75. Paku Tanduk Rusa (Platycerium bifurcatum)
(A) Deskripsi Singkat
Paku tanduk rusa adalah tanaman epifit yang terkenal dengan bentuk daunnya yang menyerupai tanduk rusa. Tumbuhan ini memiliki dua jenis daun: daun steril yang melekat pada substrat dan daun fertil yang menjuntai. Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman hias karena keindahan dan keunikan bentuknya.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Platycerium
Spesies : Platycerium bifurcatum (Cav.) C. Chr.
(C) Morfologi
Akar: Serabut, menempel pada pohon atau substrat.
Batang: Tidak terlihat jelas, berupa rimpang yang kecil dan tertutup oleh daun steril.
Daun:
Steril: Tebal, bulat, dan melekat pada substrat; berfungsi melindungi akar dan menyerap air.
Fertil: Menjuntai, bercabang seperti tanduk rusa, hijau keabu-abuan, dengan sorus di bagian bawah.
Reproduksi: Menggunakan spora yang terletak di bagian bawah daun fertil.
(D) Penyebaran
Paku tanduk rusa tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Asia Tenggara, Australia, dan Afrika. Di Indonesia, tanaman ini umum ditemukan di daerah hutan tropis yang lembap.
(E) Habitat
Tumbuhan ini merupakan epifit yang hidup menempel pada batang pohon atau permukaan lainnya di hutan tropis. Habitat idealnya memiliki kelembapan tinggi dengan pencahayaan tidak langsung.
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan:
Melalui spora yang dilepaskan dari daun fertil.
Pemisahan anakan dari induknya.
Perawatan:
Gunakan media tanam yang porous, seperti sabut kelapa atau serbuk kayu.
Letakkan di tempat yang teduh dengan pencahayaan tidak langsung.
Siram secara teratur untuk menjaga kelembapan, tetapi hindari air menggenang.
(G) Manfaat
Tanaman Hias: Keindahan dan bentuk unik daun fertil menjadikannya populer sebagai dekorasi taman atau ruangan.
Pengelola Udara: Membantu meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida dan polutan.
Ekosistem: Sebagai epifit, tanaman ini mendukung keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat bagi serangga kecil.
(H) Cara Pengolahan
Tanaman ini umumnya tidak diolah untuk keperluan konsumsi atau obat, melainkan hanya dimanfaatkan sebagai elemen dekoratif.
(I) Daftar Pustaka
• Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
• Gill, A. G. M. (2010). Tropical Plants of Southeast Asia. Cambridge University Press.
• Ramaswamy, N. P. S., & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
• Suryani, L. (2015). "Epifit Tropis dan Peranannya di Hutan Hujan," Jurnal Botani Tropis, 9(2), 101–110.
No comments:
Post a Comment