21. Belimbing Waluh (Averrhoa bilimbi) ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

Friday, June 20, 2025

21. Belimbing Waluh (Averrhoa bilimbi)

21. Belimbing Waluh (Averrhoa bilimbi)

(A) Deskripsi Singkat

Belimbing waluh (Averrhoa bilimbi) adalah tanaman tropis yang masih dalam keluarga Oxalidaceae, dekat dengan belimbing biasa (Averrhoa carambola). Buah belimbing waluh memiliki rasa sangat asam dan sering digunakan dalam masakan atau sebagai bahan pembuatan acar. Tanaman ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan dikenal sebagai tanaman yang tumbuh dengan cepat.

(B) Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae

  • Divisi : Angiospermae

  • Kelas : Dicotyledonae

  • Ordo : Oxalidales

  • Famili : Oxalidaceae

  • Genus : Averrhoa

  • Spesies : Averrhoa bilimbi L.

Penjelasan Penulisan Binomial Nomenklatur:

  • Averrhoa: Genus ini mencakup beberapa spesies pohon tropis yang memiliki buah berbentuk bintang, seperti Averrhoa carambola (belimbing) dan Averrhoa bilimbi (belimbing waluh).

  • bilimbi: Nama spesies yang berasal dari bahasa Melayu yang merujuk pada rasa buahnya yang asam.

(C) Morfologi

  • Pohon: Belimbing waluh adalah pohon kecil atau semak besar yang dapat tumbuh hingga 10 meter, dengan batang bercabang dan berwarna coklat.

  • Daun: Daunnya majemuk menyirip dengan 11–15 pasang daun kecil yang berwarna hijau mengilap.

  • Bunga: Bunga belimbing waluh berwarna putih dengan kelopak berwarna merah muda, tumbuh dalam tandan yang tergantung.

  • Buah: Buah belimbing waluh berbentuk silindris dengan panjang sekitar 5-10 cm, berwarna hijau muda saat muda dan kuning pucat saat matang. Buahnya sangat asam dan berair.

(D) Penyebaran

Belimbing waluh berasal dari kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tanaman ini juga ditemukan di daerah tropis lainnya, seperti di India dan Afrika.

(E) Habitat

Belimbing waluh tumbuh subur di daerah tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu hangat. Pohon ini biasanya ditemukan di dataran rendah hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, dengan tanah yang subur, berdrainase baik, dan kaya akan bahan organik.

(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan

  • Pengembangbiakan: Belimbing waluh dapat diperbanyak dengan cara stek batang atau cangkok.

  • Perawatan: Tanaman ini membutuhkan penyiraman yang cukup, terutama pada musim kemarau. Pemupukan secara teratur dengan pupuk kandang atau kompos juga penting untuk meningkatkan hasil buah. Tanaman ini tahan terhadap hama, namun perlu dilindungi dari penyakit jamur.

(G) Manfaat

  • Kesehatan: Buah belimbing waluh mengandung banyak vitamin C dan antioksidan, yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, mengatasi masalah pencernaan, dan sebagai bahan pembantu dalam pengobatan tradisional untuk hipertensi.

  • Kuliner: Rasa buah yang asam membuatnya sering digunakan dalam masakan tradisional, sebagai bumbu acar, sambal, atau campuran dalam minuman seperti jus.

  • Pembersih darah: Daun dan buahnya juga dikenal dalam pengobatan tradisional untuk mengobati demam, menurunkan tekanan darah tinggi, dan membersihkan darah.

(H) Cara Pengolahan

  • Acar: Buah belimbing waluh sering diolah menjadi acar yang segar dan asam, cocok sebagai pelengkap hidangan.

  • Jus: Buah ini juga bisa diperas untuk membuat jus dengan tambahan pemanis.

  • Obat Tradisional: Daun dan buah belimbing waluh digunakan dalam ramuan obat tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan dan demam.

(I) Daftar Pustaka

  • Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.

  • Ramaswamy, N. P. S. & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.

  • Gill, A. G. M. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.

  • Ogg, R. T. W. & Evans, D. L. (2015). "The Role of Averrhoa bilimbi in Tropical Forest Ecosystems," Journal of Tropical Agriculture, 32(7), 150-165.

No comments:

Post a Comment