23. Beringin (Ficus benjamina)
(A) Deskripsi Singkat
Beringin (Ficus benjamina) adalah salah satu jenis pohon yang termasuk dalam keluarga Moraceae. Tanaman ini dikenal luas sebagai tanaman hias yang sering digunakan di taman, halaman rumah, atau sebagai tanaman indoor. Beringin memiliki daun yang lebat dan hijau, serta dapat tumbuh sebagai pohon kecil hingga sedang. Dikenal dengan kemampuannya bertahan di lingkungan yang bervariasi, Ficus benjamina juga dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies : Ficus benjamina L.
Penjelasan Penulisan Binomial Nomenklatur:
Ficus: Nama genus yang berasal dari kata Latin untuk pohon ara, yang menunjukkan bahwa tanaman ini adalah bagian dari kelompok pohon ara.
benjamina: Nama spesies yang kemungkinan merujuk pada individu yang pertama kali mendeskripsikan atau mengidentifikasi spesies ini.
(C) Morfologi
Pohon/Tanaman: Beringin dapat tumbuh hingga tinggi 15-25 meter di alam liar, namun sering dipangkas jika digunakan sebagai tanaman hias di dalam ruangan atau taman.
Daun: Daunnya berwarna hijau gelap, lonjong, dan memanjang dengan ujung runcing. Daun ini memiliki tekstur halus dan sering berkilau, dengan panjang sekitar 6-13 cm dan lebar 3-5 cm.
Bunga dan Buah: Ficus benjamina memiliki bunga kecil yang tersembunyi di dalam struktur yang disebut "fig", yang berfungsi sebagai tempat tumbuh biji. Buahnya berbentuk bulat kecil dengan warna hijau saat muda dan menjadi merah atau oranye saat matang.
(D) Penyebaran
Beringin ditemukan secara alami di wilayah tropis Asia dan Australia, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tanaman ini banyak tumbuh di hutan hujan tropis dengan ketinggian rendah hingga menengah.
(E) Habitat
Beringin tumbuh subur di daerah tropis dengan iklim hangat dan lembap. Ia membutuhkan tanah yang gembur, kaya humus, dan terjaga kelembapannya. Meskipun lebih sering ditemukan di luar ruangan, Ficus benjamina juga dapat berkembang dengan baik sebagai tanaman hias dalam pot di dalam ruangan yang cukup cahaya.
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan: Beringin dapat diperbanyak dengan cara stek batang. Biasanya, potongan batang yang berukuran 10–15 cm diselipkan dalam tanah yang lembap dan kemudian diberi perawatan agar akar baru tumbuh.
Perawatan: Tanaman ini membutuhkan tempat yang terang namun tidak terpapar sinar matahari langsung. Penyiraman dilakukan secara teratur, namun tanah tidak boleh tergenang air. Pemangkasan rutin akan membantu mempertahankan bentuk pohon yang kompak. Tanaman ini juga membutuhkan pemupukan setiap beberapa bulan sekali dengan pupuk cair atau pupuk organik.
(G) Manfaat
Penyaring Udara: Beringin dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas udara dengan menyerap polutan dan menghasilkan oksigen, menjadikannya tanaman yang baik untuk ditempatkan di dalam ruangan.
Penyembuhan Tradisional: Beberapa bagian tanaman Ficus benjamina, seperti daun dan getah, digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi beberapa penyakit kulit, peradangan, dan luka ringan.
Tanaman Hias: Karena bentuknya yang indah dan daun yang lebat, Ficus benjamina sering digunakan sebagai tanaman hias baik di dalam maupun luar ruangan.
(H) Cara Pengolahan
Obat Tradisional: Daun beringin dapat diremas dan digunakan untuk mengobati luka atau sebagai kompres untuk mengurangi peradangan pada kulit.
Tanaman Hias: Sebagai tanaman hias, beringin dapat dibiakkan melalui stek batang dan dipelihara di dalam pot dengan perawatan yang tepat.
(I) Daftar Pustaka
Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
Ramaswamy, N. P. S. & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
Gill, A. G. M. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.
Ogg, R. T. W. & Evans, D. L. (2015). "The Role of Ficus benjamina in Indoor Air Quality," Journal of Environmental Science, 50(2), 234-245.
No comments:
Post a Comment