Bahan pembersih (cleaning supplies)
Bahan pembersih (cleaning supplies) adalah bahan kimia yang bermanfaat untuk membantu proses pembersihan. Bahan pembersih mengandung surfaktan (surfactant), yaitu bahan yang memiliki sifat melarutkan kotoran, baik yang bersifat hidrofobik maupun hidrofilik. Jika sudah terlarut, bahan akan lepas dari permukaan dan terbawa oleh air.
Jenis surfaktan terbagi menjadi dua, yaitu ionik dan nonionik. Contoh surfaktan adalah sabun dan aflkil benzene sulfonat (detergen).
1. Klasifikasi Cleaning Supplies Dilihat Berdasarkan Cara Kerja
Klasifikasi cleaning supplies yang dilihat berdasarkan cara kerja, yaitu sebagai berikut.
a. Solvent
Solvent adalah cleaning supplies yang berfungsi untuk melarutkan kotoran yang akan dibersihkan. Beberapa contoh solvent adalah sebagai berikut.
1) Air
Air adalah salah satu jenis cleaning supplies yang paling sederhana. Air tidak termasuk dalam bahan pembersih yang efisien. Kotoran yang dapat larut dalam air adalah debu, gula, garam, dan tanah.
2) Amonia
Amonia mempunyai ciri khas, yaitu tidak berwarna serta mempunyai bau yang khas dan keras. Zat pembersih ini dapat berupa zat cair dan kristal. Pemakaian dari bahan pembersih ini harus dicampur dengan air. Jenis kotoran yang dapat dibersihkan dengan zat pembersih ini adalah kotoran yang menempel pada kaca.
3) Terpentine
Terpentine mempunyai bau yang khas dan mudah terbakar. Jenis kotoran yang dapat larut dalam terpentine adalah noda Cat, lemak, dan plastik.
4) Spiritus
Spiritus memiliki sifat yang mudah terbakar dan memiliki bau yang sangat khas.
b. Detergen
Detergen merupakan cleaning supplies yang cara kerjanya melepas kotoran yang akan dibersihkan. Bahan pembersih ini berbentuk cair, bubuk (powder), dan pasta (paste). Jika dicampur dengan air, zat ini dapat mengangkat dan melepas kotoran darj permukaan benda yang dibersihkan. Detergen dibuat dari bahanbahan kimia, seperti soda ash, sulfuric acid, dan hidrocarbon.
c. Bahan kimia (chemical) yang digunakan di area umum (public area)
Ada banyak jenis bahan kimia (chemical) yang dapat digunakan dalam melakukan pembersihan. Untuk pembersihan area umum atau public area, chemical yang sering digunakan, yaitu sebagai berikut.
1) Sanofresh, yaitu cairan serbaguna yang dapat membersihkan lantai dan kaca, menghilangkan noda, serta membunuh kuman.
2) Helios chemical, yaitu zat yang digunakan untuk mengembalikan warna dan menghilangkan noda pada peralatan yang terbuat dari kuningan atau stainless steel.
3) Easydap, yaitu zat untuk menghilangkan noda karat dan tinta.
4) Murpy chemical, yaitu zat untuk membersihkan lantai yang terbuat dari kayu atau kayu lapis.
5) Fix, yaitu obat yang digunakan untuk memoles lantai kayu/ parket (buffing wooden floor).
6) Crystal zet, yaitu zat untuk proses kristalisasi pada lantai keramik atau kaca.
7) Zontex restore atau omny spray chemical, yaitu untuk proses polishing dan proses coating pada lantai vinyl.
8) Quarry chemical, yaitu zat untuk brushing pada lantai batu.
9) Amor liquid, yaitu zat yang berfungsi memberikan perawatan pada peralatan yang terbuat dari kuningan dan tembaga.
10) Smooth lather, yaitu zat yang digunakan untuk melapisi dan menjaga lapisan luar pada wooden floor.
11) Wax buster, yaitu zat untuk melapisi lantai agar mengilap dan digunakan saat spotting.
12) Shine-up, yaitu zat untuk membersihkan furniture yang terbuat dari kayu dan kayu lapis.
13) Scouring powder, yaitu zat untuk menggosok peralatan yang terbuat dari keramik.
14) By fresh, yaitu zat untuk menjaga lapisan peralatan atau perabot agar terlihat lebih terawat.
15) Chemical reaction, yaitu zat yang dapat menghilangkan kotoran dengan cara mengubah sifat dari kotoran tersebut. Kotoran dapat dibersihkan karena adanya reaksi kimia. Chemical reaction biasanya berbentuk cair atau kristal.
d. Polish
Dilihat dari cara kerjanya, polish dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Membersihkan dan menghilangkan kotoran.
2) Membersihkan dan melapisi.
3) Melapisi dan melindungi.
Jika dilihat dari larutan dasarnya, polish dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Solvent atau spirit based polish, yaitu polish yang zat pelarutnya adalah solvent.
2) Water based polish, yaitu polish yang zat pelarutnya adalah air, seperti new complete, fortify, traffic grade, Kiwi, Ocedar, Brasso, dan Shine-up.
e. Pembasmi hama (pestisida)
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk memberantas hama. Berdasarkan jenis penyebab kerusakan yang ditimbulkan (hama), pestisida dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.
1) Insektisida untuk memberantas serangga.
2) Fungisida untuk memberantas jamur.
3) Herbisida untuk memberantas gulma.
4) Rodentisida untuk memberantas hewan pengerat.
Bahan yang digunakan sebagai pestisida semuanya bersifat racun sehingga harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya.
2. Jenis-jenis Bahan Kimia
Berikut ini beberapa jenis bahan kimia.
a. Waxstrip (MPC atau Multi Purpose Vleaner)
- Digunakan untuk general cleaning pada lantai lunak dan keras dengan menggunakan mesin poles (polisher machine).
- Sealer adalah lapisan atau mal marmer yang sudah dikristalisasi dengan pasta blanca, teranova, atau sejenisnya.
- Finish adalah pembersihan akhir pada pembongkaran sealer lama pada lantai marmer Dengan menggunakan waxstrip. Waxstrip yang digunakan pada proses ini memiliki perbandingan 1:2 dan 1:4.
b. Pasta Blanca
Untuk melapisi lantai marmer melalui proses kristalisasi pada Saat general cleaning.
c. Terra Nova
- Untuk kristalisasi lantai marmer yang diaplikasikan secara murni.
- Digunakan untuk lantai marmer dengan Cara disemprotkan menggunakan triger Sprayer,
d. Powder plus
— Bahan kimia pembersih MPC atau serbaguna diterapkan pada stainless steel, kerak pada keramik di kamar mandi, dan noda yang menempel pada permukaan keramik dan cermin.
- Kelebihan dari bahan kimia ini adalah permukaan benda yang dibersihkan akan terlihat lebih bersih.
e. Vim
- Digunakan untuk general cleaning pada noda yang sulit dibersihkan.
— Digunakan pada permukaan bath tub, toilet bowl, dan wash basin.
— Bisa juga digunakan untuk membersihkan peralatan rumah tangga.
f. Foward
Pembersih serbaguna yang mengandung disinfektan untuk menghilangkan bau tidak sedap dan untuk mengepel lantai.
g. Terashine
Berupa cairan untuk melapisi lantai lunak dan keras, seperti lantai semen atau teraso (keras) dan lantai vinyl (lunak).
h. New Complete
Berupa cairan untuk melapisi lantai lunak dan keras, seperti lantai semen atau teraso (keras) dan lantai vinyl (lunak).
i. Carpet Shampoo
- Sampo khusus pembersih karpet untuk spoting dan brushing.
- Digunakan untuk membersihkan noda yang sulit dibersinkan pada permukaan karpet.
j. HDSSR (Glance glass cleaner)
Larutan siap pakai yang merupakan pembersih khusus untuk kaca.
k. Air Freshner
Pengharum ruangan, Aromanya bermacam-macam seperti lemon, apel, lavender, mawar, dan lainnya.
l. Shine-Up
Perawatan furnitur untuk membersihkan debu agar permukaannya tidak cepat kotor, menghaluskan serat kayu, serta membuat furnitur tahan lama dan awet.
m. HCL (asam Clorida)
Menghilangkan noda membandel pada lantai, seperti noda semen yang sudah mengering pada lantai keramik.
n. CT 100
Untuk membersihkan noda pada permukaan kaca, bath tub, dan kloset.
O. Easy dab
Untuk menghilangkan noda pada permukaan stainless steel.
p. Granite Powder
Untuk pemoles dan penjernih permukaan granit.
3. Menggunakan Bahan Kimia yang Aman
Bahan pembersih yang mengandung bahan kimia harus digunakan secara aman dan tepat karena beberapa bahan pembersih di housekeeping menggunakan bahan kimia, seperti multi purpose cleaner (MPC), pasta blanca, terra nova, dan easy dab. Para houseman atau housemaid wajib mengetahui aturan pemakaian bahan pembersih kimia untuk menghindari kecelakaan kerja saat membersihkan objek atau benda di hotel. Jika houseman atau housemaid tidak berhati-hati dalam memakai bahan pembersih, kecelakaan kerja seperti iritasi mata, keracunan, dan terkena luka bakar dapat terjadi. Dalam menggunakan bahan pembersih yang memiliki kandungan kimia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga dalam pelaksanaan kerja berlangsung aman, yaitu sebagai berikut.
a. Baca dengan saksama label pada kemasan produk dan ikuti dengan benar petunjuk pemakaiannya. Hal ini penting dilakukan dalam pemakaian cleaning equipment berbahan kimia dalam membersihkan objek atau benda-benda di hotel, terutama cleaning equipment dengan kandungan bahan kimia berat. Tujuan membaca label dan mengikuti petunjuk aturan pemakaiannya adalah agar pengguna lebih bijak dalam memakai cleaning equipments.
b. Pastikan bahwa kemasan produk tidak bocor atau rusak dan cek masa kedaluwarsa produk. Perhatikan kemasan produk pembersih berbahan kimia. Jika kemasan tersebut bocor dan memasuki masa kedaluwarsa/expired date, sebaiknya buang bahan pembersih tersebut ke dalam tempat sampah khusus bahan kimia karena ada bahan kimia yang mudah terbakar.
c. Pastikan bahwa label pada kemasan produk menunjukkan kebenaran dan keaslian prroduk.
d. Gunakan alat pelindung dari kontaminasi bahan kimia, seperti masker, sarung tangan dan kaca mata pelindung. Penggunaan alat-alat tersebut dapat mencegah bagian tubuh houseman atau housemaid dari bahan kimia yang berbahaya, seperti kulit terbakar atau keracunan bahan kimia.
e. Hindari mencampur bahan kimia yang berbeda senyawa.
f. Bahan pembersih yang mengandung zat amonia tidak boleh dicampur dengan bahan pembersih yang mengandung klorin. Jika dicampur zat amonia dan zat klorin akan menjadi zat kimia berbahaya bernama chloramina yang memicu gejala gangguan kesehatan, seperti mata berair, mual, batuk, sesak Napas, nyeri dada, serta iritasi pada tenggorokan, hidung dan mata.
g. Bahan pembersih serbaguna umumnya bertekstur kental dan dapat dicampur dengan air sesuai kebutuhan pembersihan yang berbeda-beda.
h. Bahan abrasive dapat digunakan dengan aman pada stainless Steel, ubin keramik, dan beberapa peralatan berbahan keramik.
i. Hindari menggunakan pelapis bahan pembersih kimia pada permukaan keramik.
Itulah materi mengenai Bahan Pembersih (Cleaning Suplies ) di Hotel. Semoga bermanfaat, selalu kunjungi web-blog ini ya.
No comments:
Post a Comment