MATERI LAUNDRY KELAS XI SMK
Selamat datang di blog Pecinta IPA. Disini akan terdedia materi laundry. Berikut adalah rangkuman dan materi pada Laundry
RANGKUMAN MATERI LAUNDRY / BINATU
1. Departemen/bagian yang terkait dengan Laundry:
Housekeeping dept.
Front Office dept.
Engenering dept.
Purchasing &Accounting dept.
Personnel dept.
2. Jenis jabatan pada Laundry
Laundry Manager
Assisten Maundry Manager
Laundry Supervisor
Valet Supervisor
Dry Cleaning Supervisor
Checker
Marker
Sorter
Washer/Extract
Tumbler
Presser
Finisher
3. Faktor-faktor Yang harus diperhatikan sebelum proses pencucian
Jenis kotoran
Jenis bahan cucian
Jenis bahan pencucian
Jenis proses pencucian
4. Tingkatan Pengotoran:
a. Light Soiled (ringan)
b. Medium soiled (sedang)
c. Heavy Soiled (berat)
5. Jenis texstil yang umum ditemukan di laundry;
a. Cotton, Linen, Rayon
b. Wool, Silk
c. Polyester
d. Campuran thermoplastic
6. Syarat-Syarat air yang baik and alam (selulosa) yakni; Poly cotton, misalnya untuk sheet.untuk Laundry
a. Soft/lunak kadar kapurnya rendah
b. Clear/jernih dan odor free (bebas dari bau)
c. Neutral dengan Ph (Powet Hidrogen) =7
d. Free of Iron (0,032 mg/1) - logam putih keperakperakan (mirip besi tapi tidak magnetis)
7. Zat-Zat Kimia Yang Terkandung Dalam Detergent
a. Surfactant
b. Alkali Builder
c. Sequestran/Water Softener
8. Peralatan Proses Pencucian dan Pelicinan
a. Washing Machine
b. Extractor Tumbler
c. Drying Tumbler
d. Pressing (Penyetrikaan)
9. Siklus (Tahap) Proses Pencucian
a. Main wash
b. Rinse I
c. Intermediate Extract
d. Rinse II
e. Rinse III
f. Rinse IV
g. Main Extract
h. Conditioning
10. Linen Laundry Flow cart
a. Pengumpulan/Colecting
b. Transportasi
c. Penyortiran
d. Penyucian
e. Pemerasan
f. Pengeringan
g. Pengepresan
h. Pelipatan
i. Penyimpanan
j. Transportasi
k. Penggunaan
11. Guest Laundry Flow Cart
a. Pengumpulan/Colecting
b. Transportasi
c. Penyortiran
d. Penyucian
e. Pemerasan
f. Pengeringan
g. Pengepresan
h. Finishing
i. Pelipatan
j. Pengepakan
k. Pembukuan
l. Pengiriman
m. Billing
2.1. Pengertian Laundry
Laundry merupakan suatu bagian dari departemen housekeeping yang bertugas dan bertanggung jawab untuk memperoses semua aktivitas pencucian baik untuk keperluan operasional hotel maupun tamu hotel. Aktivitas pencucian untuk hotel antara lain linens seperti sheets, towels, tablecloths, napkins, uniforms dan lain-lain sedangkan kebutuhan tamu untuk mencuci pakaian mereka selama menginap di hotel. Guest laundry ini memungkinkan hotel untuk mendapat tambahan revenue selain dari kamar dan Food and Beverage. Bahkan Laundry juga menerima pencucuian dari luar hotel baik secara pribadi maupun institusi seperti appartement, cafe, fitness center dan lain-lain. Secara umum, jenis dan cara pencucian di laundry terdiri dari 2 cara, yaitu :
1. Secara Laundry Normal
Proses pencucian untuk menghilangkan kotoran dan noda pada kain dengan memakai air dan bahan kimia pencuci, baik dengan menggunakan mesin maupun tangan.
2. Secara Dry Cleaning
Proses pencucian untuk menghilangkan kotoran dan noda pada kain dengan mempergunakan bahan kimia dan mesin khusus. Biasanya bahan kimia yang digunakan pada mesin dry cleaning adalah Solvent Perchlorothylene.
Laundry adalah makanan sehari-hari di dalam operasional di bagian laundry. Hal itu disebabkan karena linen adalah persediaan perlengkapan kamar atau room supplies yang dikategorikan sebagai barang persediaan yang dapat diolah/diproses kembali (recycled inventory item). Oleh karena itu persediaan linan berada dibawah tanggung jawab Executive Housekeeper dan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan serta pemeliharaan linen adalah terbesar kedua di bagian Tata Graha setelah gaji karyawan Sehingga jenis-jenis linen pun ada berbagai macam yang perlu diketahui yaitu:
1. Linen kamar tidur (bed linen) terdiri dari: Sprei (sheet), Sarung bantal (pillow case). - Selimut (blanket). - Penutup tempat tidur (Bed Cover). - Tilam Kasur (mattress pad).
2. Linen kamar mandi: Handuk mandi (bath towel). - Handuk tangan (hand towel). - Handuk muka (face towel). - Alas kaki/keset (bath mat).
3. Linen restoran: - Taplak meja (table cloth). - Serbet tamu (Guest Napkin). - Tutup nampan (Tray Cloth). - Serbet untuk servis (Service Napkin), dsb.
2.2. Sejarah Laundry ( Binatu ) setelah tahun 1800
Laundry ( Binatu ) adalah kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen, dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.
Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di beberapa daerah pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan cara sering digosok, memutar atau memukul-mukulkan terhadap batu datar atau pada papan. Tehnik ini digunakan umum di Eropa dan juga digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia.
Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , binatu dilakukan di tong air / ember / kuali logam yang diisi dengan air bersih dan dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang diperas keluar - dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air. Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.
Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan menggunaka sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu. Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga pada pengapian.
Sekitar tahun 1864-an dari American Civil War menunjukkan dua tentara bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards ) yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga sabun sudah mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu, lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci menghilangkan spot noda.
Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia. Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga. Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk (powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan daya pelarut air, seperti senyawa dalam soaproot atau akar yucca digunakan oleh suku-suku asli Amerika.. Sabun, suatu senyawa yang terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang digunakan oleh binatu kuno dan sangat umum.
Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang berbeda dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau botol kaca untuk bahan cair, pewarna dan produk untuk memulihkan pakaian hitam yang pudar saat dicuci. Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.
Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah tangga termasuk peralatan mencuci (bak logam / panci, jemuran, jepitan) yang dikemas di Inggris,, ( Enterprise & Society - Sep 2001).
Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu dengan berbagai mesin cuci. Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan menggosok dengan tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya menggunakan tenaga tangan. Kemudian mangler berkembang bertenaga listrik dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan keluar jika berlebih dan siklus ini disebut siklus spin.
2.3. Tugas Laundry Di Dalam Hotel
Laundry Department merupakan bagian dari department di hotel yang melaksanakan pencucian ( Laundry, Dry Cleaning ataupun Pressing ) atas semua bahan / pakaian.
Laundry : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan air.
Dry Cleaning : Pencucian atas bahan / pakaian dengan menggunakan solvent.
Pressing : Penyetrikaan / pelicinan bahan / pakaian.
2.3.1. Proses Pencucian
Proses pencucian adalah proses menghilangkan kotoran, noda sehingga pakaian bebas dari kuman, bau dan tidak cepat rusak. Dalam melakukan proses pencucian perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil cucian antara lain :
- Jenis kotoran
- Jenis bahan cucian ( material ) yang dicuci.
- Jenis bahan pencuci ( laundry chemicals )
- Proses Pencucian ( Temperatur, Mesin cuci, proses, waktu )
Dalam operasional hotel terdapat perlengkapan yang terbuat dari tekstil / kain / gament dan di kelompokan menjadi :
ü Housekeeping Linen yaitu linen yang digunakan untuk operasional housekeeping ( Sheets, pillow case, bath towel, hand towel, face towel, bath mat dan sebagainya )
ü Food Beverage Linen yaitu linen yang dipergunakan untuk operasional FBS / Restaurant ( Table cloth, napkin, skirting, valvet, satin dsb )
ü Uniform, Pakaian / seragam yang di pakai karyawan.
ü Cloth, alat dari kain yang dipergunakan untuk membersihkan ( dust cloth, glass cloth, rug, mop, lobby duster dan sebagainya )
Area kerja di laundry terdapat section-section :
1) Guest Laundry Section, pencucian pakaian tamu ( guest valet )
dapat dibedakan menjadi :
ü Guest in House Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari dalam hotel / tamu yang menginap di hotel.
ü Outside Laundry, cucian tamu (laundry, dry cleaning, pressing) dari tamu yang tidak menginap di hotel.
2) House Laundry Section, pencucian yang datangnya dari dalam hotel baik berupa
linen (Housekeeping Linen, FB Linen) maupun uniform (pakaian seragam karyawan). Perlengkapan kerja yang digunakan di laundry dibagi menjadi 2 macam :
1. Perlengkapan berupa peralatan kerja (mesin – mesin / laundry equipment).
2. Perlengkapan yang habis pakai ( Laundry Supplies ).
2.3.2. Laundry Equipment
Dalam operasional sehari-hari laundry equipment sebuah hotel yang lengkap mempunyai "perlengkapan utama / pokok" berupa mesin cuci (washer) atau pada jaman modern ini mesin cuci sekaligus pemeras " washer extractor" (Washex) menjadi satu, Dry Cleaning dan "perlengkapan tambahan "
Perlengkapan Utama
A. Mesin-Mesin Laundry
1. Washer / Washing Machine
2. Extractor.
3. Drying tumbler
4. Presser.
- Shirt Press Unit
- Cotton garment press unit.
- Flat work Ironer
- Hand Iron
B. Mesin-mesin Dry Cleaning ( DC ).
1. Dry Cleaning Machine
2. Dry Cleaning Press Unit
- Utility Dry Cleaning Unit
- Mushroom Dry Cleaning Press : untuk menyetrika bagian atau
celana panjang atau pundak baju dan sejenisnya
- Utility Dry Cleaning Press : untuk menyetrika bagian kaki celana
panjang atau rok bawah atau dress bagian bawah dan sejenisnya
- Steam Air Garment Finisher : untuk mengepress jas, jaket,
dress dan sejenisnya
- Hand Steam Iron : untuk menghaluskan bagian bagian lain yang
- Pant Topper
- Silk Presser
- Puffer
Perlengkapan Tambahan :
A. Polymark Marking Machine ( Mesin Marker )
B. Spotting Board
C. Sewing Machine
Laundry Supplies
1. Cleaning Supplies ( hand brush, plastic container,pad, broom, dll )
2. Guest Supplies ( laundry bag, hanger, safety pin, polymark tape,
coolar holder, jas cover dll )
3. Printing Stationary ( laundry, DC List, pencil, scott tape, books dll )
4. Chemicals ( Laundry & Dry Cleaning )
2.4. Bahan-bahan Dasar Pencuci ( Laundry Chemicals )
Bahan – bahan pencuci yang digunakan di laundry mempunyai sifat, karakteristik kimia dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya baik yang berupa bubuk (powder) ataupun cairan (liquid). Dalam produk yang dipasarkan mempunyai nama / merek yang berbeda namun mempunyai bahan dasar yang sama.
Detergent / main detergent
Deterjen penghilang noda ramah lingkungan terhadap saluran pembuangan air (biota air). Mudah larut dalam air, sehingga proses pelepasan kotoran dapat berlangsung dengan cepat dan direkomendasikan untuk pakaian putih ataupun warna. PH 10
Alkali / alkali builder
Alkali merupakan formulasi khusus yang digunakan sebelum proses penyabunan dengan deterjen yang berguna melepaskan noda, kotoran, minyak dari kain sehingga menghasilkan kualitas cucian yang baik. Bahan kimia yang membuat suasana pencucian pada pH > 7 dan menjadi basa (PH 13). Karena pada keadaan basa,lemak dan minyak akan lebih mudah diemulsikan dan menetralisir pengotoran yang bersifat asam.
Emulsifier
Larutan pengemulsi guna membantu deterjen mengangkat noda minyak, lemak dan noda lainya pada kain katun, polyester baik itu linen, uniform khususnya pakaian dapur maupun guest laundry. Bahan ini bersifat netral, sangat cocok untuk mencuci kain berbahan halus. Bahan kimia yang mengandung konsentrat surfactant. PH 3.
Chlorine Bleach, Sodium Hypochloride (CL2)
Cairan pengelantang yang memberikan kekuatan pemutih istimewa yang aman bagi cucian putih. Cairan ini cepat larut dalam air, sehingga proses pelepasan noda berlangsung cepat, juga bisa menghilangkan bau, sisa kotoran di kain dan sebagai penghilang kuman (disinfectant). Bleach akan efektif pada larutan air dengan suhu 50ºC. PH 10 – 14.
Oxygen Bleach, Oxy Bleach, Hydrogen Perocide (H2O2)
Cairan pengelantang yang diformulasikan khusus untuk melepaskan noda, kotoran dari bahan tekstil alami, sintetis dan katun, polyester berwarna dan tidak memudarkan material / tekstil. Bekerja baik pada suhu 60 ºC – 95 ºC. Bahan kimia ini akan menyebabkan gatal-gatal dan panas apabilaterkena kulit. PH 1.
Sour ( Neutralizer )
Cairan penetral multiguna yang diformulasi untuk menetralisir sisa, bau detergent, chlorine, kadar alkali pada saat proses pencucian baik dalam larutan dingin maupun hangat. Larutan ini mengurangi kerusakan tekstil atau efek kuning akibat unsur pengelantang chlorine. PH 6.
Softener
Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat pembunuh bakteri untuk semua katun, sintetis, wool sehingga menjadi lembut, halus, harum dan pakaian dapat disetrika dengan mudah. Istilah lain adalah Gliserin cair. PH 6,5.
Water Hardness / Conditioner
Adalah bahan kimia yang berguna untuk menetralkan kadar air yang mengandung zat besi (Fe), Mg, Ca.
Starch
Adalah jenis kanji yang berguna membuat pakaian, linen menjadi kaku (kerahbaju, pergelangan tangan, napkin, table cloth ) dan licin setelah disetrika / pressing.
Solvent
Solvent adalah sejenis minyak dengan nama lain perklone / perkloroetheline / tetra-cloroetheline. Bahan kimia ini dipergunakan untuk mencuci dengan sistem kering ( mencuci tidak menggunakan air ) / mencuci dengan minyak ( dry cleaning )
Water / Air
Media utama dalam pelepasan kotoran dari material ( pakaian / linen ). Keadaan dan kondisi air sangat mempengaruhi hasil cucian dan berpengaruh pada daya cuci detergent.
2.4.1. BAHAN-BAHAN PENGHILANG NODA ( Chemicals Spott Remover )
Dalam opeasional laundry banyak chemical yang digunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian, baik yang diproduksi oleh pabrik ( merek ) maupun produk yang umum dan sudah ada dipasaran.
Bahan yang digunakan penghilang noda yang sudah ada dipasaran.
ü Jenis Noda : Kopi, 'teh, susu, kaldu, coklat, telur, darah, ice cream,
saos, bumbu salad..
Cara : Gunakan deterjen vinegar (cuka), solvent, soda, borax, amoniak.
ü Jenis Noda : Minuman alkohol, buah-buahan, manisan, soft drink.
Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.
ü Jenis Noda : Buah-buahan, tinta, kotoran bayi,
Cara : Menggunakan Vinegar (cuka), air dan deterjen.
2.4.2. Bahan dari pabrik ( Product : A.L Willson Chemicals, New Jersey, USA )
Qwik/yellow GO : Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,
ice cream, susu, bumbu-bumbu salad.
Bon GO : Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink, 'teh. Dll
Tar GO : Menghilangkan noda seperti crayon ( pastel ).
Rust Go : Menghilangkan noda seperti karat.
Ink GO : Menghilangkan noda tinta, lumut, obat-obatan, darah,bekas Buah.
2.4.3. Silklus Operasi Laundry
Ada beberapa siklus operasi laundry yang perlu diperhatikan ( linen flow cycle ) :
1. Collecting ( Pengumpulan )
2. Transportation ( pengangkatan )
3. Sortir ( pemilahan ).
4. Machine Loading ( Beban mesin )
5. Washing Prosess ( proses pencucian )
6. Drying ( pengeringan )p
7. Ironing, Pressing
8. Folding
9. Finishing Prosess ( proses akhir )
10. Storage ( penyimpanan )
2.4.4. Faktor Penentu Cucian
Hasil, biaya dan efisiensi pencucian merupakan keseimbangan antara hal-hal berikut :
1. Mechanical Action
2. Chemical Action
3. Temperatur.
4. Time
2.5. Jenis Bahan Cucian Dalam Laundry
Berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi :
Berasal dari hewan
1. Wool : Berasal dari kulit binatang, jenis ini sangat lembut, elastis.
2. Sutera : Berasal dari kepompong ulat sutera, jenis ini halus, lembut.
Berasal dari sumber nabati
1. Katun : Berasal dari tumbuh-tumbuhan
Berasal dari bahan sintetis.
1. Rayon : Berasal dari serat tumbuhan, serat ini mudah menyerap
air namun Kekuatannya berkurang jika basah.
2. Polyester : Serat ini pada umumnya sukar menyerap air dan akan
meleleh pada suhu 260 ºC.
3. Acrylic : Jenis ini dalam keadaan basah sukar menyerap air, akan
bertambah kuat seratntya dan akan mudah berubah bila
terkena langsung matahari.
Catatan :
Polyester /Rayon : Bila benang dibakar akan meleleh da meninggalkan
tanda bulatan hitam kecil-kecil pada ujung.
Wool/Sutera : Apabila dibakar akan menimbulkan bau seperti rambut
Nilon : Apabila dibakar baunya khas.
2.6. Laundry Section Beserta Tugasnya
Seksi-seksi yang ada di bagian laundry adalah sebagai berikut:
1) Seksi Kantor Binatu (Laundry Office) Seksi ini bertanggung jawab atas kelancaran tugas dan administrasi di binatu.
2) Seksi Counter Seksi ini bertanggung jawab atas kelancaran penerimaan dan pengembalian cucian bersih kepada tamu luar hotel yang mencuci outside laundry counter.
3) Deliver Valet (Pengambil Cucian) Deliver adalah petugas yang bertanggung jawab atas pengambilan cucian cucian kotor ke laundry dan pengiriman cucian bersih kepada tamu di kamar. Semua cucian yang diantar harus sesuai dengan laundry list (daftar laundry).
4) Order Taker (Pengambil Pesanan) Petugas ini bertanggung jawab atas order permintaan pencucian dari tamu lewat telepon. Setelah order taker menerima permintaan dari tamu maka order taker mencatat pada order taker mencatat pada order taker book dan memberitahukan kepada valet agar mengambil cucian tersebut.
5) Checker (Pengecek) Petugas ini bertanggung jawab memeriksa jumlah dan jenis cucian agar sesuai dengan laundry list.
6) Marker (Penyortir) Seksi ini bertanggung jawab memberi tanda/kode pada cucian agar cucian tersebut mudah penanganannya saat pengembalian serta tidak terjadi kesalahan.
7) Washer (Pencuci) Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian pakaian yang dilakukan secara laundry yaitu menggunakan air dan obat pencuci.
8) Dry Cleaning (Pencucian secara kering) Seksi ini bertanggung jawab pada pencucian yang dicuci secara dry cleaning .
9) Ironer (Penyetrika linen-linen) Seksi ironer adalah seksi yang bertanggung jawab pada penyetrikaan cucian yang berbentuk lembaran, seperti sprei, sarung bantal, taplak meja, dan serbet.
10) Finisher (Penyelesai) Finisher adalah seksi yang bertanggung jawab menyelesaikan pengepresan dan penyetrikaan pakaian tamu setelah selesai dikeringkan. Bila ada cucian yang belum bersih dan belum sempurnamaka akan dikembalikan oleh seksi finisher untuk dicuci ulang.
11) Presser (Penyetrika) Presser adalah seksi yang bertanggung jawab pada penyetrikaan cucian yang menggunakan setrika maupun setrika pres.
2.7. Standard Operational Procedur
2.7.1. Internal Business Process
1. Pelayanan Guest Laundry
Maksud dan Tujuan
ü Permintaan dari tamu atau dari Room boy untuk melakukan pengambilan Laundry.
ü Perintah pelaksanaan Pick up Guest Laundry yang ditetapkan setiap hari dari pukul 08.00-10.00 WIB
Uraian Kerja
ü Menerima permintaan / perintah pick up laundry
ü Menuju kamar yang memerlukan pelayanan guest laundry.
ü Memastikan no kamar dan jumlah dan jenis garmen serta kondisinya, sesuai dengan Laundry List.
ü Mencatat no kamar dan waktunya ke dalam Daily Pick up Laundry Report
ü Memastikan jumlah sesuai dengan LaundryList, garmen kondisi baik dan tidak cacat., jika ada ketidaksesuaian harus segera diklarifikasikan ke tamu atau ke roomboy untuk persetujuan.
ü Memastikan Laundry List dan garmen dalam Laundry Bag telah terikat dengan baik sebelum dibawa ke area marking Laundry Department.
ü Membawanya ke area marking Laundry Department un tuk dimarking.
ü Guest laundry sampai di area marking Laundry Department.
ü Daily Pick up Laundry Report terisi sesuai dengan kenyataan.
ü Laundry list ditulis no kamar tamu dan jumlah item dengan spidol sesuai dengan laundry list..
ü Laundry bag tidak dalam keadaan robek/rusak
2.7.2. Marking
ü Guest laundry sampai di area marking Laundry Department.
ü Mengeluarkan sambil menghitung kembali kesesuaian jumlah garmen/pakaian dengan Laundry List dari dalam Laundry Bag.
ü Membuat tanda cetak nomor kamar sesuai dengan jumlah pakaian / garmen, dengan menggunakan mesin cetakan nomor (mesin marker) – Mark Numbering
ü Menyematkan tanda cetak nomor kamar pada setiap potong pakaian dengan menggunakan Marking Tape
ü ·Setiap potong guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar
ü Laundry List telah dicek kesesuaiannya dengan garmen/pakaian yang akan dicuci
ü Tanda cetak nomor kamar harus menggunakan bahan dan cetakan dari mesin marker.
ü Tanda cetak nomor kamar harus dipastikan disematkan dengan kuat.
ü Setelah selesai marker diteruskan untuk proses Billing,
ü Identifikasi item (warna, merk, size) dicatat di log book setiap kamar dalam satu baris
ü Form yang digunakan adalah Laundry List, Valet Pick Up Report, Log Book Spesifikasi Guest Laundry
2.7.3. Billing (Order Taker)
ü Laundry List telah dicek kesesuaiannya dengan garmen/pakaian yang akan dicuci.
ü · Menuliskan ongkos pencucian dan menjumlahkannya sesuai dengan item yang dicuci dan jenis pelayanan yang diinginkan.
ü Total ongkos pencucian di laundry list dituangkan ke dalam "Valet Laundry" Voucher.
ü Mengisi Daily Sales Laundry Report berdasarkan "Valet Laundry"Voucher.
ü Menyerahkan laundry list, Daily Sales Laundry Report dan "Valet Laundry" kepada Laundry Manager untuk diperiksa.
ü Setelah diperiksa Laundry Manager, Laundry Attendant mengantar Valet Laundry Voucher , Daily Sales Laundry Report ke FOC untuk di posting.
ü Meminta salinan Valet Laundry yang telah ditandatangani oleh FOC untuk file.
ü Menyimpan (file) salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report.
ü Melaporkan ke Laundry Manager, bahwa billing telah selesai dilakukan dengan menyerahkan File salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report.
ü Laundry Manager memeriksa kelengkapan file dan menyimpan di tempat yang aman dan mudah ditemukan
ü Proses billing selesai
ü Salinan Valet Laundry harus ditandatangani oleh FOC incharge – Stamp Posting
ü File salinan Valet Laundry dan salinan Daily Sales Laundry Report tersimpan di kantor Laundry.
2.7.4. Sorting / Washer
ü Setiap potong guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar.
ü Memisahkan dan mengelompokkan guest laundry kotor telah disemati tanda cetak nomor kamar berdasarkan jenis bahan kain, warna, tingkat kekotorannya dan menurut waktu pengerjaan (express, hari ini, atau besok).
ü Meletakkan kelompok guest laundry ke tempat pencucian sesuai dengan teknik pencucian yang akan dilakukan.
ü Kelompok guest laundry siap untuk dicuci sesuai dengan teknik pencucian dan waktu penyerahan yang akan diterapkan.
2.7.5. Washing
ü Kelompok guest laundry siap untuk dicuci
ü Melakukan kegiatan pencucian sesuai dengan teknik pencucian yang dibutuhkan.
ü Kegiatan pencucian selesai dan cucian dalam keadaan bersih
ü Sebelum dicuci diperiksa kembali.
ü Teknik pencucian sesuai dengan standar dari teknik pencucian yang diperlukan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
ü Cucian tidak terjadi kerusakan dan tidak ada yang tertinggal di alat bantu dalam me
ü Hasil cucian disortir kembali sebelum dimasukkan ke pengering (tumbler).
2.7.6. Drying/Pengeringan
ü Kegiatan pencucian selesai dan cucian dalam keadaan bersih
ü Mensortir ulang hasil cucian sebelum dikeringkan.
ü Melakukan kegiatan pengeringan dengan teknik pengeringan yang dibutuhkan.
ü Mendinginkan cucian apabila sudah kering.
ü Kegiatan pengeringan selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum dan kering
ü Teknik pengeringan sesuai dengan standar dari teknik pengeringan yang diperlukan dan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
ü Cucian tidak terjadi kerusakan dan tidak ada yang tertinggal di mesin tumbler
2.7.7. Pressing
ü Kegiatan pengeringan selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum dan kering
ü Melakukan kegiatan pressing dengan teknik pressing yang sesuai.
ü Kegiatan pressing selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum, kering dan rapi.
ü Teknik pressing sesuai dengan standar dari teknik pressing yang diperlukan dan menggunakan alat dan bahan sesuai dengan standar.
ü Cucian tidak terjadi kerusakan
2.7.8. Folding, Inspection & Packaging
ü Kegiatan pressing selesai dan cucian dalam keadaan bersih, harum, kering dan rapi
ü Mengumpulkan dan meletakkan semua pakaian yang sudah dipressing dan dilipat / folded di pigeon hole, sesuai dengan no kamar atau inisial salinan laundry list .
ü Melakukan inspeksi terhadap hasil kegiatan dan sekaligus melakukan pengepakan (packaging) sesuai dengan tata cara yang ditetapkan.
ü Menyematkan salinan laundry list dan menulis no kamar dengan spidol pada plastik pembungkusnya.
ü Meletakkan kembali hasil kegiatan Folding & Packaging di pigeon hole ,atau digantung distanding trolly/standing hanger
ü Kegiatan Folding & Packaging selesai dan hasilnya telah terkumpul di pigeon hole sesuai dengan no kamarnya.
ü Jenis jas, kemeja, gaun dan kaos ber-krah dibungkus dengan plastic suit / jas cover dan digantung dngan hanger.
ü Jenis celana panjang dibungkus dengan plastic trouser suit dan digantung dengan hanger.
ü Jenis kaos dan celana pendek dan garmen lain yang berbentuk kecil dan mudah dilipat, dibungkus dengan laudry bag
2.7.9. Valet Delivery
ü Kegiatan Folding & Packaging selesai dan hasilnya telah terkumpul di pigeon hole sesuai dengan no kamarnya.
ü Menyiapkan (dipastikan bersih dan tidak macet) alat bantu kerja untuk mengantar laundry ke kamar tamu.
ü Meletakkan/menggantungkan dan mengatur letak laundry tamu pada alat bantu kerja, sehingga memudahkan pengantaran (efisien sesuai urutan no kamar/floor; dari no. kamar yang terkecil sampai terbesar) dan memudahkan pengambilan nantinya ketika sampai di kamar tamu yang dimaksud.
ü Mencatat/menyalin salinan Laundry List ke dalam Valet Delivery Report khususnya untuk : no kamar dan jumlah laundry yang akan diantar.
ü Mengantar laundry ke kamar-kamar tamu sesuai dengan Valet Delivery Report.
ü Memberikan tanda pada Valet Delivery Report sebagai bukti Valet Delivery telah dilakukan.
ü Laundry bersih diterima oleh tamu atau telah berada di kamar sesuai dengan Laundry list
ü Laundry dalam jumlah sesuai dengan laundry list, dalam kondisi bersih, rapi, harum, dan dikemas sesuai dengan aturan pengemasan (IK folding & packaging).
ü Diterima tepat waktu sesuai dengan jenis pelayanan yang terdapat dalam Laundry List.
ü Terdapat bukti tanda terima/tanda bukti pengantaran
2.7.10. Laundry Valet
Maksud dan Tujuan
ü Memastikan penanganan valet (pengambilan dan pengantaran order) di departemen Laundry dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Uraian Kerja
A. Pengambilan Pakaian Tamu
ü Periksa apakah daftar cucian/list ada, telah diisi dengan benar, kalau belum diisi, isilah dengan benar.
ü Periksa jumlahnya apakah sesuai dengan yang diisi oleh tamu, kalau jumlah tidak sesuai tulislah jumlah yang benar dan pada daftar cucian dicounter-signed oleh Laundry Supervisor.
ü Periksa keadaan pakaian, apakah ada yang rusak / robek, luntur, susut/ciut, kancingnya hilang dan lain-lain. Mintalah persetujuan untuk diproses lebih lanjut dengan mengisi formulir yang disebut "Letter of Confirmation." Valet juga menandatangani atas nama Laundry Manager
ü Tulislah semua pesan tamu dengan mudah dan jelas.
ü Periksalah seluruh kantong yang ada pada pakaian dan kembalikan apa saja yang terdapat di kantong langsung pada tamunya, jika tamu tidak ada serahkan pada Lost & Found di Housekeeping Dept. Dan beritahu Duty Manager, Housekeeping supaya membuat Lost & Found List dan ditanda tangani olehnya.
ü Bawalah semua cucian yang telah diperiksa tsb ke checker guest laundry untuk segera diproses.
ü Letter of confirmation diserahkan ke Laundry Office staff untuk disimpan.
ü Tulislah semua cucian yang diambil ke dalam valet pick-up report.
B. Pengembalian Pakaian tamu
ü Isilah Valet Delivery Report Form dengan benar LD (laundry), DC (dry cleaning), PO (press only).
ü Sebelum dibawa ke kamar, periksalah bahwa pakaian yang digantung dalam keadaan lengkap dan rapih setrikanya.
ü Berikan pakaian langsung pada tamu dan mintalah untuk diperiksa kembali dengan kata-kata yang sopan dan kemudian mintalah tanda tangan tamu sebagai tanda terima pada valet delivery report form.
2.7.11. Laundry Checker
Maksud dan Tujuan
ü Memastikan penanganan pengecekan dan penandaaan, pengelompokkan order serta kegiatan administrasi checker di departemen Laundry dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
Uraian Kerja
ü Bertugas untuk mengecek dan memberi tanda pada pakaian yang akan dicuci.
ü Trlebih dahulu kita harus mencocokkan jenis pakaian dengan yang tertera di list, lalu melihat kondisinya: sobek, luntur dan kancing kurang, lalu diberi tanda/marker dan juga memperhatikan pesan tamunya: minta dilipat/digantung dan dikanji harus diberi tanda khusus.
ü Apabila ada pakaian tamu yang rusak sebelum dicuci checker guest akan menyerahkan ke valet dan ditunjukkan dulu ke tamunya dan dilampirkan "Letter of Confirmation".
ü Pakaian yang telah di marker dipisahkan sesuai dengan permintaan tamunya: LD (laundry), DC (dry cleaning), PO (press only) pada ember dan meja tersendiri yang terpisah.
ü Setelah pakaian selesai diproses dan dikembalikan lagi ke Checker Guest terus disediakan dan dicocokkan lagi sesuai degan daftar semula.
ü Bila saat preparation (penyediaan) ditemukan adanya pakaian yang salah penanganan akan dilaporkan ke Supervisor / Section Head untuk diproses ulang.
ü Bila semua pekerjaan telah selesai semua terus membuat laporan di buku Checker Guest Laundry Report.
Petunjuk Pelaksanaan Sortir Menurut Kamar
ü Sortir list sesuai dengan nomor urut marker, dan gantungkan pada sorter rack.
ü Mensortir pakaian yang perlu digantung dengan mengambil data dari laundry list.
ü Tuliskan nomor kamar, nomor marker dan jenis pakaian yang akan digantung pada tiap tiap jenis pakaian yang akan digantung pada tiap-tiap kertas gantungan berikut jumlahnya.
ü Masukkan kedalam box (kotak) pakaian yang telah diproses sesuai dengan nomor marker yang tertera di list.
ü Cocokkan jumlah, jenis dan quality-nya antara pakaian yang sudah diproses dengan nomor yang ada di list dan apabila sudah sesuai dan cocok maka siap untuk dipacking.
Semoga bermanfaat, semoga selalu tetap berkunjung di blog ini. Ditunggu kunjungan selanjutnya .
No comments:
Post a Comment