Karakteristik dan Kegunaan Bahan Pembersih ~ WEB PECINTA IPA <meta content='WEB PECINTA IPA' name='keywords'/>

WEB PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Wednesday, December 1, 2021

Karakteristik dan Kegunaan Bahan Pembersih

Karakteristik dan Kegunaan Bahan Pembersih 

Bahan pembersih memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda. Pemilihan bahan pembersih yang akan digunakan harus tepat dan sesuai fungsinya. Penjelasan mengenai jenis bahan pembersih, karakteristik, dan kegunaannya, yaitu sebagai berikut. 
a. Air
- Berupa bahan cair yang jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. 
- Mudah diperoleh dan dipakai sebagai bahan pencampur dari bahan pembersih lainnya, seperti detergen, Multi purpose cleaner, dan sebagai bahan pembilas. 
- Air berfungsi untuk melarutkan berbagai macam zat. 
- Air harus digunakan dalam keadaan panas dan tidak mengandung kalsium jika akan digunakan sebagai pembersih. 

b. Detergen
- Berbentuk bubuk, berbutir halus, batangan, cair, atau krim. 
- Berwarna putih, berbuih dan wandgi. 
- Sabun merupakan garam natrium atau garam kalium dari asam lemak dengan rantai karbon panjang (12 sampai 18 atom karbon). Detergen merupakan garam natrium dan alkali hidrogen sulfat. 
- Pada proses mencuci atau menghilangkan kotoran pada pakaian atau piring, campuran sabun atau detergen dengan air akan bertemu dengan kotoran yang berupa minyak. Bagian sabun atau detergen yang larut dalam minyak akan masuk ke dalam lapisan lemak. Bagian sabun atau detergen yang larut dalam air akan mengalami pembentukan komponen bipolar aktif. 
- Dampak negatif penggunaan detergen, yaitu ada detergen yang tidak terurai di alam sehingga akan menutup permukaan air dan menimbulkan pencemaran air. 

3. Sealers
- Berbentuk cair. 
- Berfungsi untuk melapisi lantai atau kayu, serta lantai yang memiliki banyak pori-pori, seperti gym finish (lantai kayu), fortify (lantai keras, teraso, dan semen), dan vinyl (lantai lunak). 

4. Polisher (Pengilap)
- Berbentuk cair, krim, atau pasta. 
- Berfungsi sebagai bahan pengilap pada objek pembersihan yang terbuat dari bahan dasar Kayu, metal, kaca, kulit, dan marmer. 
- Berfungsi juga untuk merawat objek pembersih sehingga tidak mudah rusak dan kusam. Setiap bahan pembersih atau pengilap akan digunakan pada masing-masing objek yang berbeda sesuai dengan fungsinya, seperti pelitur untuk permukaan kKayu, semir untuk kulit, glass cleaner untuk kaca, dan past. blanka untuk permukaan marmer. 

5. Abrasive
- Berbentuk serbuk kasar seperti pasir. 
- Berwarna putih, berbuih, dan beraroma wangi. 
-  Berfungsi menghilangkan kotoran atau kerak yang membandel dan pemoles permukaan objek. 
- Dapat digunakan secara aman untuk stainless steel, keramik, dan perlengkapan makan. 
- Dapat merusak permukaan marmer atau fibergiass. 
- Cara menggunakannya adalah ditaburkan pada bagian yang akan dibersihkan. 

6. Acid (asam)
-  Berbentuk cairan dan berwarna kuning kehijauan. Jika terkena kulit, bahan ini akan menimbulkan reaksi yang membuat kulit terbakar. 
-  Dikenal sebagai bahan pembersih yang bersifat asam dan dapat diperoleh dari perasan jeruk nipis, asam cuka, atau bahan kimia lainnya. Pemakaian bahan 
- pembersih yang bersifat asam harus berhati-hati karena dapat merusak objek pembersihan jika salah penggunaannya. 
- Asam klorida adalah bahan kimia yang tersedia dalam bentuk larutan. Jika dicampur dengan air, asam klorida akan menghasilkan larutan yang tidak berwarna, atau sedikit kuning dan berasap (jika larutan yang dihasilkan pekat). Asam klorida bersifat racun serta menimbulkan iritasi yang kuat pada kulit dan mata. 
- Berfungsi melarutkan semen dan kapur yang sudah mengering. 
- Cara penggunaannya adalah dituangkan pada bagian yang akan dibersihkan, kemudian disikat sampai bersih. 

7. Alkali
- Berbentuk cair dan digunakan pada kegiatan laundry. Alkali dalam bahan pembersih dapat menambah daya bersih dari detergen. Selain itu, alkali juga digunakan untuk membasmi hama. 
- Alkali pada multi purpose cleaner mempunyai PH antara 8-9,5. Ukuran skala keasaman atau alkalinity of substance composed in water disebut PH. Pada umumnya, PH alami alkali adalah 7. 

8. Solvent
-  Berbentuk cair. 
- Digunakan sebagai bahan pembersih dengan menggunakan mesin cuci dry cleaning. 
- Solvent dibuat dari bahan acetone, methyl spirit, dan white spirit. 

9. Amonia
- Berbentuk cair dan kristal, mempunyai bau yang khas dan keras, serta tidak berwarna. 
- Pemakaian bahan ini harus dicampur dengan air. Jenis kotoran yang dapat dibersihkan adalah kotoran yang menempel pada kaca. 

10. Multi Purpose Cleaner
- Berbentuk cair dan bertekstur kental. penggunaannya harus dicampur dengan air pada saat membersihkan suatu objek. 
- Bahan ini dapat digunakan untuk mencuci tembok, menggosok lantai, membersihkan bak mandi dan pancuran, serta membersihkan jendela dan kaca. 

11. Deodorizing
- Deodorizing merupakan penghilang bau atau penyegar ruangan. 
- Deodorizing digunakan untuk menyamarkan atau menghilangkan bau tidak sedap. 
- Umumnya berbentuk aerosol dan harus disemprotkan dengan baik sehingga tidak meninggalkan wangi yang tidak berlebihan. 
- Contoh deodorizing adalah urinal blocks yang . digunakan untuk menyamarkan bau tidak sedap pada toilet pria. 

12. Pembersih Logam
- Beberapa oil based metal cleaner berfungsi membersihkan kotoran pada logam yang tipis dan lapisan pelindung pada permukaan logam. Lapisan pelindung ini sering meninggalkan bekas sidik jari. Lapisan ini dapat merusak banyak jenis kain. 
- Berbentuk pasta atau cair. 

13. Essence terpetine (Terpentin)
- Berupa cairan lengket berwarna kuning muda atau cokelat. 
- Memiliki bau yang sangat khas. 
- Berfungsi melarutkan lilin, pelitur, aspal, cat, lemak, pernis, dan oli. 
- Untuk menghilangkan kotoran yang sudah mengeras, gunakan lap yang sudah dibasahi dengan terpentin dan kemudian gosokkan pada bagian yang terkena noda hingga bersih. 

14. Causatic Soda
-  Berupa butiran kecil menyerupai kristal dan berbentuk pasir. 
- Bereaksi ketika bersentuhan dengan air. 
- Fungsinya untuk melonggarkan pipa sanitasi yang tersumbat oleh kotoran yang mengendap. 
- Cara menggunakannya adalah causatic soda dituangkan kepada area yang tersumbat, lalu siram dengan air panas kurang lebih satu liter. Selanjutnya, bilas dengan air dingin. 

15. Oxygenized water
- Berupa cairan kental dan tidak berwarna. 
- Berfungsi sebagai disinfectant dan penghilang noda yang diakibatkan oleh getah tumbuhan atau rumput. 
- Cara menggunakannya adalah dengan melarutkan cairan ke dalam air. 

16. Sampo Karpet (nobla carpet shampoo)
- Mempunyai ciri-ciri berwujud cair, aroma wangi, dan berbuih. 
- Berfungsi untuk membersihkan karpet. 
- Penggunaannya adalah dengan dilarutkan ke dalam air bersih. 

17. Oxalate of potassium
- Berbentuk bubuk (powder). 
- Berbentuk cairan (liquid). 
- Berwarna putih (bubuk). 
- Cairan tidak berwarna (putih). 
- Berfungsi sebagai antikarat, yaitu menghilangkan karat yang melekat pada linen atau lantai. 
- Potasium yang berbentuk bubuk harus dilarutkan terlebih dahulu jika ingin digunakan. Untuk potasium yang berbentuk cairan dapat langsung digunakan pada linen atau lantai yang terkena noda karat. 

18. Black Soap
- Berupa pasta berwarna hitam. 
- Teksturnya pekat. 
- Berfungsi melarutkan kotoran berupa lemak yang menempel di kitchen area. 
- Cara menggunakan black soap adalah dengan melarutkan black soap dengan air, kemudian menyiramkan larutan tersebut pada permukaan yan' akan dibersihkan. 

Itulah  benerapa karakteristik dan kegunaan bahan Pembersih, Semoga bermanfaat, selamat belajar.

No comments:

Post a Comment