Mineral ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Saturday, November 6, 2021

Mineral

Mineral 

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri atas unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu, dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya atau dikenal sebagai struktur kristal. 

Mineral berfungsi mempertahankan keseimbangan asam-basa sebagai mineral pembentuk asam, yaitu Cl, S, dan P serta mineral pembentuk basa, yaitu Ca, Mg, K, dan Na. Mineral juga berperan dalam tahap metabolisme tubuh, mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein, serta pembentukan lemak dan protein tubuh. Mineral berperan sebagai hormon dan sebagai enzim tubuh (sebagai kofaktor). Selain itu, mineral membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klor, kalium, natrium), membantu dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsium, kalium, dan natrnium), sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium, dan natrium), serta berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi, dan jaringan tubuh lainnya (kalsium, fosfor, fluorin, dan magnesium). 

Di dalam tubuh, keberadaan mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral makro (macro element) dan mineral mikro (micro element). Mineral makro terdiri atas kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (MQ), natrium (Na), kalium (K), klorida (Cl), dan sulfur (S); sedangkan mineral mikro terdiri atas besi (Fe), kobalt (Co), tembaga (Cu), iodium (I), seng (Zn), mangan (Mg), dan selenium (Se). 

1. Mineral Makro 

a. Kalsium 

Kalsium merupakan bahan utama dalam proses pembentukan tulang dan gigi. Sebanyak 99% dari kalsium dalam tubuh berguna untuk membentuk tulang. Oleh karena itu, pada tulang dan gigi terdapat banyak kalsium. 

Kalsium dalam garam dapur berguna untuk membantu pembekuan darah, memberikan sifat permeabel pada sel-sel tubuh, dan memengaruhi ransang sel-sel saraf. Kebutuhan kalsium untuk orang dewasa setiap han kira-kira 500 mg dan bagi wanita yang sedang hamil 800 mg per hari. Bagi wanita yang sedang menyusui membutuhkan kalsium sebanyak 1.000 mg. Pada usia anak-anak 13 sampai 19 tahun dianjurkan mengonsumsi kalsium sebanyak 750 sampai 1.000 mg sehari. 

Tubuh kita dapat mengalami kekurangan kalsium yang disebabkan kurangnya asupan kalsium dalam makanan, gangguan ginjal, kurangnya vitamin D, kekurangan hormon tertentu dan kehamilan yang terlampau sering. Kalsium banyak terdapat pada susu dan produk olahannya. Selain itu, sayuran juga merupakan sumber kalsium yang penting. 

Kekurangan kalsium pada anak-anak menyebabkan kelainan dalam pembentukan tulang karena jumlah kalsium pada tulang tidak cukup. Penyakit ini dikenal dengan nama penyakit rakhitis. Kekurangan kalsium pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasia. 

b. Natrium 

Pada orang yang sehat jarang sekali ditemukan kasus kekurangan natrium. Tanda pertama kekurangan natrium adalah rasa haus. Bila terjadi banyak kehilangan natrium, maka cairan ekstraselular berkurang, akibatnya banyak tekanan osmotik dalam cairan tubuh menurun. Natrium yang terlau banyak ditandai dengan pengembangan volume cairan ekstraselular yang menyebabkan oedem. Indikator yang baik bagi keseimbangan natrium ialah keadaan kardiosvaskuler seperti denyut nadi dan tekanan darah, juga pengeluaran natrium di dalam urine. Tekanan darah tinggi banyak dialami oleh masyarakat Asia yang biasa mengonsumsi natrium dengan kadar tinggi (7,6-8,2 g per hari). 

Sumber utama natrium adalah garam dapur, ikan asin, dan kecap. Produk olahan ikan seperti ikan kering banyak mengandung natnum. 

Kebutuhan tubuh akan natrium klorida didasarkan pada konsumsi air. Disarankan 1 gr natrium klorida untuk setiap liter air yang diminum. Orang dewasa yang diperkirakan memerlukan 1 ml air/kilokalori per hari. Orang yang mengonsumsi 2.500-3.000 kkal memerlukan natnum klorida 2,5-3,0 gr per hari. Kandungan natrium klorida dalam air minum biasanya sangat sedikit yaitu sekitar 20 mg per liter. Kandungan natrium dalam garam secara teoritis adalah 39,34 gr per 100 gr  kira-kira 2,8 gr per sendok teh. 

c. Kalium 

Tubuh orang dewasa mengandung kalium sebanyak 250 gr dua kali lebih banyak dari natrium, yaitu 110 gr. Namun, biasanya konsumsi kalium lebih sedikit daripada natrium. Komposisi kalium biasanya tetap sehingga digunakan sebagai indeks untuk lean body mass (bagian badan tanpa lemak). Sumber kalium yang utama dalam bahan makanan adalah bekatul, molase (madu), khamir, cokelat, dan kopi. Jumlah kalium yang dikonsumsi per hari sekitar 50 sampai 100 mEq, atau sekitar 3,7-7,4 gr kalium klorida. 

d. Fosfor 

Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Sebanyak 66% fosfor dalam tubuh terdapat pada tulang yang berikatan dengan dengan kalsium, dan 33% terdapat dalam jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik. Garam organik dari fosfor berguna untuk membantu metabolisme energi. Beberapa hal yang dapat memengaruhi penyerapan dan penyimpanan garam fosfor yaitu jumlah kalsium yang terdapat dalam makanan, jumlah garam besi (Fe) yang dapat menghambat penyerapan garam fosfor, gangquan-gangquan alat pencernaan yang bersifat kronis, serta hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid. 

Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi. Peran fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi dan penyimpanan serta pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). Pada umumnya, jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 gr per orang dewasa per hari. 

e. Magnesium 

Pada tubuh orang dewasa terkandung 20-25 gram magnesium. Setengah dari jumlah tersebut terdapat pada tulang dan sisanya pada jaringan lemak, otot, hati, serta cairan ekstraselular, Kekurangan magnesium dapat menyebabkan hypomagnesema dengan gejala denyut jantung tidak teratur, insomnia, lemah otot, kejang kaki, serta telapak kaki dan tangan gemetar. Kebutuhan magnesium untuk orang dewasa pria 350 mg per hari dan untuk dewasa wanita 300 mg. Sumber magnesium adalah sayur-sayuran hijau, kedelai, dan siput. 

f. Sulfur 

Dalam badan manusia terdapat sulfur sebanyak 0,25% dari berat badan atau sekitar 175 qr pada orang dewasa pria. Sebagian besar terdapat dalam asam amino metionin, sistein, dan sistin. Beberapa vitamin juga mengandung sulfur, misalnya tiamin dan biotin. Beberapa bagian tubuh juga mengandung sulfur yaitu jaringan pengikat, kulit, kuku, dan rambut. Sulfur merupakan bagian penting dari mukopolisakarida, misalnya kondroitin sutfat pada tulang rawan, tendon, tulang, kulit, dan klep-klep jantung. Sulfolipida sangat banyak dijumpai pada jaringan hati, ginjal, kelenjar ludah, dan bagian putt) otak. Sulfur terdapat juga dalam insulin dan heparin (suatu antikoagulan). 

2. Mineral Mikro 

Mineral mikro adalah mineral esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Mineral mikro antara lain besi, iodium, mangan, fluor, tembaga, zink, dan kobalt. Meskipun banyak mineral yang terlibat dalam reaksi biologis dan proses fisiologis, berbagai penelitian hanya dilakukan pada mineral yang terdapat dalam jumlah yang dapat diukur. Mineral mikro atau trace element atau minor element merupakan istilah yang digunakan bagi sisa mineral yang secara tetap terdapat dalam sistem biologis. 

a. lodium

Iodium sangat penting untuk tubuh kita, karena kekurangan ataupun kelebihan konsumsi iodium dapat mengakibatkan gangguan fungsi tiroid. Gangguan fungsi tiroid akan menyebabkan tubuh kurang berenergi. Bahkan, jika sudah parah akan menyebabkan kerusakan Sebagian otak dan kretinisme, yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif. Kekurangan iodium selain dapat menyebabkan penyakit gondok juga dapat menyebabkan kretinisme pada pria. 

Pada umumnya wanita dan anak perempuan mempunyai kecenderungan lebih mudah kena penyakit gondok daripada pria dan anak laki-laki. Masa paling peka terhadap kekurangan iodium terjadi pada waktu usia meningkat dewasa (puber). 

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004), mencantumkan konsumsi yang disarankan untuk setiap individu menurut kelompok umur. Konsumsi iodium untuk bayi 50-70 yg per orang per hari, anak-anak hingga usia 9 tahun membutuhkan 70-100 iodium wg/hari, kebutuhan pria dan wanita dalam kondisi normal 150 wg/hari, wanita hamil 175 pg/hari, serta wanita yang sedang menyusui 200 ug/hari. 

b. Besi (Fe) 

Garam besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk hemoglobin. Haemoglobin adalah ikatan antara protein, garam besi, dan zat warna. Sebanyak 60% zat besi yang ada di dalam tubuh manusia tardapat dalam hemoglobin. 

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang menderita kekurangan garam besi, antara lain makanan yang tidak mengandung cukup garam besi untuk waktu yang lama, gangquan penyerapan garam besi di dalam tubuh, kurangnya zat-zat makanan yang mendukung pembentukan hemoglobin, dan adanya penyakit seperti infeksi cacing tambang, malaria, dan gangguan yang menyebabkan pendarahan yang kronis. 

Kekurangan besi banyak dialami bayi di bawah usia 2 tahun serta para ibu yang sedang mengandung dan biasanya juga diikuti oleh kekurangan gizi yang lain. Pada wanita yang sedang haid atau menyusui, besi yang diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari biasanya tidak mencukupi, sedangkan kekurangan besi pada pria dewasa lebih jarang terjadi. Kekurangan konsumsi zat besi dapat berakibat menderita anemia. Karena penyerapan zat besi lebih sulit, zat tersebut dikonsumsi bersamaan dengan bahan makanan yang mengandung vitamin C. Dengan adanya vitamin C, proses penyerapan Fe menjadi lebih mudah. Jika Fe tidak dapat diserap oleh tubuh, maka akan dikeluarkan lewat feses. Namun, pengeluaran Fe harus dibantu dengan serat. Bahan makanan sumber zat besi, di antaranya telur, daging, ikan, bayam, kangkung, jeruk, aprikot, prokoli, sereal, dan buah bit. 

c. Mangan 

Mangan dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan metabolisme energi. Mangan juga merupakan komponen enzim antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Mangan terdapat dalam bahan makanan nabati seperti sayur-mayur, sereal dan kacang-kacangan. Teh juga merupakan sumber mangan yang tinggi. Mangan sangat mudah diserap ke dalam tubuh. Dalam darah, mangan berikatan dengan molekul protein. Mangan dibuang melalui feses bersama-sama hasil empedu (bilirubin dan biliverdin). 

d. Fluor 

Fluor berperan penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki daya tahan terhadap penyakit. Penambahan garam fluorida pada air minum dengan kadar 1 ppm dianjurkan untuk pencegahan terhadap penyakit gigi. Fluor terdapat dalam tanaman, ikan, dan makanan hasil ternak. Konsumsi fluorida dari bahan makanan sehari-hari diperkirakan 0,2-0,3 mg . Makanan dari laut mengandung 5-15 ppm fluorida dan teh kering mengandung 75-100 ppm. Makanan juga dapat menyerap fluorida bila dimasak pada air yang telah mengalami fluoridasi. 

Penggunaan fluor juga perlu diawasi. Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan kerusakan pada gigi. Gigi yang terlalu banyak fluorida dalam air minum mengakibatkan email gigi keruh dan berkapur serta berkarat, bahkan kecokelatan sampai hitam. 

e. Tembaga 
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah. Kekurangan tembaga banyak terjadi pada bayi usia 6-9 bulan. Khususnya bayi-bayi yang mengalami KKP. Bayi akan mengalami leukopenia (kurang sel darah putih) serta demineralisasi tulang. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan pemberian tembaga. 

f. Zink 
Diperkirakan kebutuhan zink adalah 15 mg bagi setiap anak di atas usia 11 tahun. Zink dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan tubuh manusia daripada zink yang terdapat dalam protein hewani. Hal itu mungkin disebabkan adanya asam fitat yang mampu mengikat ion-ion logam. Para ahli gizi berpendapat dengan mengonsumsi jumlah protein hewani yang dianjurkan, kebutuhan zink akan tercukupi oleh tubuh. Daging, unggas, ikan laut, keju, susu, serta selai kacang, merupakan sumber zink yang baik. 

g. Kobalt 
Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Sebagian besar kobalt dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Tubuh harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobalt, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Orang vegetarian perlu berhati-nati terhadap kemungkinan kekurangan vitamin B12. 

Kobalt berfungsi mematangkan sel darah merah, menormalkan fungsi semua sel, dan berperan dalam fungsi berbagai enzim. Kekurangan kobalt akan mengakibatkan anemia dan berkurangnya tenaga. Kelebihan kobalt menyebabkan gagal jantung dan edema serta merusak kelenjar tiroid (gondok). 


No comments:

Post a Comment