22. Belimbing Tanah (Oxalis barrelieri)
(A) Deskripsi Singkat
Belimbing tanah (Oxalis barrelieri) adalah salah satu spesies tumbuhan dari keluarga Oxalidaceae. Tanaman ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Meskipun nama "belimbing" sering dikaitkan dengan Averrhoa bilimbi atau Averrhoa carambola, belimbing tanah memiliki perbedaan dalam hal morfologi dan rasa. Tanaman ini lebih dikenal sebagai tumbuhan herbal yang memiliki daun berbentuk menyerupai daun semangka dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Oxalis
Spesies : Oxalis barrelieri Benth.
Penjelasan Penulisan Binomial Nomenklatur:
Oxalis: Nama genus yang berasal dari bahasa Yunani "oxys," yang berarti asam, merujuk pada rasa asam yang dimiliki oleh beberapa anggota genus ini.
barrelieri: Nama spesies yang dihormati atas penemuan oleh seorang ilmuwan atau peneliti yang pertama kali mengidentifikasinya, seperti dalam kasus nama barrelieri yang merujuk pada seseorang yang mengamati atau mendeskripsikan tanaman ini.
(C) Morfologi
Pohon/Tanaman: Belimbing tanah adalah tanaman semak atau herba yang tumbuh rendah, mencapai tinggi sekitar 30–40 cm.
Daun: Daun berbentuk trifoliate (tiga helai) yang menyerupai daun semangka, dengan warna hijau muda dan bercorak merah atau ungu di beberapa bagian.
Bunga: Bunga belimbing tanah berwarna putih dengan sedikit nuansa merah muda atau ungu di kelopak, dan berbentuk seperti bintang kecil.
Buah: Buahnya berbentuk kapsul kecil yang mengandung biji berwarna gelap.
(D) Penyebaran
Belimbing tanah ditemukan di berbagai wilayah tropis, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tanaman ini lebih banyak ditemukan di daerah dengan ketinggian rendah hingga menengah di Asia Tenggara.
(E) Habitat
Belimbing tanah tumbuh di daerah yang lembap, dengan tanah yang subur dan cukup terpapar sinar matahari. Biasanya, tanaman ini dapat ditemukan di hutan tropis, kebun, dan kawasan pertanian yang tidak terlalu padat.
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan: Belimbing tanah dapat diperbanyak dengan cara stek batang atau biji. Penyebaran biji dilakukan pada musim hujan untuk memaksimalkan pertumbuhan.
Perawatan: Tanaman ini membutuhkan tanah yang cukup lembap dan tempat yang teduh atau setengah teduh. Penyiraman secara teratur dan pemupukan dengan kompos atau pupuk organik akan membantu pertumbuhannya. Perlu dipastikan agar tanaman tidak terpapar langsung sinar matahari yang terlalu terik untuk mencegah kerusakan daun.
(G) Manfaat
Kesehatan: Belimbing tanah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan sakit kepala, demam, dan gangguan pencernaan. Daunnya juga dipercaya memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri.
Kuliner: Beberapa daerah menggunakan tanaman ini dalam masakan tradisional sebagai bahan herbal untuk memperkaya rasa atau sebagai ramuan jamu.
(H) Cara Pengolahan
Obat Tradisional: Daun belimbing tanah dapat direbus atau dijadikan ramuan untuk meredakan demam atau sakit kepala. Terkadang, daunnya juga dijadikan bahan untuk meredakan gangguan pencernaan.
Jamu: Dalam pengobatan tradisional, belimbing tanah digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu untuk memperlancar pencernaan atau menurunkan panas tubuh.
(I) Daftar Pustaka
Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
Ramaswamy, N. P. S. & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
Gill, A. G. M. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.
Ogg, R. T. W. & Evans, D. L. (2015). "The Role of Oxalis barrelieri in Traditional Medicine," Journal of Herbal Research, 33(8), 245-252.
No comments:
Post a Comment