63. Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
(A) Deskripsi Singkat
Mahkota dewa adalah tanaman obat asli Indonesia yang dikenal karena khasiatnya dalam dunia pengobatan tradisional. Tanaman ini menghasilkan buah berwarna merah cerah yang sering dimanfaatkan untuk berbagai pengobatan herbal. Mahkota dewa memiliki sifat antioksidan, antikanker, dan antidiabetes yang menjadikannya tanaman yang sangat bernilai.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
(C) Morfologi
Akar: Akar tunggang dengan cabang akar kecil yang menyebar luas.
Batang: Berkayu, berbentuk bulat, dan berwarna coklat kehijauan, dengan permukaan yang kasar.
Daun: Berbentuk lonjong dengan ujung meruncing, berwarna hijau tua, tersusun berselang-seling.
Bunga: Berwarna putih dan tumbuh di ketiak daun, beraroma harum.
Buah: Berbentuk bulat dengan diameter 3–5 cm, berwarna hijau saat muda dan merah cerah saat matang.
Biji: Berwarna coklat kehitaman, bersifat keras dan beracun jika dikonsumsi langsung.
(D) Penyebaran
Tanaman ini banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di Jawa dan Papua. Selain itu, mahkota dewa juga mulai dibudidayakan di negara-negara tropis lain untuk keperluan pengobatan herbal.
(E) Habitat
Mahkota dewa tumbuh baik di daerah tropis dengan ketinggian antara 10 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini lebih menyukai tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 20–30°C.
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan:
Mahkota dewa dapat diperbanyak melalui biji atau stek batang. Penggunaan biji membutuhkan perawatan lebih intensif, sedangkan stek batang lebih praktis dan cepat.Perawatan:
Penyiraman secara rutin, terutama pada musim kemarau.
Pemupukan menggunakan pupuk organik setiap 2–3 bulan.
Pemangkasan cabang yang tidak produktif untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah.
(G) Manfaat
Pengobatan Herbal:
Antikanker: Senyawa flavonoid dalam buah dipercaya memiliki efek antikanker.
Antidiabetes: Mengontrol kadar gula darah.
Antiinflamasi: Meredakan peradangan.
Antibakteri dan antivirus: Melawan berbagai infeksi.
Pelengkap Ritual Tradisional: Di beberapa daerah, buah mahkota dewa digunakan dalam upacara adat.
(H) Cara Pengolahan
Pengolahan Tradisional:
Buah mahkota dewa biasanya diiris tipis dan dikeringkan. Setelah itu, irisan kering direbus untuk menghasilkan teh herbal.Pengolahan Modern:
Ekstrak mahkota dewa kini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau teh instan.Catatan Penting: Biji mahkota dewa bersifat toksik dan tidak boleh dikonsumsi.
(I) Daftar Pustaka
• Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
• Ramaswamy, N. P. S., & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
• Gill, A. G. M. (2010). Medicinal Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.
• Sukamto, B., & Haryanto, T. (2018). "The Pharmacological Potentials of Phaleria macrocarpa: A Review," Journal of Tropical Medicinal Plants, 45(3), 210–219.
No comments:
Post a Comment