Penyuluhan Upaya Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak di UPP Kabupaten Buleleng
Stop Kekerasan Pada Perempuan dan Anak
Tepat pada Hari Jumat, 5 Desember 2014 diadakan penyuluhan Upaya Penanggulangan Kekerasan Seksual pada Anak yang diadakn di UPP kabupaten Buleleng. Acara ini diadakan di gedung kantor UPP (Unit Pelaksana Pendidikan) Kabupaten Buleleng dan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan yang bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Wanita dan Anak serta Kapolres Kabupaten Buleleng. Diikuti oleh Siswa dan Guru SD se-kecamatan Buleleng. Dan kali ini saya mengantarkan anak-anak/ siswa dari Sekolah Dasar Negeri 1 Poh Bergong (SDN 1 Poh Bergong). Nantinya dengan adanya ini anak-anak yang menjadi wakil dapat menyampaikan informasi ke seluruh siswa lainnya. Ayo STOP Kekerasan untuk anak-anak dan Katakan TIDAK untuk melakukan kekerasan.
Peserta Penyuluhan Kekerasan Seksual
A. Cara Penanggulangan Sederhana mencegah pelecehan seksual pada anak
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak Anda:
Cara Lindungi Diri Sendiri
- Jangan berikan pakaian yang terlalu terbuka karena bisa menjadi rangsangan bagi tindakan pelecehan seksual;
- Tanamkan rasa malu sejak dini dan ajarkan si kecil untuk tidak membuka baju di tempat terbuka, juga tidak buang air kecil selain di kamar mandi;
- Jaga si kecil dari tayangan pornografi baik film atau iklan;
- Ketahui dengan siapa anak Anda menghabiskan waktu dan temani ia saat bermain bersama teman-temannya. Jika tidak memungkinkan maka sering-seringlah memantau kondisi mereka secara berkala;
- Jangan membiarkan anak menghabiskan waktu di tempat-tempat terpencil dengan orang dewasa lain atau anak laki-laki yang lebih tua;
- Jika menggunakan pengasuh, rencanakan untuk mengunjungi pengasuh anak Anda tanpa pemberitahuan terlebih dahulu;
- Beritahu anak agar jangan berbicara atau menerima pemberian dari orang asing;
- Dukung anak jika ia menolak dipeluk atau dicium seseorang (walaupun masih keluarga), Anda bisa menjelaskan kepada orang bersangkutan bahwa si kecil sedang tidak mood. Dengan begitu anak Anda belajar bahwa ia berwewenang atas tubuhnya sendiri;
- Dengarkan ketika anak berusaha memberitahu Anda sesuatu, terutama ketika ia terlihat sulit untuk menyampaikan hal tersebut;
- Berikan anak Anda waktu cukup sehingga anak tidak akan mencari perhatian dari orang dewasa lain.
Hal Yang Harus Kita Lindungi
Untuk anak yang lebih besar:
- Ajarkan penggunaan internet yang aman - berikan batasan waktu baginya dalam menggunakan internet, selalu awasi situs-situs yang ia buka. Jelaskan juga bahwa tidak semua orang yang ia kenal di internet sebaik yang ia kira, jadi ia tak boleh sembarangan memberi informasi atau bercerita kepada mereka;
- Minta anak untuk segera memberitahu Anda jika ada yang mengirimkan pesan atau gambar yang membuat anak tak nyaman;
- Awasi juga penggunaan gadget seperti seperti ponsel atau smartphone jangan sampai anak terekspos dengan hal berbau porno melalui alat-alat tersebut meskipun tidak disengaja karena bisa berdampak pada perkembangan seksual anak.
Hal Bijak Yang Harus Kita Lakukan
Peserta Penyuluhan
Usia 2-4 tahun
• Gunakan bahasa yang jelas.
Tak perlu mengganti istilah-istilah sensitif dengan kata-kata yang lebih halus, kata Robin Sax, penulis buku Predators and Child Molesters.
“Tak apa-apa menyebutkan kata vagina dan penis pada anak di rentang
usia ini.” Efeknya, anak tak akan bingung dan bisa jadi lebih berani
membicarakan kondisi yang berkaitan dengan alat kelaminnya sendiri.
• Beritahu bagian tubuhnya yang bersifat pribadi.
Artinya,
bagian tubuh tersebut tak boleh disentuh oleh orang lain selain dirinya
sendiri, orang tuanya, pengasuh (bila masih mengenakan popok), dan
dokternya. Jika ada yang menyentuhnya selain orang-orang tadi, minta
anak untuk memberitahu Anda dan katakan bahwa Anda tidak akan marah
kepadanya.
• Waspadai sentuhan orang tak dikenal.
Terkadang,
orang yang tak dikenal melihat anak Anda kemudian memuji betapa lucunya
dia. Tak jarang tindakan itu dibarengi dengan mengusap rambut atau
mencubit pipinya. Sekilas, tindakan ini tampak tidak berbahaya. Namun,
ada baiknya Anda menjelaskan kepada anak bila ada orang tak dikenal
menyentuhnya, sebaiknya segera menghindar atau menjauh dari orang
tersebut.
Narasumber membawakan Materinya
• Jadilah tempat perlindungan bagi si kecil. Lebih
baik utarakan secara jelas kepada anak bahwa ia dapat bercerita apa
saja kepada Anda. Termasuk saat ia merasa bingung atau takut akan
sesuatu. Tegaskan bahwa Anda akan selalu ada untuk membantu dan
menyayanginya.
• Bicarakan hal-hal yang bersifat seksual secara terbuka.
Misalnya jika
suatu hari si kecil yang berusia 4 tahun bertanya dari mana datangnya
bayi, berikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan tingkat pemahamannya.
Hindari berkata kepada anak bahwa ia belum cukup umur untuk mengetahui
hal seperti itu atau melarangnya bertanya tentang hal-hal tersebut,
anjur Robin Castle, manajer pencegahan pelecehan seksual terhadap anak
di lembaga Prevent Child Abuse Vermont.
Usia 5-8 tahun
• Dukung batasan yang dibuat anak.
Jika si kecil
menolak dipeluk atau dicium seseorang–meski masih termasuk
keluarga–dukunglah tindakannya, alih-alih menegurnya. Cukup katakan
kepada orang tersebut bahwa anak Anda sedang tidak mau dipeluk, ujar
Linda E. Johnson, direktur eksekutif Prevent Child Abuse Vermont, bagian
dari Prevent Child Abuse Amerika.
• Hilangkan perasaan bersalah.
“Kita perlu
menjelaskan kepada anak bahwa bukan salah mereka bila ada orang dewasa
yang bersikap secara seksual terhadap mereka. Dan yakinkan mereka, jika
ada yang bersikap seperti itu, anak dapat mengadu kepada Anda kapan
saja,” ujar Jolie Logan, CEO Darkness to Light. Tindakan ini akan
menangkal senjata utama para pelaku kejahatan, yaitu berusaha membuat
anak malu dan takut.
• Ajarkan penggunaan internet yang aman.
Menurut para
ahli, anak di rentang usia ini sesungguhnya terlalu muda untuk bermain
internet tanpa pengawasan orang tua. Jadi, berikan batasan waktu baginya
dalam menggunakan internet dan selalu awasi situs-situs yang ia buka.
Jelaskan juga bahwa orang-orang yang dilihat atau dikenal anak di
internet tak selalu sebaik yang ia kira, jadi ia tak boleh sembarangan
membagi informasi atau bercerita kepada mereka. Dan jika ada orang yang
mengirimkan pesan atau gambar yang membuat anak tak nyaman, minta anak
untuk segera memberitahu Anda.
Usia 9 tahun ke atas
• Ajak anak bicara tentang seksualitas.
Menjelang
fase remaja, anak bisa menjadi terintimidasi oleh
teman-temannya–termasuk dalam hal-hal yang bersifat seksual. Agar anak
tak beralih ke sumber informasi yang tak jelas, Anda perlu membuat anak
merasa nyaman untuk membicarakan hal ini dengan Anda. Cari waktu yang
tepat untuk membahas isu ini dengan santai dan tak membuatnya malu. Tak
lupa, tegaskan bahwa jika ada orang yang berbuat tidak senonoh
terhadapnya, itu bukan kesalahannya.
• Awasi penggunaan gadget.
Anak zaman
sekarang mampu menggunakan gadget seperti ponsel, smartphone, serta
video game dengan mudah, meski tidak pernah diajarkan sebelumnya. Oleh
sebab itu, Anda perlu mengawasinya ketika sedang mengulik ponsel Anda.
Yang ditakutkan adalah ia terkoneksi ke internet kemudian tanpa sengaja
membuka situs-situs dewasa. “Banyak orang tua tak menyadari akan hal
ini. Padahal dampaknya bisa jadi berbahaya terutama bagi perkembangan
seksual anak,” terang Dr. Julie Medlin, PhD, yang bersama Seteven
Knauts, PhD, menulis buku Avoiding Sexual Dangers: A Parent’s Guide to Protecting Your Child.
• Beritahu siapa orang dewasa yang dapat dipercaya.
Banyak anak
yang merasa malu menceritakan kekerasan seksual yang pernah mereka alami
kepada orang tua, ujar Sax. Hal ini sebenarnya wajar saja. Alih-alih
merasa kecewa, lebih baik Anda memberi penjelasan sejak dini kepada anak
tentang siapa saja orang dewasa yang dapat mereka percayai. Jadi
seandainya kelak anak mengalami kejadian buruk seperti kekerasan
seksual, ia dapat mengadukannya kepada seseorang, meski ragu bercerita
kepada orang tuanya sendiri. Menurut hukum yang berlaku, orang dewasa
yang mengetahui adanya kejadian kekerasan seksual wajib melaporkan
peristiwa tersebut kepada pihak berwajib.
Ijin ambil gambar dan share ya :)
ReplyDeleteSilahkan Gan
Deleteijin ambil artikel nya ya
ReplyDeleteSilahkan Buk
ReplyDelete