Peran Pemimpin dan Anggota dalam Tim
Dalam sebuah tim, baik pemimpin tim maupun anggota tim memiliki peran masing-masing. Peran pemimpin dan anggota tim sama penting dan saling terkait. Sebuah tim tidak akan berjalan dengan efektif jika pemimpin dan anggota-anggotanya tak mengetahui apa peran masing-masing.
Adapun tugas dan tanggung jawab pemimpin tim, yaitu:
1. selalu memberikan contoh yang baik mengenai sikap, tindakan dan perbuatan kepada bawahan,
2. selalu memberikan motivasi dan dorongan kepada bawahan;
3. memberi perhatian dan tanggapan tentang semua persoalan yang ada dalam tim; dan
4. bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh tim.
Sementara itu, tugas dan tanggung jawab anggota tim, yaitu:
1. mengembangkan visi dan misi dari sebuah tim;
2. menjaga rahasia, prestise dan nama baik tim;
3. menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja tim;
4. mempunyai loyalitas kepada tim;
5. melakukan seluruh pekerjaan yang menjadi tugasnya masing-masing dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Selanjutnya dalam membentuk sebuah tim (team building) ada beberapa tahapan yang mesti diperhatikan agar tim bisa terbentuk dengan baik. Tahap-tahap perkembangan tim adalah seperti dijelaskan di bawah.
1. Pembentukan tim (forming)
Pada tahap awal ini individu-individu yang tergabung dalam tim masih membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Pada tahap ini jarang sekali terjadi konflik atau keributan karena semua dipenuhi rasa optimis yang tinggi.
2. Konflik/keributan (storming)
Tahap ini merupakan periode konflik dan kompetisi antar anggota tim. Anggota tim menerima eksistensi tim, tetapi menolak keterbatasan yang mengganggu individualitas. Tahap ini terselesaikan jika terdapat hierarki yang jelas mengenai kepemimpinan dalam tim, dan anggota berorientasi pada pemecahan masalah.
3. Penormaan (norming)
Norming ditandai dengan hubungan yang dekat antar anggota tim, menunjukkan kohesivitas (hubungan yang erat) dan merasakan identitas kelompok yang kuat. Pada tahap norming, individu yang ada di dalam sudah mulai merasakan manfaat dari bekerja dalam satu tim dan berusaha untuk menyelesaikan konflik yang muncul dengan hati terbuka dan menghindari tim dari kehancuran.
4. Pelaksanaan (performing) Performing adalah suatu periode yang belum tentu dapat dicapai oleh semua tim. Performing dicapai jika struktur telah berfungsi dan diterima secara utuh. Untuk tim permanen, performing adalah tahap akhir.
5. Penundaan (adjourning) Adjourning adalah tahap persiapan untuk membubarkan diri. Berprestasi adalah sudah bukan menjadi prioritas utama. Anggota tim lebih memfokuskan pada perhatian pada penyelesaian aktivitas seperti seremonial sebagai penutupan. Untuk tim yang bersifat sementara adjourning adalah tahap terakhir.
No comments:
Post a Comment