bahan organik. Bahan-bahan dasar ini terdiri dari kotoran hewan dan manusia menjadi gas. 

Biodiesel. 
Biodisel adalah bahan bakar berbentuk cair untuk mesin diesel. Bahan-bahan biodiesel terdiri diantaranya dari tanaman jarak,kedelai,dan minyak sawit. 

Biokerosen. 
Biokerosen adalah minyak nabati murni atau sejenis dengan minyak tanah sebagai bahan bakar mesin disel dan pembangkit tenaga listrik. 

Bioetanol. 
Bioetanol merupakan bahan bakar sejenis bensin yang yang berasal dari tanaman tebu,jagung,singkong atau kentang. 

Biomikrobet. 
Biomikrobet terbuat dari sekam,serbuk gergaji kayu yang diolah menjadi padat. 
Energi Biomassa merupakan energi yang dapat diperbarui sebagai pengganti bahan bakar minyak bumi yang bersasal fosil. Pentingnya mengunakan energy biomassa untuk lingkungan dan kelestarian alam. Dengan bahan yang berlimpah dan mudah didapat kita perlu untuk mengembangkan dan memperluas jaringan pemakaian energi biomassa.

Semoga artikel ini dapat membantu, Kun jungi Terus Web-blog pecinta IPA. Sampai Jumpa

Saturday, December 2, 2017

MATERI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN (GOOD LEADER) LENGKAP

MATERI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN (GOOD LEADER) LENGKAP

Selamat datang di Web-blog Pecinta IPA yang sederhana ini, disini akan saya sediakan mengenai pemimpin dan gaya kepemimpinan. semoga bisa membantu.
ILUSTRASI PEMIMPIN & GAYA KEPEMIMPINAN

I. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Menjadi pemimpin yang baik bukanlah mudah. Pemimpin yang baik bukanlahpemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Pemimpin yang baikadalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin yang mempunyai karisma akan memudahkan mengarahkan staf atau pengikutnya. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. 

Pada dasarnya Tipe kepemimpinan ini bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua jenis gaya kepemimpinan itu memiliki keunggulan masing-masing. Pada situasi atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada umumnya gaya kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu dalam aplikasinya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang akan diterapkan dalam keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk mendapatkan manfaat.

II. TIPE/ GAYA KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin pastinya berbeda-beda setiap individunya yang bisa membuat perubahan. Terdapat beberapa gaya kepemimpinan atau sering juga disebut dengan tipe kepemimpinan yaitu:



1. Tipe Kepemimpinan Karismatik
Dalam kepemimpinan karismatik memiliki energi, daya tarik dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Sampai sekarang pun orang tidak mengetahui benar sebab-sebabnya mengapa seseorang itu memiliki karisma besar. Dia dianggap mempunyai kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Dia banyak memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh dan daya tarik yang teramat besar. Tokoh-tokoh besar semacam ini antara lain: Jengis Khan, Hitler, Gandhi, John F. Kennedy, Soekarno, Margaret Tacher, dan Gorbachev.

2. Tipe Paternalistis
Yaitu tipe kepemimpinan kebapakan, dengan sifat-sifat antara lain sebagai berikut:
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak-anak sendiri yang perlu dikembangkan.
Bersikap terlalu melindungi (overly protective).
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri.
Hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif.
Tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada pengikut dan bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.
Selalu bersikap maha-tahu dan maha benar.

3. Tipe Militeristis
Tipe ini bersifat kemiliteran, namun hanya gaya luaran saja yang mencontoh militer. Tetapi jika dilihat lebih seksama, tipe ini mirip sekali dengan tipe kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan ini berbeda sekali dengan kepemimpinan organisasi militer. Sifat-sifat pemimpin yang militeristis antara lain ialah:
Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, terhadap bawahannya sangat keras, otoriter, kaku, dan seringkali kurang bijaksana.
Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran berlebihan.
Tidak menghendaki saran, usulan, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya.
Komunikasi hanya berlangsung searah.

4. Tipe Otokratis
Kepemimpinan ini mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipenuhi. Pemimpin selalu mau berperan sebagai pemain tunggal. Pada a one man show, dia sangat berambisi untuk merajai situasi. Setiap perintah dan kebijakan ditetapkan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya. Anak buah tidak pernah diberi informasi mendetail mengenai rencana dan tindakan yang harus dilakukan. Semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi pemimpin sendiri.

5. Tipe Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan sendiri. Dia merupakan pemimpin simbol, dan biasanya tidak memiliki keterampilan teknis sebab duduknya sebagai direktur atau pemimpin ketua dewan, komandan, atau kepala biasanya diperoleh melalui penyogokan, suapan atau sistem nepotisme.

6. Tipe Populistis
Profesor Peter Worsley dalam bukunya the third worldmendefiniskan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangunkan solidaritas rakyatmisalnya Soekarno dengan ideologi marhaenismenya, yang menekankan masalah kesatuan nasional, nasionalisme, dan sikap yang berhati-hati terhadap kolonialisme dan penindasan-penindasan serta penguasaan oleh kekuatan-kekuatan asing (luar negeri).
Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh kepada nilai-nilai masyarakat tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri (asing). Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan (kembali) nasionalisme. Dan oleh Profesor S.N Einsentadt, populisme erat dikaitkan dengan modernitas-tradisional.

7. Tipe Administratif atau Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Sedangkan para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur yang mampu menggerakan dinamika modernisasi dan pembangunan. Dengan demikian, dapat dibangun sistem administrasi dan birokrasi yang efisien untuk memerintah, yaitu untuk memantapkan integritas bangsa pada khususnya, dan usaha pembangunan pada umumnya. Dengan kepemimpinan administratif ini diharapkan adanya perkembangan teknis, yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial di tengah masyarakat.

8. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis ini bukan terletak pada “person atau individu pemimpin”, tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing, mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat. Kepemimpinan demokratis sering disebut sebagai kepemimpinan group developer.
Selanjutnya, setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, tempramen, watak, kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanya-lah yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai prilaku kepemimpinannya.

III. TEORI KEPEMIMPINAN
Setidaknya ada 3 teori tentang asal-usul terbentuk seorang pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.
Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.
Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.

Sifat-sifat Pemimpin
Beberapa sifat yang biasanya melekat pada diri seorang pemimpin, diantaranya adalah sebagai berikut.
Intelejensi – Kemampuan bicara, menafsir, dan bernalar yang lebih kuat daripada para anggota yang dipimpin.
Kepercayaan Diri – Keyakinan akan kompetensi dan keahlian yang dimiliki
Determinasi – Hasrat untuk menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung menyetir
Integritas – Kualitas kejujuran dan dapat dipercaya oleh para anggota
Sosiabilitas – Kecenderungan pemimpin untuk menjalin hubungan yang menyenangkan, bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Menunjukkan rasa sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan perhatian atas kehidupan mereka.
Keahlian Administratif Dasar Seorang Pemimpin
Keahlian Teknis – Kompetensi khusus tertentu, kemampuan analitis dan menggunakan alat serta teknik yang tepat.
Keahlian Manusia – Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
Keahlian Konseptual – Kemampuan bekerja dengan berbagai gagasan dan konsep.

1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
– pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
– sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
– kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.

Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.
d. Model ” Jalan- Tujuan “
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

IV. PEMIMPIN DI ERA GLOBALISME
Seorang pemimpin hendaknya memiliki pendekatan yang berbeda di dalam memahami kebutuhan anggota timnya.

Kepemimpinan pada era millennium ini, membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memberikan pengaruh bagi timnya dengan memiliki visi yang jelas dan mengispirasi, mendorong inisiatif serta mengembangkan mereka. Mengutip ungkapan John Maxwell “Kepemimpinan berarti pengaruh, segala sesuatu bangkit dan jatuh bersama dengan kepemimpinan”, artinya seorang pemimpin yang baik mampu mempengaruhi dan menggerakan timnya menuju sasaran yang telah ditetapkan dan di sepakati bersama.
Kemampuan mempengaruhi ini tidaklah muncul dengan tiba-tiba, akan tetapi seorang pemimpin perlu memiliki daya tarik yang membuat mareka mau melakukan. Ralph Lauren mengatakan “Seorang pemimpin memiliki visi dan keyakinan bahwa mimpi dapat dicapai, dan menginspirasi energi untuk menyelesaikannya” Daya tarik diibaratkan sebuah magnet yang mampu manarik logam, di mana orang lain akan mendekat dengan sendirinya tanpa disuruh. Daya tarik dapat berupa visi yang jelas dan mampu menginspirasi mereka untuk mencapainya, karena menurut Joel Arthur Barker “ Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi, tindakan tanpa visi hanya melewati waktu, visi dengan tindakan dapat merubah dunia”.

Mendorong timnya untuk dapat memiliki gagasan dan ide, merupakan tantangan tersendiri bagi pemimpin saat ini, pemimpin yang penuh dengan ide atau gagasan baru akan lebih dihargai oleh anggota tim. “Tanpa pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemajuan, kata-kata seperti perbaikan, prestasi dan kesuksesan tidak ada artinya” (Benjamin Franklin). Ide atau gagasan anda perlu disesuaikan dengan kemampuan tim, bila dirasa ide anda kurang dapat menjawab permasalahan yang ada, maka libatkan anggota tim untuk menjadi bagian didalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kemampuan pemimpin di dalam memberdayakan anggota tim, dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan tim, hindari menyamaratakan kebutuhan tim, karena tugas mereka berbeda-beda, sehingga pendekatan dalam melakukan pengembangan mereka pun berbeda. Pemimpin harus mampu menterjemahkan dan memberi arahan tentang sasaran dan peran dari anggota timnya, yang disesuaikan dengan kemampuan dan tugasnya masing-masing. Bukan hal yang mudah bagi pemimpin didalam melatih timnya dengan baik, hal ini dapat dipengaruhi banyak faktor, bisa karena ketidakmampuan pemimpin didalam penguasaan tugas atau pemimpin yang tidak pernah mengindentifikasi terlebih dahulu kemampuan timnya.

Pada akhirnya, berhasil tidaknya seorang pemimpin dapat diukur dari seberapa berhasilnya dia didalam melakukan proses regenerasi, John C Maxwell mengatakan “ Nilai seorang pemimpin yang langgeng akan diukur oleh suksesi ”, Regenerasi tidak dapat dilakukan secara instan, akan tetapi memerlukan proses, pemimpin perlu mengawal proses tersebut sehingga mampu menciptakan pemimpin baru yang siap untuk menggantikan dirinya dimasa depan.


V. TANDA MEMILIKI BAKAT SEBAGAI PEMIMPIN
Untuk mengetahui apakah Anda seorang pemimpin atau pengikut, ada 13 tanda yang wajib Anda kenali.

1. Melampaui fungsi dasar
Pengikut hanya melakukan pekerjaan mereka dan hanya itu. Tidak perduli seberapa baik pekerjaan mereka, yang penting selesai alias sekadar menggugurkan kewajiban. Mereka jarang untuk melakukan melampaui fungsi dasar mereka. Sedangkan pemimpin melihat deskripsi pekerjaan mereka sebagai minimal. Pemimpin lebih melihat peran nyata mereka sebagai nilai tambah dan mereka menambahkan kapan pun dan dimana pun mereka melihat kesempatan.


2. Memiliki keyakinan
Pengikut melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai ancaman. Sedangkan pemimpin melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai aset, karena mereka memiliki keyakinan atas bakat dan prestasinya sendiri. Sehingga pemimpin ingin membuat hal-hal yang lebih baik dan mereka selalu menemukan aset, karena seorang pemimpin adalah pemain tim sejati. Mereka tidak takut mengakui bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk menjadi kuat.

3. Optimistis
Pengikut selalu terbatas dalam melihat segala situasi. Sedangkan pemimpin selalu melihat ada setiap kemungkinan dalam segala situasi. Bila ada kondisi yang salah, pemimpin tidak terpaku pada hal-hal buruk melainkan berusaha mencari cara atau peluang untuk membuat hal-hal yang lebih baik.

4. Terbuka untuk perubahan
Pengikut selalu puas dengan kondisi status quo alias comfort zone. Mereka melihat perubahan sebagai hal menakutkan dan merepotkan. Pemimpin selalu melihat kesempatan dalam perubahan. Karena pemimpin ingin perbaikan yang terus menerus, mereka tidak pernah takut untuk bertanya, “Apa selanjutnya?”

5. Sebagai penentu
Pengikut sering ragu-ragu untuk bertindak, karena takut tindakan mereka akan salah. Pemimpin tidak takut untuk membuat keputusan meski ia tidak yakin apakah itu benar. Mereka lebih suka membuat keputusan dan menjadi salah dari pada tidak membuat keputusan sama sekali, yang akhirnya membuat kebingungan di sekitar.



6. Memiliki tanggung jawab
Ketika kesalahan terjadi, pengikut dengan cepat meyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain. Pemimpin di sisi lain, cepat menerima akuntabilitas atas tindakan mereka. Mereka tidak khawatir mengakui kesalahan, karena jika pemimpin menyalahkan orang lain justri akan membuat keadaan lebih buruk.

7. Tidak takut rintangan
Pengikut sering melemparkan rintangan kepada orang lain. Ketika ada hal yang salah, mereka kerap menganggap sudah takdir. Pemimpin tidak takut rintangan dan menghadapi masalah. Dan dalam menghadapi masalah, pemimpin bersikap tenang dan kadang kala hasilnya tidak terduga.

8. Rendah hati
Pengikut selalu mengejar kemuliaan. Mereka tidak mengizinkan orang lain lebih baik dari mereka dan merasa selalu lebih baik dari pada orang lain. Bahkan mereka tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan kotor bila diperlukan dalam mengejar kemuliaan. Sedangkan pemimpin selalu rendah hati.

9. Antusias
Pengikut terjebak dalam kesibukan sehari-hari. Mereka pergi bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas mereka sehingga mereka bisa pulang pada akhir hari dan melanjutkan kehidupan nyata mereka. Pemimpin mencintai apa yang mereka lakukan dan melihat pekerjaan mereka sebagai bagian penting dari kehidupan nyata. Tugas mereka bukan hanya apa yang mereka lakukan tapi seberapa penting tugas mereka bagi orang lain.

10. Punya motivasi
Pengikut hanya termotivasi oleh faktor eksternal untuk mendapatkan untung. Pemimpin termotivasi secara internal. Mereka tidak bekerja untuk status atau harta belaka. Mereka termotivasi untuk berprestasi karena dirinya sendiri. 

11. Fokus
Pengikut selalu melihat banyak hal, terutama melihat orang lain, sampai mereka terkadang lupa akan diri sendiri dan kerja sama tim. Sedangkan pemimpin fokus terhadap pekerjaan mereka. 

12. Bersedia untuk belajar
Pemimpin meski punya kepercayaan diri namun mereka sadar bukan manusia super atau tidak pernah salah. Mereka tidak segan untuk belajar dari siapa saja, bahkan tidak malu untuk belajar dari bawahan, rekan, atau atasan. Pengikut terlalu sibuk berusaha untuk membuktikan bahwa mereka kompeten sehingga lupa untuk belajar dari orang lain.

13. Membawa semua bersama-sama
Kepemimpinan adalah pola pikir. Setiap orang memiliki cara pandang berbeda memandang dunia. Ada yang reaktif, sementara yang lainnya proaktif. Ada yang pesimis dan ada yang optimis. Dan pemimpin selalu membawa tim untuk maju bersama-sama.

VI. ASAS-ASAS KEPEMIMPINAN HINDU
Hindu sebagai agama tertua di dunia sudah tentu menjadi agama yang paling kaya akan sastra – sastra agamanya. Berbagai macam ajaran agama dimilikinya, yang terutama sekali kepemimpinan Hindu bersumber dari kitab suci Weda dan diajarkan oleh para orang-orang suci. Kepemimpinan Hindu juga banyak mengacu pada tatanan alam semesta yang merupakan ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Adapun konsep-konsep Kepemimpinan Hindu yang banyak diajarkan dalam sastra dan susastra-nya antara lain : Sad Warnaning Rajaniti, Catur Kotamaning Nrpati, Tri Upaya Sandi, Pañca Upaya Sandi, Asta Brata, Nawa Natya, Pañca Dasa Paramiteng Prabhu, Sad Upaya Guna, Pañca Satya dan lain-lain. Berikut ini rincian dari konsep-konsep kepemimpinan Hindu.

A. Sad Warnaning Rajaniti
Sad Warnaning Rajaniti atau Sad Sasana adalah enam sifat utama dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang raja. Konsep ini ditulis Candra Prkash Bhambari dalam buku “Substance of Hindu Politic”. Adapun bagian-bagian Sad Warnaning Rajaniti ini adalah :
1. Abhigamika, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu menarik perhatian positif dari rakyatnya.
2. Prajña, artinya seorang raja atau pemimpin harus bijaksana.
3. Utsaha, artinya seorang raja atau pemimpin harus memiliki daya kreatif yang tinggi.
4. Atma Sampad, artinya seorang raja atau pemimpin harus bermoral yang luhur.
5. Sakya samanta, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dianggap kurang baik.
6. Aksudra Parisatka, artinya seorang raja atau pemimpin harus mampu memimpin sidang para menterinya dan dapat menarik kesimpulan yang bijaksana sehingga diterima oleh semua pihak yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

B. Catur Kotamaning Nrpati
Catur Kotamaning Nrpati merupakan konsep kepemimpinan Hindu pada jaman Majapahit sebagaimana ditulis oleh M. Yamin dalam buku “Tata Negara Majapahit”. Catur Kotamaning Nrpatiadalah empat syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Adapun keempat syarat utama tersebut adalah :
· Jñana Wisesa Suddha, artinya raja atau pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luhur dan suci. Dalam hal ini ia harus memahami kitab suci atau ajaran agama.
· Kaprahitaning Praja, artinya raja atau pemimpin harus menunjukkan belas kasihnya kepada rakyatnya. Raja yang mencintai rakyatnya akan dicintai pula oleh rakyatnya. Hal ini sebagaimana perumpamaan singa (raja hutan) dan hutan dalam Kakawin Niti Sastra I.10 berikut ini :
Singa adalah penjaga hutan, akan tetapi juga selalu dijaga oleh hutan. Jika singa dengan hutan berselisih, mereka marah, lalu singa itu meninggalkan hutan. Hutannya dirusak binasakan orang, pohon-pohonnya ditebangi sampai menjadi terang, singa yang lari bersembunyi dalam curah, di tengah-tengah ladang, diserbu dan dibinasanakan.
· Kawiryan, artinya seorang raja atau pemimpin harus berwatak pemberani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan pengetahuan suci yang dimilikinya sebagainya disebutkan pada syarat sebelumnya.
· Wibawa, artinya seorang raja atau pemimpin harus berwibawa terhadap bawahan dan rakyatnya. Raja yang berwibawa akan disegani oleh rakyat dan bawahannya.

C. Tri Upaya Sandhi
Di dalam Lontar Raja Pati Gundala disebutkan bahwa seorang raja harus memiliki tiga upaya agar dapat menghubungkan diri dengan rakyatnya. Adapun bagian-bagian Tri Upaya Sandi adalah :
· Rupa, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengamati wajah dari para rakyatnya. Dengan begitu ia akan tahu apakah rakyatnya sedang dalam kesusahan atau tidak.
· Wangsa, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengetahui susunan masyarakat (stratifikasi sosial) agar dapat menentukan pendekatan apa yang harus digunakan.
· Guna, artinya seorang raja atau pemimpin harus mengetahui tingkat peradaban atau kepandaian dari rakyatnya sehingga ia bisa mengetahui apa yang diperlukan oleh rakyatnya.

D. Pañca Upaya Sandhi
Dalam Lontar Siwa Buddha Gama Tattwa disebutkan ada lima tahapan upaya yang harus dilakukan oleh seorang raja dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang menjadi tanggung jawab raja. Adapun bagian-bagian dari Pañca Upaya Sandi ini adalah :
· Maya, artinya seorang pemimpin perlu melakukan upaya dalam mengumpulkan data atau permasalahan yang masih belum jelas duduk perkaranya (maya).
· Upeksa, artinya seorang pemimpin harus meneliti dan menganalisis semua data-data tersebut dan mengkodifikasikan secara profesional dan proporsional.
· Indra Jala, artinya seorang pemimpin harus bisa mencarikan jalan keluar dalam memecahkan persoalan yang dihadapi sesuai dengan hasil analisisnya tadi.
· Wikrama, artinya seorang pemimpin harus melaksanakan semua upaya penyelesaian dengan baik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
· Logika, artinya seorang pemimpin harus mengedepankan pertimbangan-pertimbangan logis dalam menindak lanjuti penyelesaian permasalahan yang telah ditetapkan.

E. Asta Brata
Semua raja harus memuja Asta Brata ini. Karena Asta Brata ini merupakan delapan landasan sikap mental bagi seorang pemimpin. Adapun delapan bagian Asta Brata tersebut adalah :
· Indra Brata, kepemimpinan bagaikan Dewa Indra atau Dewa Hujan; Di mana hujan itu berasal dari air laut yang menguap. Dengan demikian seorang pemimpin berasal dari rakyat harus kembali mengabdi untuk rakyat.
· Yama Brata, kepemimpinan yang bisa menegakkan keadilan tanpa pandang bulu bagaikan Sang Hyang Yamadipati yang mengadiliSang Suratma.
· Surya Brata, kepemimpinan yang mampu memberikan penerangan kepada warganya bagaikan Sang Surya yang menyinari dunia.
· Candra Brata, mengandung maksud pemimpin hendaknya mempunyai tingkah laku yang lemah lembut atau menyejukkan bagaikan Sang Candra yang bersinar di malam hari.
· Bayu Brata, mengandung maksud pemimpin harus mengetahui pikiran atau kehendak (bayu) rakyat dan memberikan angin segar untuk para kawula alit atau wong cilik sebagimana sifat Sang Bayu yang berhembus dari daerah yang bertekanan tinggi ke rendah.
· Baruna Brata, mengandung maksud pemimpin harus dapat menanggulangi kejahatan atau peyakit masyarakat yang timbul sebagaimana Sang Hyang Baruna membersihkan segala bentuk kotoran di laut. 
· Agni Brata, mengandung maksud pemimpin harus bisa mengatasi musuh yang datang dan membakarnya sampai habis bagaikan Sang Hyang Agni.
· Kwera atau Prthiwi Brata, mengandung maksud seorang pemimpin harus selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya sebagaimana bumi memberikan kesejahteraan bagi umat manusia dan bisa menghemat dana sehemat-hematnya seperti Sang Hyang Kwera dalam menata kesejahteraan di kahyangan.

F. Nawa Natya
Dalam Lontar Jawa Kuno yang berjudul “Nawa Natya” dijelaskan bahwa seorang raja dalam memilih pembantu-pembantunya (menterinya). Ada sembilan kriteria yang harus diperhatikan oleh seorang raja dalam memilih para pembantunya. Sembilan kriteria inilah yang dikenal sebagai Nawa Natya. Adapun kesembilan kriteria itu adalah:
· Prajña Nidagda (bijaksana dan teguh pendiriannya).
· Wira Sarwa Yudha (pemberani dan pantang menyerah dalam setiap medan perang).
· Paramartha (bersifat mulia dan luhur)
· Dhirotsaha (tekun dan ulet dalam setiap pekerjaan)
· Wragi Wakya (pandai berbicara atau berdiplomasi)
· Samaupaya (selalu setia pada janji)
· Lagawangartha (tidak pamrih pada harta benda)
· Wruh Ring Sarwa Bastra (bisa mengatasi segala kerusuhan)
· Wiweka (dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk)

G. Pañca Dasa Pramiteng Prabhu
Dalam Lontar Negara Kertagama, Rakawi Prapañca menuliskan keutamaan sifat-sifat Gajah Mada sebagai Maha Patih Kerajaan Majapahit. Sifat-sifat utama itu pula yang mengahantarkan Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Sifat-sifat utama tersebut ada 15 yang disebut sebagai Pañca Dasa Pramiteng Prabhu. Adapun kelima belas bagian dari Pañca Dasa Pramiteng Prabhu tersebut adalah :
· Wijayana (bijaksana dalam setiap masalah)
· Mantri Wira (pemberani dalam membela negara)
· Wicaksananengnaya (sangat bijaksana dalam memimpin)
· Natanggwan (dipercaya oleh rakyat dan negaranya)
· Satya Bhakti Prabhu (selalu setia dan taat pada atasan)
· Wagmiwak (Pandai bicara dan berdiplomasi)
· Sarjawa Upasama (sabar dan rendah hati)
· Dhirotsaha (teguh hati dalam setiap usaha)
· Teulelana (teguh iman dan optimistis)
· Tan Satrsna (tidak terlihat pada kepentingan golongan atau pribadi)
· Dibyacita (lapang dada dan toleransi)
· Nayakken Musuh (mampu membersihkan musuh-musuh negara)
· Masihi Samasta Bawana (menyayangi isi alam)
· Sumantri (menjadi abdi negara yang baik)
· Gineng Pratigina (senantiasa berbuat baik dan menghindari pebuatan buruk)


H. Sad Upaya Guna
Dalam Lontar Rajapati Gondala dijelaskan ada enam upaya yang harus dilakukan oleh seorang raja dalam memimpin negara. Keenam upaya ini disebut juga sebagai Sad Upaya Guna. Adapun keenam upaya tersebut adalah : Siddhi (kemampuan bersahabat);Wigrha (memecahkan setiap persoalan); Wibawa (menjaga kewibawaan); Winarya (cakap dalam memimpin); Gascarya (mampu menghadapi lawan yang kuat) dan Stanha (menjaga hubungan baik).
Dalam lontar yang sama disebutkan pula ada 10 macam orang yang bisa dijadikan sahabat oleh Raja. Kesepuluh macam tersebut adalah orang yang :
1. Satya (jujur)
2. Arya (orang besar/mulia)
3. Dharma (baik)
4. Asurya (dapat mengalahkan musuh)
5. Mantri (bisa mengabdi dengan baik)
6. Salya Tawan (banyak kawannya)
7. Bali (kuat dan sakti)
8. Kaparamarthan (mempunyai visi yang jelas)
9. Kadiran (tetap pendiriannya)
10. Guna (banyak ilmunya)

I. Pañca Satya
Selain upaya, sifat dan kriteria sebagaimana yang telah disebutkan di atas, masih ada satu lagi landasan bagi pemimpin Hindu dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Landasan ini ada lima yang dikenal sebagai Pañca Satya. Lima Satya ini harus dijadikan sebagai landasan bagi seorang pemimpin Hindu di manapun dia berada. Kelima landasan itu adalah :
1. Satya Hrdaya (jujur terhadap diri sendiri / setia dalam hati)
2. Satya Wacana (jujur dalam perkataan / setia dalam ucapan)
3. Satya Samaya (setia pada janji)
4. Satya Mitra (setia pada sahabat)
5. Satya Laksana (jujur dalam perbuatan)
Kelima ini juga harus dijadikan pedoman dalam hidupnya. Sehingga ia akan menjadi seorang pemimpin yang hebat, berwibawa, disegani dan sebagainya.
Tingkat keberhasilan dari seorang pemimpin dalam memimpin itu sendiri ditentukan oleh dua faktor, yaitu : faktor usaha manusia (Manusa atau jangkunging manungsa) dan faktor kehendak Tuhan (Daiwa atau jangkaning Dewa). Sementara tingkat keberhasilannya bisa berupa penurunan (Ksaya), tetap atau stabil (Sthana) dan peningkatan atau kemajuan (Vrddhi).

Tuesday, November 14, 2017

Materi Pelajaran Industri Pariwisata Kelas X, Semester II Kurikulum K-13 Revisi

Materi Pelajaran Industri Pariwisata Kelas X, Semester II
Kurikulum K-13 Revisi
Oleh : Ketut Supeksa, S.Pd

Selamat datang di WEB-BLOG sederhana ini, disini saya akan membagikan materi mengenai industri Pariwisata. yang dalam bentuk modul pembelajaran.



Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata ( Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009)

Elemen Industri Pariwisata
Sumberdaya Pariwisata
 Sumberdaya alam
 Sumberdaya Manusia
 Sumberdaya ciptaan manusia

Fasilitas Hiburan dan Olahraga
 Fasilitas rekreasi dan kebudayaan
 Fasilitas olahraga

Prasarana umum dan Pariwisata
 Alat komnunikasi dan perjalanan
 Instalasi sosial
 Instalasi dasar
 Telekonunikasi

Pelayanan Penerimaan Pariwisata
 Agen dan biro perjalanan
 Kantor promosi dan kontor perwakilan
 Pelayanan informasi pengunjung
Penyewaan kendaraan
 Pramuwisata dan petugas interpretasi

Fasililitas Penerimaan
 Hotel, wisma tamu, desa dan kota
Kondomonium
 Tempat pemukiman lainnya
 Pemukiman untuk kebutuhan perorangan
 Isntalasi untuk pelayanan makan dan minum


BAB I
PENGELOMPOKKAN PARIWISATA

1. Wisatawan menurut jenisnya
Pengelompokkan wisata menurut jenisnya, didasarkan pada maksud dan tujuan dari wisatawan tersebut dalam melakukan perjalanan. Pengelompokkan wisatawan menurut jenisnya ini dapat dibedakan sebagai berikut :
Pariwisata pelancongan (pleasure tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang pergi untuk berlibur guna menghirup udara, untuk santai, melihat sesuatu yang baru, menikmati pemandangan yang indah, menikmati kesenian orang lain, keindahan kota, dll.
Pariwisata rekreasi (recreation tourism)
Tipe pariwisata ini bertujuan untuk beristirahat, memulihkan ketegangan dan kelelahan baik fisik maupun rohani.
Pariwisata budaya (culture tourism)
Tujuan dari pariwisata ini karena rasa ingin tahu dan ingin mempelajari suatu kebudayaan masyarakat ini. Misalnya mempelajari tentang adat kebiasaan suatu suku atau bangsa.
Pariwisata olahraga (sport tourism)
Jenis pariwisata ini dapat dibedakan menjadi :
1. pariwisata olah raga yang besar
2. sport bagi wisatawan
Pariwisata bisnis (business tourism)
Businessman dan industrialis yang melakukan perjalanan secara professional saja akan tetapi meliputi mereka yang melakukan kunjungan untuk melihat pekan raya, pameran dan mengunjungi bangunan-bangunan yang bersifat tehnik.
Pariwisata konvensi (convention tourism)
Tujuan wisatawan ini adalah untuk menghadiri konferensi-konferensi internasional atau konferensi yang bersifat nasional, dan bisnis konferensi

2. Wisatawan menurut bentuknya
Pengelompokkan wisata menurut bentuknya didasarkan pada lama kunjungan dan efek ekonomi dari pariwisata yang diperinci sebagai berikut :
Wisatawan perorangan dan kolektif
Yang dimaksud dengan wisatawan perorangan adalah seorang wisatawan atau satu group wisatawan yang dalam melakukan perjalanan dengan cara mengatur sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan wisatawan yang diorganisir adalah pariwisata yang cara pengaturannya perjalanannya, baik program maupun penentuan waktunya dilaksanakan oleh travel agent atau tour operator
Wisatawan jangka pendek, menengah dan panjang
Wisatawan dapat diklasifikasikan yaitu : jangka pendek satu minggu sampai 10 hari. Jangka menengah antara 2 minggu sampai 1 bulan. Jangka panjang 1 bulan sampai 6 bulan.
Wisatawan dengan alat angkutan
Wisatawan aktif dan pasif
Wisatawan aktif (active tourism) adalah wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara. Sedangkan wisatawan pasif (pasif tourism) adalah penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran.

3. Wisatawan menurut volume
Dari segi volumenya, wisatawan dibedakan dalam dua kategori :
a. Wisatawan mancanegara, yakni wisatawan asing yang melakukan perjalanan dari suatu Negara ke Negara lain
b. Wisatawan domestic, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dalam negeri


BAB II
KOMPONEN PARIWISATA


Ruang lingkup Pariwisata meliputi :
a. Semua hasil ciptaan Tuhan yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : gunung, laut, sinar matahari, gerhana, dll
b. Semua hasil ciptaan manusia yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : budaya, museum, dll
c. Semua aktivitas yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kepuasan wisatawan, seperti : pembangunan dan pengembangan kawasan wisata, pembinaan dan pengelolaan pariwisata, pemasaran pariwisata, dll


Dilihat dari segi kebutuhan wisatawan, maka perjalanan wisata sangat penting, yakni :
a. Objek dan daya tarik wisata (attraction)
b. Aksessibilitas dan angkutan
c. Fasilitas
d. Informasi


A. OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
Obyek dan daya tarik wisata dapat berupa :
segala sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan
segala sesuatu yang menarik untuk dikunjungi
segala sesuatu yang dapat memuaskan dan menyenangkan


obyek dan daya tarik wisata merupakan pertimbangan pertama dalam melakukan perjalanan, oleh karena itu obyek dan daya tarik wisata merupakan komponen terpenting dalam pariwisata, yang pertama-tama harus ada.


1. Sumber obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata bersumber dari benda-benda baik pisik atau non pisik dan peristiwa yang memiliki daya tarik. Daya tarik suatu obyek wisata dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
a. Karena memiliki nilai yang dapat menumbuhkan minat wisatawan tertentu.
b. Kelangkaan dan keaslian dari sumber obyek dan daya tarik tersebut dapat disebabkan oleh :
· Keasliannya dianggap unik
· Keasliannya dianggap dapat membangkitkan semangat
· Berbeda dengan yang biasa
· Keberadaan obyek dan daya tarik tersebut yang dikaitkan dengan waktu tetap, hanya pada waktu-waktu tertentu, dan hanya ada sekali-kali atau jarang.


2. Klasifikasi obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
a. obyek dan daya tarik wisata alam
yaitu obyek dan daya tarik wisata yang merupakan hasik ciptaan Tuhan YME, seperti :
· iklim
· topografi dan ekologi (keadaan permukaan bumi dan lingkungannya)
· flora dan fauna


b. obyek dan daya tarik wisata budaya
Bersumber dari hasil karya dan budaya manusia, baik berupa benda-benda yang diciptakan manusia, maupun tata nilai yang berkembang di masyarakat, yang kadang-kadang satu sama lainnya berbeda dan memiliki keunikan dan kekhasssan sendiri. Obyek dan daya tarik wisata yang bersumber dari hasil karya dan budaya manusia adalah :
· Monumen-monumen bersejarah
· Tempat-tempat peninggalan bersejarah
· Hasil seni
· Perayaan atau festival tradisional
· Hasil tekhnologi dan ilmu pengetahuan modern


Berdasarkan motivasi dan motif dari perjalanan dan keinginan wisatawan, obyek dan daya tarik tersebut dapat dibedakan menjadi :
a. obyekdan daya tarik wisata untuk aktivitas yang berhubungan dengan kesengangan dan kesehatan
b. obyek dan daya tarik wisata untuk olah raga
c. obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan profesi
d. obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan perdagangan


B. AKSESSIBILITAS DAN ANGKUTAN
Yang dimaksud dengan aksessibilitas adalah sarana yang memberi kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai tujuan. Pengertian aksessibilitas tidak terbatas pada alat angkutan (transportasi) yang dapat membawa wisatawan dari tempat asalnya ke tempat dan kembali ketempat asalnya, tetapi juga meliputi semua aspek yang memperlancar dalam melakukan perjalanan.


Dilihat dari pemakainya, alat angkutan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu :
· Angkutan yang dapat digunakan untuk penumpang umum maupun wisatawan
· Angkutan yang khusus digunakan untuk wisatawan


Menurut jenisnya angkutan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu :
· Angkutan darat
· Angkutan udara
Penerbangan dapat dibedakan menjadi :
SCHEDUL AIRLINES : yaitu penerbangan yang berjadwal, dengan tarif, rute dan frekuensi yang tetap.
CHARTER FLIGHT : yaitu penerbangan yang beroperasi baik secara jadwal, maupun tidak, juga dapat melakukan penerbangan berdasarkan permintaan.
INCLUSIVE TOUR atau PAID UP AIR TRIP : yaitu perjalanan dimana onkos angkutan penerbangannya sudah termasuk biaya untuk akomodasi dan biaya-biaya lain yang diperlukan selama melakukan perjalanan wisata
· Angkutan laut
C. AKOMODASI
Akomodasi atau tempat menginap dapat diklasifikasikan dalam empat kategori di tinjau dari segi ekomomi, yaitu:
commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola untuk mencari keuntungan
sub commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola hanya sebagai kegiatan tambahan dari fungsi utamanya dengan tujuan untuk mencari keuntungan
non profit making accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola tidak untuk mencari keuntungan, tetapi hanya sekedar untuk menutupi ongkos pengelolaan
non commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikeloola tidak untuk tujuan komersil

kategori akomodasi dapat dilihat pula dari segi-segilannya, sebagaiberikut :
- dilihat dari jenis pemakai
- dilihat dari segi pemiliknya
- dilihat dari lamanya pengoprasian
- dilihat dari segi kegunaan, tarif atau harga
- dilihat dari lokasi
- dilihat dari cara penggunaan
- dilihat dari segi konstruksi bangunan
- dilihat dari jumlah kamar

HOTEL merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersil dengan menyediakan jasa pelayanan berupa : kamar, makanan dan minuman dan fasilitas atau pelayanan lainnya.

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan RI. No. PM10/ PW. 301/ phb-77, yang dimaksud dengan hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.

Di Indonesia hotel digolongkan dalam lima kelas penggolongan (bintang) didasarkan pada :
1. minimum jumlah kamar
2. fasilitas dan peralatan yang tersedia
3. mutu pelayanan
4. keamanan

Dilihat dari kegiatannya hotel mempunyai dua fungsi, yaitu :
sebagai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa mempunyai fungsi sebagai perantara

Di berbagai negara, diterapkan pengklasifikasian hotel, dimana tujuannya adalah :
adanya keseragaman dalam penyediaan fasilitas dan harga pada tingkat tertentu
melindungi kepentingan umum
menghindarkan persaingan yang tidak sehat di antara hotel


Suatu hotel dikatakan baik, apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
- manajemen
- reception, atau front office
- kitchen
- restaurant
- bar
- room
- hall
- storage

Beberapa pengertian hotel :
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
b. Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures.

Dari beberapa pengertian tersebut  dapat diartikan sebagai berikut:

Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk penggolongan hotel di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel, bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
1. Suatu jenis akomodasi
2. Menggunakan bangunan fisik.
3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
4. Diperuntukkan bagi umum
5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah : dikelolah dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.

B. Ruang Lingkup Usaha Perhotelan
Ruang Lingkup Industri Pariwisata dalam bidang perhotelan adalah sebagai berikut
Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili.

Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan dan pusat kegiatan spiritual dan lain-lain.

Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas.

Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif, serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen di daerah di mana hotel berlokasi.

C. Fasilitas Usaha Hotel
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang menurut Keputusan Menparpostel disebutkan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1. Kamar tidur (kamar tamu)
2. Makanan dan minuman
3. Pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti :
a. Tempat-tempat rekreasi
b. Fasilitas olah raga
c. Fasilitas laundry, dsb

Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta hiburan.

Di samping itu seringkali disediakan sarana penunjang seperti: fasilitas olahraga, bisnis centre, kolam renang, musik hidup,dan jenis atraksi lainnya. Layanan yang ramah mulai dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan pelaksana diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada setiap tamu.

Adapun fasilitas yang di miliki hotel biasanya sebagai berikut :
- Jasa penginapan
- Pelayanan makan dan minum
- Jasa laundry
- Jasa bawa’an
- Jasa penggunaan perabot dan lainnya
- Jasa menyediakan kebutuhan bagi wisatawan yang bermalam di hotel

D. Departemen Dalam Hotel

1. Room Departement:
· Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel
· Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar
· Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar
· Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu dan agen
· Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar
· Bellboy, memberikan pelayanan mengantar & membawa barang tamu
· Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

2. Food & Beverage Departement:
· Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pd F & B produksi
· Steward, berfungsi membantu cook membersihkan peralatan dapur
· Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pd tamu dan bertugas pada F & B service

3. Accounting Departement:
· General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bertugas pada back office
· Income auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas pengendaliannya
· Credit, berfungsi melakukan analisa kredit kredit dan kebutuhan modal kerja hotel
· Staff (accounting Receivable, Acconting Payable), berfungsi membantu pengadministrasian piutang dan hutang
· Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel
· Personnel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel
4. Monor Departemen:
o Operator, berfungsi memberikan pelayan telepon
o Laundry, berfungsi memberikan pelayan laundry
o Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olahraga
o Sauna dan lain-lain

5. Fungsi Lain:
o Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel
o Security, berfungsi menjaga keamanan hotel
o Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area luar kamar

E. Gambaran Umum Aktivitas Industri Perhotelan
Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi penyediaan jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya yang terdiri dari :

1. Akomodasi (yaitu ruang inap beserta seluruh kelengkapannya)
2. Perkantoran (yaitu ruang kantor beserta fasilitas komunikasi)
3. Pusat perbelanjaan (yaitu ruang toko beserta fasilitas penunjangnya)
4. Apartemen (yaitu ruang huni permanen beserta kelengkapannya)
5. Sarana rekreasi dan hiburan (contoh restoran, kafe, kolam renang, pusat kebugaran, sauna, dan lain-lain)
6. Sarana penunjang lainnya (contoh areal parkir, binatu, banquet, jasa boga, pusat layanan kegiatan bisnis, tranportasi, pemesanan tiket, perwakilan agen wisata, dan lain-lain)

Oleh karena seluruh kegiatan yang tersebut di atas umumnya terintegrasi dalam satu lokasi, maka pihak manajemen hotel biasanya menerapkan konsep responsibility center untuk mengukur dan mengakui pendapatan dan bebannya. Secara umum, pihak manajemen hotel membagi pengelolaan manajemen menjadi dua bagian yaitu:
1. Penyedia jasa selaku profit center
2. Pemelihara sarana dan prasarana selaku cost center.

Dari segi status, pihak pengelola hotel dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Hotel Owner
2. Hotel Operator
3. Hotel Franchisor

Dalam pelaksanaannya, status pihak pengelola hotel dapat terpisah-pisah seperti kategori di atas namun tidak tertutup kemungkinan satu pihak memiliki gabungan ketiga status tersebut.

F. Istilah
1. City Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel setelah yang bersangkutan meninggalkan hotel secara permanen (sudah check-out). Biasanya hal ini terjadi apabila ada lembaga lain yang bertanggung jawab atas pembayaran hotel, contoh: agen wisata, kantor, dan lain-lain.
2. Guest Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel pada saat yang bersangkutan masih menginap di hotel (belum check-out).
3. Hotel Franchisor adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik waralaba pengelolaan operasional kegiatan hotel dan berhak menjualnya kepada pihak lain, dalam hal ini hotel owner.
4. Hotel Operator adalah pihak yang berstatus sebagai pengelola operasional kegiatan hotel.
5. Hotel Owner adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik hotel.


Jenis-jenis akomodasi yang lainnya adalah :
- motel (motor hotel)
- inn
- guest house
- caravan
- apartement
- villa
- youth hostel
- holidays
- homestay
- cottage, dll


D. TEMPAT MAKAN DAN MINUM
Makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia yang harus slalu dipenuhi untuk dapat mempertahankan hidup. Tempat makan dapat berupa
Catering
Adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi makanan dan minuman dalam jumlah banyak. Ada dua jenis catering yaitu :
a. catering yang berdiri sendiri
b. catering yang bersatu dengan restoran
Restaurant
Disebut juga rumah makan, yang merupakan usaha yang menjual makanan dan minuman, baik kepada penduduk sekitarnya maupun penduduk yang datang dari tempat lain termasuk wisatawan.


E. PERUSAHAAN PERANTARA DALAM PARIWISATA
Dalam pariwisata, perusahaan atau organisi yang langsung memproduksi dan menghasilkan jasa atau barang untuk wisatawan disebut dengan Tourist Supplier atau pemasok. Yang termasuk di dalamnya adalah :
1. Pengelola atraksi wisata
2. Perusahaan angkutan darat, laut dan udara
3. Perusahaan akomodasi
4. Toko-toko
5. Restaurant, bar, cafe, nite club, dll
6. Bank, asuransi, money changer, kantor pos, dll

Dalam pariwisata yang dimaksud dengan perantara adala suatu lembaga yang berdiri sendiri yang kegiatannya menghubungkan atau meneruskan produk wisata yang dihasilkan oleh pemasok kepada konsumen atau wisatawan terakhir.

Sedangkan yang dimaksud dengan distribution chanel adalah suatu konsep operasional yang digambarkan sebagai jalan atau jembatan yang menyalurkan produk wisata dari pemasok kepada konsumen terakhir.

Perantara-perantara tersebut ada yang berkedudukan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau Tourist Destination Area dan ada yang berkedudukan di Sumber Pasar Wisata (SPW) atau Tourist Generating Market.

Perantara yang berkedudukan di daerah tujuan wisata berfungsi untuk membantu wisatawan dalam memberikan saran dan informasi pada saat kedatangan dan selama wisatawan tinggal di tujuan. Perantara yang ada di DTW ada dua macam, yaitu :
1. agen perjalanan lokal dan biro perjalanan yang mengkhususkan dalam inboundatau incoming business yang kegiatannya menyediakan jasa-jasa guide, hostess, melakukan booking akomodasi dan transportasi, memberi keterangan mengenai perjalanan dan melakukan tour.
2. national tourist organization yang mempunyai kegiatan dalam memberikan pelayanan informasi.

Dengan demikian peranan perusahaan perantara dalam pariwisata adalah :
sebagai penghubung antara pemasok dan konsumen atau wisatawan
peramu dan pengatur dalam pelaksanaan wisata
membantu wisatawan dalam hal menghemat waktu
menyiapkan dan melayani produk dan jasa-jasa yang berkualitas, karena perantara memiliki hubungan yang tetap dan cepat dengan pemasok

BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
Biro perjalanan wisata yang digunakan dapat disamakan dengan Tour Operator. Menurut A.J. Burkat dalam bukunya Package Holiday by Airlines Tour Operator adalah perusahan distribusi dalam industri pariwisata yang kegiatannya melayani permintaan mengaatur transportasi, akomodasi dan jasa-jasa lainnya yang diperlukan wisatawan di tempat tujuan wisata, menjual paket-paket wisata melalui agen-agennya atau melalui kantornya sendiri pada perorangan atau group dalam harga tertentu.

Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.96/ HK.013/ MPPT/ 1987 yang dimaksud dengan Biro Perjalanan Umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan kedalam negeri atau keluar negeri.

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990 pasal 11, berbunyi Usaha Perjalan Wisata merupakan usaha penyediaan jasa perencanaan atau jasa pelayanan atau penyelenggaraan wisata

Kegiatan BPW menurut keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi meliputi :
1. membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata. Harga paket yang dijual meliputi : harga tiket, tarif hotel, komisi, ongkos, jasa-jasa lain, biaya overhead, biaya promosi, dan laba yang diharapkan
2. mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan atau kolompok orang yang diurusnya
3. melayani pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya
4. mengurus dokumen perjalanan
5. menyelenggarakan pemanduan perjalanan wisata
6. melayani penyelenggaraan konvensi

BPW atau Tour Operator dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu :
Inbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri
Outbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk membawa wisatawan ke luar negeri

AGEN PERJALANAN WISATA (APW)
Agen perjalanan merupakan usaha jasa yang mempunyai kegiatan dalam hal :
menyediakan informasi kepada umum, mengenai transportasi, akomodasi, dan jasa-jasa lainnya, termasuk jadwal, tiket, tarif, dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan
atas kuasa pemasok, menjual jasa-jasa tersebut kepada umum dengan harga tertentu
sebagai perantara agen perjalanan mempromosikan komisi dari para pemasok berdasarkan persentasi dari hasil penjualan kepada umum


Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang dimaksud dengan Agen Perjalanan adalah usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa unuk melakukan perjalanan.


Kegiatan agen perjalanan menurut keputusan tersebut adalah :
menjual tiket angkutan dan lain-lain
mengadakan pemesanan sarana wisata
mengurus dokumen-dokumen perjalanan susuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku



BAB III
INDUSTRI PARIWISATA

1. Pengeritan dan definisi industri pariwisata
Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihailkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya.


Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan para wisatawan pada khusunya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya.


Bila ditinjau dari segi ekonomi mikro, industri pariwisata adalah setiap unit produksi yang dapat menghasilkan produk atau jasa tertentu. Sedangkan dalam segi makro, industri pariwisata adalah keseluruhan unit-unit produksi (travel agent, tourist transportation, hotel, restaurant dan bar, tour operator, tourist objek and tourist attractions, dan souvenir shop) baik yang tempat kedudukannya di daerah, dalam negeri atau di luar negeri yang ada kaitannya dengan perjalanan wisatawan yang bersangkutan.


Pengelompokkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata adalah :
a. travel agent
b. tourist transportation
c. hotel dan akomodasi lainnya
d. restaurant dan bar
e. tour operator
f. tourist objek and tourist attractions serta entertainment lainnya
g. souvenir shop


2. Prasarana dan sarana kepariwisataan
Yang dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses prekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya.


Yang termasuk dalam prasarana adalah :
a. prasarana umum
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian.
b. kebutuhan masyarakat banyak
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak.


Ada tiga macam sarana kepariwisataan, dimana satu dengan lainnya saling melengkapi. Ketiga sarana yang dimaksudkan adalah :
a. sarana pokok kepariwisataan
adalah perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada lalu lintas wisatawan. Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Adapun perusahaan-perusahaan yang termasuk kelompok ini adalah :
· perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan
· perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan kemana wisatawan pergi




b. sarana pelengkap kepariwisataan
adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya.
c. sarana penunjang kepariwisataan
adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan, khususnya wisatawan bisnis, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkapa, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut.


3. Hasil (produk) industri pariwisata
Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai produk yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Jadi, yang dimaksud dengan hasil industri pariwisata ialah semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali kerumah dimana ia tinggal.


Pada dasarnya ada tiga golongan pokok industri pariwisata tersebut, adalah :
a. Tourist object yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung kedaerah tersebut.
b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut
c. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuaan ke objek-objek wisata


4. Ciri-ciri produk industri pariwisata
Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri-ciri hasil produk pariwisata yang terpenting, diantaranya adalah :
a. Tidak dapat dipindahkan.
b. Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan
c. Tidak dapat ditimbun
d. Tidak mempunyai standart atau ukuran yang objektif
e. Permintaan terhadap hasil atau produk industri pawisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis
f. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya
g. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergangung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digunakan mesin
h. Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana-sarana kepariwisataan yang besar, sedangkan perubahan elastisitas permintaan sangat kuat

Pengembangan Pariwisata
Sapta Pesona Pariwisata
Sapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:

1. Aman.
2. Tertib.
3. Bersih.
4. Sejuk.
5. Indah.
6. Ramah.
7. Kenangan.

1. Aman (Keamanan).
Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya.

Bentuk Aksi:
Tidak mengganggu wisatawan.
Menolong dan melindungi wisatawan.
Bersahabat terhadap wisatawan.
Memelihara keamanan lingkungan.
Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.

2. Tertib (Ketertiban)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.
Bentuk Aksi:
Mewujudkan budaya antri.
Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan yang berlaku.
Disiplin/tepat waktu.
Serba teratur, rapi dan lancar.
Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukkan keteraturan yang tinggi.

3. Bersih (Kebersihan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan.

Bentuk Aksi:
Tiak membuang sampah/limbah sembarangan.
Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya tarik wisata.
Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih.
Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi.

4. Sejuk (kesejukan)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang.

Bentuk Aksi:
Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur wisata.
Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya.

5. Indah (Keindahan)
Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.

Bentuk Aksi:
Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami.
Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib, dan serasi serta menjaga karakter lokal.
Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.

6. Ramah (Keramah tamahan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.

Bentuk Aksi:
Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.
Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji.
Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.

7. Kenangan.
Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk berkunjung ulang.

Bentuk Aksi:
Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik.
Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas serta mudah dibawa.


H. Pariwisata 
1. Pariwisata di Indonesia
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa.Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di duniaPantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Tiongkok berada di urutan pertama disusul Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Perancis.

2. Jenis Wisata
Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Kekayaan biota laut tersebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Raja Ampat di Provinsi Papua Barat adalah taman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya pandang yang mencapai hingga 30 meter pada siang hari. Hasil riset lembaga Konservasi Internasional pada tahun 2001 dan 2002 menemukan setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang dan 700 jenis kerang di kawasan Raja Ampat. Bunaken yang terletak di Sulawesi Utara memiliki 25 titik selam dengan kedalaman hingga 1.556 meter. Hampir 70% spesies ikan di Pasifik Barat dapat ditemukan di Taman Nasional ini.Terumbu karang di taman nasional ini disebut tujuh kali lebih bervariasi dibandingkan dengan Hawaii. Beberapa lokasi lain yang terkenal untuk penyelaman antara lain: Wakatobi, Nusa Penida, Karimunjawa, Derawan dan Kepulauan Seribu.

Terdapat 50 taman nasional di Indonesia, 6 di antaranya termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.Taman Nasional Lorentz di Papuamemiliki sekitar 42 spesies mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain: kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi, dan kuskus. Taman nasional ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah ikan koloso. Di taman ini terdapat salju abadi yang berada di puncak Gunung Jayawijaya. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan Badak jawa bercula satu yang populasinya semakin menipis. Pengamatan satwa endemik komodo serta satwa lainnya seperti rusa, babi hutan dan burung dapat dilakukan di Taman Nasional Komodo.Taman Nasional Kelimutu yang berada di Floresmemiliki danau kawah dengan tiga warna yang berbeda.

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timurdikenal sebagai lokasi wisata pegunungan untuk melihat matahari terbit maupun penunggangan kuda.Pada  bulan-bulan tertentu, terdapat upacara kebudayaan Yadnya Kasada yang dilakukan oleh masyarakat Gunung Bromo. Lokasi wisata lain yang terkenal di daerah Jawa Barat adalah Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Subang. Gunung aktif ini menghasilkan mata air panas yang terletak di kaki gunung yang dikenal dengan nama Ciater dan sering dimanfaatkan untuk spa serta terapi pengobatan.

Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di seluruh nusantara menjadikan Indonesia cocok untuk pengembangan agrowisata.[butuh rujukan]Kebun Raya Bogor yang terletak di Bogor merupakan lokasi agrowisata populer yang telah berdiri sejak abad 19 dan merupakan yang tertua di Asia dengan koleksi tumbuhan tropis terlengkap di dunia. Hingga Maret 2010, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 3.397 spesies jenis koleksi umum, 550 spesies tumbuhan anggrek, serta 350 tumbuhan non-anggrek yang berada di rumah kaca. Taman Wisata Mekarsari merupakan taman buah tropis terbesar dan terlengkap di dunia. Koleksi taman ini mencapai 100.000 tanaman buah yang terdiri dari 78 famili, 400 spesies, dan 1.438 varietas.

Wisata belanja
Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern. Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar, namun adapula yang khusus menjual barang - barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Soloyang menjual kain - kain batik, Kotagede dengan hasil kerajinan perak, dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya.

Pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota-kota metropolitan terutama yang terletak di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Kebanyakan pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170 pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang dibangun pada tahun 1820. Pusat perbelanjaan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya umumnya mengadakan diskon besar pada masa ulang tahun kota untuk meningkatkan daya tarik wisata belanja. Jakarta secara rutin mengadakan pesta diskon Festival Jakarta Great Sale, Semarang dengan nama Semarang Great Sale, sementara Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival.

Wisata budaya
Berdasarkan data sensus 2010, Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan. Desa Wisata Batubulan yang terletak di Sukawati, Gianyar merupakan desa yang sering dikunjungi untuk pentas Tari Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong.

Beberapa tahun belakangan ini beberapa kota di Pulau Jawa mulai mengembangkan konsep karnaval fashion.[butuh rujukan] Jember Fashion Carnavalsecara rutin diadakan sejak tahun 2001 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval fesyen lainnya namun memfokuskan tema pada batik adalah Karnaval Batik Solo yang pertama kali diadakan pada tahun 2008. Selain karnaval fesyen, adapula karnaval yang diadakan untuk memperingati hari jadi kota seperti yang diadakan di kota Yogyakarta dengan nama Jogja Java Carnaval dan di kota Jakarta dengan nama Jak Karnaval yang diadakan secara rutin setiap bulan Juni.

Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Total jumlah museum di Indonesia berjumlah 80 museum yang tersebar dari Aceh hingga Maluku. Sejumlah museum terletak dalam satu kawasan seperti Kota Tua Jakarta yang memiliki enam museum merupakan daerah yang dikenal sebagai pusat perdagangan pada Zaman Batavia dan Taman Mini Indonesia Indah yang menjadi pusat rekreasi dengan jumlah taman dan museum terbanyak dalam satu kawasan di Indonesia.

Wisata keagamaan
Sejarah mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan spiritual di Indonesia dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi dan prasasti di beberapa lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk ke nusantara menggantikan era kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa ini, banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam seperti terlihat pada Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus

Wisata Pilgrim
Wisata ziarah atau pilgrimage tourism adalah wisata atau traveling yang dilakukan individu atau kelompok untuk tujuan ziarah atau untuk menjalankan bagian dari kepercayaan spiritual atau agamanya, untuk misionari, atau untuk kesenangan spiritual.

Wisata Buru
wisata buru. kegiatan wisata yang memanfaatkan satwa sebagai objek kegiatan berburu. Taman buru merupakan kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. Contoh Taman Berburu Gunung Masigit dan Kareumbu di Sumedang, Jawa Barat.