20. Belimbing (Averrhoa carambola)
(A) Deskripsi Singkat
Belimbing (Averrhoa carambola) adalah buah tropis yang dikenal dengan bentuknya yang unik, menyerupai bintang saat dipotong melintang. Buah ini memiliki rasa yang bervariasi, dari asam hingga manis, tergantung pada tingkat kematangan dan varietasnya. Belimbing banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dan sering dikonsumsi langsung, dijadikan jus, atau digunakan dalam masakan.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oxalidales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
Spesies : Averrhoa carambola L.
Penjelasan Penulisan Binomial Nomenklatur:
Averrhoa adalah genus dari keluarga Oxalidaceae yang mencakup dua spesies buah tropis penting, yaitu belimbing dan belimbing wuluh.
carambola berasal dari kata Portugis yang mengacu pada bentuk buahnya yang menyerupai bintang.
Nama spesies ini pertama kali dijelaskan oleh ahli botani Linnaeus (L) dalam karyanya.
(C) Morfologi
Pohon: Pohon belimbing termasuk dalam pohon kecil atau pohon semak besar yang tingginya dapat mencapai 5-10 meter. Batangnya bercabang dengan kulit berwarna coklat muda.
Daun: Daunnya majemuk, menyirip, terdiri dari 5-11 pasang daun kecil yang berwarna hijau mengilap.
Bunga: Bunga belimbing berwarna putih dengan sedikit warna ungu, tumbuh dalam tandan, dan memiliki lima kelopak.
Buah: Buah belimbing memiliki bentuk seperti bintang dengan lima sudut yang jelas. Kulit buahnya tipis, berwarna hijau saat muda, dan berubah menjadi kuning atau oranye ketika matang. Daging buahnya berwarna kuning dengan rasa asam-manis.
(D) Penyebaran
Belimbing berasal dari Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Filipina, namun kini telah menyebar ke banyak daerah tropis di dunia, termasuk di Amerika Tengah, India, dan Australia. Tanaman ini berkembang baik di wilayah dengan iklim tropis atau subtropis.
(E) Habitat
Belimbing tumbuh subur di daerah yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu yang hangat. Pohon ini lebih menyukai tanah yang subur, berdrainase baik, dan kaya akan bahan organik. Tanaman belimbing lebih cocok ditanam pada ketinggian rendah hingga menengah (0–1.000 meter di atas permukaan laut).
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan: Belimbing biasanya diperbanyak dengan cara stek batang atau cangkok untuk memastikan karakteristik unggul dari pohon induk.
Perawatan: Perawatan tanaman belimbing mencakup penyiraman yang cukup, pemangkasan untuk mengatur bentuk pohon, dan pemupukan yang teratur. Tanaman ini juga memerlukan perlindungan dari hama seperti kutu daun dan penyakit jamur.
(G) Manfaat
Kesehatan: Belimbing kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan mencegah penuaan dini.
Kuliner: Buah belimbing dapat dimakan langsung, dijadikan jus, atau digunakan dalam masakan untuk memberikan rasa segar dan asam. Daunnya juga dapat digunakan untuk keperluan medis tradisional.
(H) Cara Pengolahan
Jus Belimbing: Belimbing dipotong dan diperas untuk membuat jus yang menyegarkan.
Masakan: Belimbing digunakan dalam berbagai masakan, seperti acar, salad, atau sebagai tambahan dalam hidangan daging.
Pengolahan Obat: Daun belimbing digunakan dalam obat tradisional untuk mengatasi penyakit tertentu, seperti hipertensi atau untuk membersihkan darah.
(I) Daftar Pustaka
Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
Ramaswamy, N. P. S. & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
Gill, A. G. M. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.
No comments:
Post a Comment