17. Angsana (Pterocarpus indicus) ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

Friday, June 20, 2025

17. Angsana (Pterocarpus indicus)

 Angsana (Pterocarpus indicus)

(A) Deskripsi Singkat

Angsana (Pterocarpus indicus) adalah pohon besar yang berasal dari Asia tropis dan dikenal karena kayunya yang kuat serta bunga berwarna kuning yang cantik. Tanaman ini juga sering digunakan sebagai pohon penghijauan di berbagai daerah tropis dan subtropis. Angsana dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 meter dan memiliki mahkota yang lebar dan teduh, menjadikannya pilihan yang baik untuk peneduh jalan atau taman.

(B) Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae

  • Divisi : Magnoliophyta

  • Kelas : Dicotyledonae

  • Ordo : Fabales

  • Famili : Fabaceae

  • Genus : Pterocarpus

  • Spesies : Pterocarpus indicus Willd.

Penjelasan Penulisan Binomial Nomenklatur:

  • Pterocarpus adalah genus yang mencakup berbagai spesies pohon dengan buah berbentuk sayap.

  • indicus merujuk pada asal-usul tanaman ini, yaitu berasal dari India atau Asia tropis.

  • Nama penulis (Willd.) menunjukkan bahwa spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Carl Ludwig Willdenow, seorang botanis asal Jerman.

(C) Morfologi

  • Batang: Pohon besar dengan batang lurus, dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter.

  • Daun: Daun majemuk, dengan masing-masing daun terdiri dari 5 hingga 7 leaflet yang berbentuk oval atau elips, berwarna hijau mengkilap.

  • Bunga: Bunganya berwarna kuning keemasan, membentuk tandan, dan tercium aroma yang harum. Bunga ini tumbuh pada musim semi hingga awal musim panas.

  • Buah: Buahnya berbentuk seperti sayap, memanjang dan berwarna coklat ketika matang, yang membantu penyebaran benih melalui angin.

(D) Penyebaran

Angsana tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Pohon ini juga ditemukan di beberapa bagian Australia dan dapat tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembap.

(E) Habitat

Angsana tumbuh di hutan hujan tropis dataran rendah dan lereng pegunungan rendah. Tanaman ini menyukai tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik. Angsana juga dapat ditemukan tumbuh di sepanjang sungai atau lahan pertanian yang terpapar sinar matahari langsung.

(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan

  • Pengembangbiakan: Angsana dapat diperbanyak melalui biji atau stek. Untuk biji, sebaiknya direndam terlebih dahulu dalam air hangat sebelum ditanam untuk mempercepat perkecambahan.

  • Perawatan: Angsana membutuhkan sinar matahari penuh dan tanah yang subur. Penyiraman dilakukan secara teratur, namun tidak berlebihan, karena akar yang tergenang dapat menyebabkan pembusukan. Pohon ini juga membutuhkan pemangkasan untuk membentuk batang yang lurus dan kuat, terutama jika ditanam sebagai pohon peneduh.

(G) Manfaat

  • Kayu: Kayu Angsana sangat kuat dan tahan lama, sering digunakan untuk membuat furnitur, perahu, dan konstruksi bangunan.

  • Pohonan Peneduh: Dengan mahkota yang luas dan teduh, Angsana sering ditanam di sepanjang jalan sebagai pohon peneduh.

  • Pengobatan Tradisional: Dalam beberapa kebudayaan, bagian-bagian dari pohon Angsana digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati penyakit tertentu, seperti luka atau infeksi kulit.

  • Erosi: Akarnya yang kuat membantu mencegah erosi tanah, menjadikannya pilihan baik untuk penghijauan lahan yang rawan longsor.

(H) Cara Pengolahan

  • Kayu: Kayu Angsana diolah menjadi furnitur, panel kayu, dan produk-produk konstruksi lainnya. Kayu ini memiliki tekstur yang halus dan tahan terhadap serangga, sehingga cocok untuk penggunaan luar ruangan.

  • Pengobatan: Bagian tanaman seperti kulit batang atau daun dapat direbus untuk membuat ramuan yang dipercaya memiliki khasiat sebagai obat luar untuk mengobati luka dan infeksi kulit.

(I) Daftar Pustaka

  • M. Hidayat, (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.

  • N. P. S. Ramaswamy & T. V. Subramaniam. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.

  • A. G. M. Gill. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.

  • R. T. W. Ogg & D. L. Evans. (2015). "The Role of Pterocarpus indicus in Tropical Forest Ecosystems," Journal of Forest Ecology, 44(6), 232-244.

No comments:

Post a Comment