Materi Pelajaran Industri Pariwisata Kelas X, Semester II
Kurikulum K-13 Revisi
Kurikulum K-13 Revisi
Oleh : Ketut Supeksa, S.Pd
Selamat datang di WEB-BLOG sederhana ini, disini saya akan membagikan materi mengenai industri Pariwisata. yang dalam bentuk modul pembelajaran.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata ( Undang-Undang Pariwisata no 10 tahun 2009)
Elemen Industri Pariwisata
Sumberdaya Pariwisata
Sumberdaya alam
Sumberdaya Manusia
Sumberdaya ciptaan manusia
Fasilitas Hiburan dan Olahraga
Fasilitas rekreasi dan kebudayaan
Fasilitas olahraga
Prasarana umum dan Pariwisata
Alat komnunikasi dan perjalanan
Instalasi sosial
Instalasi dasar
Telekonunikasi
Pelayanan Penerimaan Pariwisata
Agen dan biro perjalanan
Kantor promosi dan kontor perwakilan
Pelayanan informasi pengunjung
Penyewaan kendaraan
Pramuwisata dan petugas interpretasi
Fasililitas Penerimaan
Hotel, wisma tamu, desa dan kota
Kondomonium
Tempat pemukiman lainnya
Pemukiman untuk kebutuhan perorangan
Isntalasi untuk pelayanan makan dan minum
BAB I
PENGELOMPOKKAN PARIWISATA
1. Wisatawan menurut jenisnya
Pengelompokkan wisata menurut jenisnya, didasarkan pada maksud dan tujuan dari wisatawan tersebut dalam melakukan perjalanan. Pengelompokkan wisatawan menurut jenisnya ini dapat dibedakan sebagai berikut :
Pariwisata pelancongan (pleasure tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang pergi untuk berlibur guna menghirup udara, untuk santai, melihat sesuatu yang baru, menikmati pemandangan yang indah, menikmati kesenian orang lain, keindahan kota, dll.
Pariwisata rekreasi (recreation tourism)
Tipe pariwisata ini bertujuan untuk beristirahat, memulihkan ketegangan dan kelelahan baik fisik maupun rohani.
Pariwisata budaya (culture tourism)
Tujuan dari pariwisata ini karena rasa ingin tahu dan ingin mempelajari suatu kebudayaan masyarakat ini. Misalnya mempelajari tentang adat kebiasaan suatu suku atau bangsa.
Pariwisata olahraga (sport tourism)
Jenis pariwisata ini dapat dibedakan menjadi :
1. pariwisata olah raga yang besar
2. sport bagi wisatawan
Pariwisata bisnis (business tourism)
Businessman dan industrialis yang melakukan perjalanan secara professional saja akan tetapi meliputi mereka yang melakukan kunjungan untuk melihat pekan raya, pameran dan mengunjungi bangunan-bangunan yang bersifat tehnik.
Pariwisata konvensi (convention tourism)
Tujuan wisatawan ini adalah untuk menghadiri konferensi-konferensi internasional atau konferensi yang bersifat nasional, dan bisnis konferensi
2. Wisatawan menurut bentuknya
Pengelompokkan wisata menurut bentuknya didasarkan pada lama kunjungan dan efek ekonomi dari pariwisata yang diperinci sebagai berikut :
Wisatawan perorangan dan kolektif
Yang dimaksud dengan wisatawan perorangan adalah seorang wisatawan atau satu group wisatawan yang dalam melakukan perjalanan dengan cara mengatur sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan wisatawan yang diorganisir adalah pariwisata yang cara pengaturannya perjalanannya, baik program maupun penentuan waktunya dilaksanakan oleh travel agent atau tour operator
Wisatawan jangka pendek, menengah dan panjang
Wisatawan dapat diklasifikasikan yaitu : jangka pendek satu minggu sampai 10 hari. Jangka menengah antara 2 minggu sampai 1 bulan. Jangka panjang 1 bulan sampai 6 bulan.
Wisatawan dengan alat angkutan
Wisatawan aktif dan pasif
Wisatawan aktif (active tourism) adalah wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu negara. Sedangkan wisatawan pasif (pasif tourism) adalah penduduk suatu negara yang pergi ke luar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran.
3. Wisatawan menurut volume
Dari segi volumenya, wisatawan dibedakan dalam dua kategori :
a. Wisatawan mancanegara, yakni wisatawan asing yang melakukan perjalanan dari suatu Negara ke Negara lain
b. Wisatawan domestic, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dalam negeri
BAB II
KOMPONEN PARIWISATA
Ruang lingkup Pariwisata meliputi :
a. Semua hasil ciptaan Tuhan yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : gunung, laut, sinar matahari, gerhana, dll
b. Semua hasil ciptaan manusia yang dimanfaatkan untuk kepuasan wisatawan, seperti : budaya, museum, dll
c. Semua aktivitas yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kepuasan wisatawan, seperti : pembangunan dan pengembangan kawasan wisata, pembinaan dan pengelolaan pariwisata, pemasaran pariwisata, dll
Dilihat dari segi kebutuhan wisatawan, maka perjalanan wisata sangat penting, yakni :
a. Objek dan daya tarik wisata (attraction)
b. Aksessibilitas dan angkutan
c. Fasilitas
d. Informasi
A. OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA
Obyek dan daya tarik wisata dapat berupa :
segala sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan
segala sesuatu yang menarik untuk dikunjungi
segala sesuatu yang dapat memuaskan dan menyenangkan
obyek dan daya tarik wisata merupakan pertimbangan pertama dalam melakukan perjalanan, oleh karena itu obyek dan daya tarik wisata merupakan komponen terpenting dalam pariwisata, yang pertama-tama harus ada.
1. Sumber obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata bersumber dari benda-benda baik pisik atau non pisik dan peristiwa yang memiliki daya tarik. Daya tarik suatu obyek wisata dapat disebabkan karena hal-hal sebagai berikut :
a. Karena memiliki nilai yang dapat menumbuhkan minat wisatawan tertentu.
b. Kelangkaan dan keaslian dari sumber obyek dan daya tarik tersebut dapat disebabkan oleh :
· Keasliannya dianggap unik
· Keasliannya dianggap dapat membangkitkan semangat
· Berbeda dengan yang biasa
· Keberadaan obyek dan daya tarik tersebut yang dikaitkan dengan waktu tetap, hanya pada waktu-waktu tertentu, dan hanya ada sekali-kali atau jarang.
2. Klasifikasi obyek dan daya tarik wisata
Obyek dan daya tarik wisata dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
a. obyek dan daya tarik wisata alam
yaitu obyek dan daya tarik wisata yang merupakan hasik ciptaan Tuhan YME, seperti :
· iklim
· topografi dan ekologi (keadaan permukaan bumi dan lingkungannya)
· flora dan fauna
b. obyek dan daya tarik wisata budaya
Bersumber dari hasil karya dan budaya manusia, baik berupa benda-benda yang diciptakan manusia, maupun tata nilai yang berkembang di masyarakat, yang kadang-kadang satu sama lainnya berbeda dan memiliki keunikan dan kekhasssan sendiri. Obyek dan daya tarik wisata yang bersumber dari hasil karya dan budaya manusia adalah :
· Monumen-monumen bersejarah
· Tempat-tempat peninggalan bersejarah
· Hasil seni
· Perayaan atau festival tradisional
· Hasil tekhnologi dan ilmu pengetahuan modern
Berdasarkan motivasi dan motif dari perjalanan dan keinginan wisatawan, obyek dan daya tarik tersebut dapat dibedakan menjadi :
a. obyekdan daya tarik wisata untuk aktivitas yang berhubungan dengan kesengangan dan kesehatan
b. obyek dan daya tarik wisata untuk olah raga
c. obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan profesi
d. obyek dan daya tarik wisata yang berhubungan dengan perdagangan
B. AKSESSIBILITAS DAN ANGKUTAN
Yang dimaksud dengan aksessibilitas adalah sarana yang memberi kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai tujuan. Pengertian aksessibilitas tidak terbatas pada alat angkutan (transportasi) yang dapat membawa wisatawan dari tempat asalnya ke tempat dan kembali ketempat asalnya, tetapi juga meliputi semua aspek yang memperlancar dalam melakukan perjalanan.
Dilihat dari pemakainya, alat angkutan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu :
· Angkutan yang dapat digunakan untuk penumpang umum maupun wisatawan
· Angkutan yang khusus digunakan untuk wisatawan
Menurut jenisnya angkutan dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu :
· Angkutan darat
· Angkutan udara
Penerbangan dapat dibedakan menjadi :
SCHEDUL AIRLINES : yaitu penerbangan yang berjadwal, dengan tarif, rute dan frekuensi yang tetap.
CHARTER FLIGHT : yaitu penerbangan yang beroperasi baik secara jadwal, maupun tidak, juga dapat melakukan penerbangan berdasarkan permintaan.
INCLUSIVE TOUR atau PAID UP AIR TRIP : yaitu perjalanan dimana onkos angkutan penerbangannya sudah termasuk biaya untuk akomodasi dan biaya-biaya lain yang diperlukan selama melakukan perjalanan wisata
· Angkutan laut
C. AKOMODASI
Akomodasi atau tempat menginap dapat diklasifikasikan dalam empat kategori di tinjau dari segi ekomomi, yaitu:
commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola untuk mencari keuntungan
sub commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola hanya sebagai kegiatan tambahan dari fungsi utamanya dengan tujuan untuk mencari keuntungan
non profit making accomodation, yaitu akomodasi yang dikelola tidak untuk mencari keuntungan, tetapi hanya sekedar untuk menutupi ongkos pengelolaan
non commercial accomodation, yaitu akomodasi yang dikeloola tidak untuk tujuan komersil
kategori akomodasi dapat dilihat pula dari segi-segilannya, sebagaiberikut :
- dilihat dari jenis pemakai
- dilihat dari segi pemiliknya
- dilihat dari lamanya pengoprasian
- dilihat dari segi kegunaan, tarif atau harga
- dilihat dari lokasi
- dilihat dari cara penggunaan
- dilihat dari segi konstruksi bangunan
- dilihat dari jumlah kamar
HOTEL merupakan jenis akomodasi yang dikelola secara komersil dengan menyediakan jasa pelayanan berupa : kamar, makanan dan minuman dan fasilitas atau pelayanan lainnya.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan RI. No. PM10/ PW. 301/ phb-77, yang dimaksud dengan hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.
Di Indonesia hotel digolongkan dalam lima kelas penggolongan (bintang) didasarkan pada :
1. minimum jumlah kamar
2. fasilitas dan peralatan yang tersedia
3. mutu pelayanan
4. keamanan
Dilihat dari kegiatannya hotel mempunyai dua fungsi, yaitu :
sebagai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa mempunyai fungsi sebagai perantara
Di berbagai negara, diterapkan pengklasifikasian hotel, dimana tujuannya adalah :
adanya keseragaman dalam penyediaan fasilitas dan harga pada tingkat tertentu
melindungi kepentingan umum
menghindarkan persaingan yang tidak sehat di antara hotel
Suatu hotel dikatakan baik, apabila memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
- manajemen
- reception, atau front office
- kitchen
- restaurant
- bar
- room
- hall
- storage
Beberapa pengertian hotel :
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
a. Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
b. Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
c. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk penggolongan hotel di Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel, bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
1. Suatu jenis akomodasi
2. Menggunakan bangunan fisik.
3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
4. Diperuntukkan bagi umum
5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah : dikelolah dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.
B. Ruang Lingkup Usaha Perhotelan
Ruang Lingkup Industri Pariwisata dalam bidang perhotelan adalah sebagai berikut
Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara (akomodasi) bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragam tujuan, maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili.
Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau di lingkungan daerah yang memiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat masyarakat, social, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan dan pusat kegiatan spiritual dan lain-lain.
Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas.
Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif, serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yang heterogen di daerah di mana hotel berlokasi.
C. Fasilitas Usaha Hotel
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang menurut Keputusan Menparpostel disebutkan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1. Kamar tidur (kamar tamu)
2. Makanan dan minuman
3. Pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti :
a. Tempat-tempat rekreasi
b. Fasilitas olah raga
c. Fasilitas laundry, dsb
Hotel merupakan usaha jasa pelayanan yang cukup rumit pengelolaannya, dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dipergunakan oleh tamu-tamunya selama 24 jam (untuk klasifikasi hotel berbintang 4 dan 5). Di samping itu, usaha perhotelan juga dapat menunjang kegiatan para usahawan yang sedang melakukan perjalanan usaha ataupun para wisatawan pada waktu melakukan perjalanan untuk mengunjungi daerah-daerah tujuan wisata, dan membutuhkan tempat untuk menginap, makan dan minum serta hiburan.
Di samping itu seringkali disediakan sarana penunjang seperti: fasilitas olahraga, bisnis centre, kolam renang, musik hidup,dan jenis atraksi lainnya. Layanan yang ramah mulai dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan pelaksana diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada setiap tamu.
Adapun fasilitas yang di miliki hotel biasanya sebagai berikut :
- Jasa penginapan
- Pelayanan makan dan minum
- Jasa laundry
- Jasa bawa’an
- Jasa penggunaan perabot dan lainnya
- Jasa menyediakan kebutuhan bagi wisatawan yang bermalam di hotel
D. Departemen Dalam Hotel
1. Room Departement:
· Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel
· Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar
· Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar
· Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu dan agen
· Roommaid/Roomboy, berfungsi menyiapkan dan membersihkan kamar
· Bellboy, memberikan pelayanan mengantar & membawa barang tamu
· Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon
2. Food & Beverage Departement:
· Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pd F & B produksi
· Steward, berfungsi membantu cook membersihkan peralatan dapur
· Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pd tamu dan bertugas pada F & B service
3. Accounting Departement:
· General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bertugas pada back office
· Income auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggung jawab atas pengendaliannya
· Credit, berfungsi melakukan analisa kredit kredit dan kebutuhan modal kerja hotel
· Staff (accounting Receivable, Acconting Payable), berfungsi membantu pengadministrasian piutang dan hutang
· Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel
· Personnel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel
4. Monor Departemen:
o Operator, berfungsi memberikan pelayan telepon
o Laundry, berfungsi memberikan pelayan laundry
o Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olahraga
o Sauna dan lain-lain
5. Fungsi Lain:
o Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel
o Security, berfungsi menjaga keamanan hotel
o Houseman, berfungsi melakukan pembersihan area luar kamar
E. Gambaran Umum Aktivitas Industri Perhotelan
Secara umum, ruang lingkup kegiatan subsektor industri hotel meliputi penyediaan jasa di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya yang terdiri dari :
1. Akomodasi (yaitu ruang inap beserta seluruh kelengkapannya)
2. Perkantoran (yaitu ruang kantor beserta fasilitas komunikasi)
3. Pusat perbelanjaan (yaitu ruang toko beserta fasilitas penunjangnya)
4. Apartemen (yaitu ruang huni permanen beserta kelengkapannya)
5. Sarana rekreasi dan hiburan (contoh restoran, kafe, kolam renang, pusat kebugaran, sauna, dan lain-lain)
6. Sarana penunjang lainnya (contoh areal parkir, binatu, banquet, jasa boga, pusat layanan kegiatan bisnis, tranportasi, pemesanan tiket, perwakilan agen wisata, dan lain-lain)
Oleh karena seluruh kegiatan yang tersebut di atas umumnya terintegrasi dalam satu lokasi, maka pihak manajemen hotel biasanya menerapkan konsep responsibility center untuk mengukur dan mengakui pendapatan dan bebannya. Secara umum, pihak manajemen hotel membagi pengelolaan manajemen menjadi dua bagian yaitu:
1. Penyedia jasa selaku profit center
2. Pemelihara sarana dan prasarana selaku cost center.
Dari segi status, pihak pengelola hotel dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Hotel Owner
2. Hotel Operator
3. Hotel Franchisor
Dalam pelaksanaannya, status pihak pengelola hotel dapat terpisah-pisah seperti kategori di atas namun tidak tertutup kemungkinan satu pihak memiliki gabungan ketiga status tersebut.
F. Istilah
1. City Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel setelah yang bersangkutan meninggalkan hotel secara permanen (sudah check-out). Biasanya hal ini terjadi apabila ada lembaga lain yang bertanggung jawab atas pembayaran hotel, contoh: agen wisata, kantor, dan lain-lain.
2. Guest Ledger ialah bagian dari buku besar tambahan yang memuat rincian piutang usaha dari konsumen jasa hotel pada saat yang bersangkutan masih menginap di hotel (belum check-out).
3. Hotel Franchisor adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik waralaba pengelolaan operasional kegiatan hotel dan berhak menjualnya kepada pihak lain, dalam hal ini hotel owner.
4. Hotel Operator adalah pihak yang berstatus sebagai pengelola operasional kegiatan hotel.
5. Hotel Owner adalah pihak yang berstatus sebagai pemilik hotel.
Jenis-jenis akomodasi yang lainnya adalah :
- motel (motor hotel)
- inn
- guest house
- caravan
- apartement
- villa
- youth hostel
- holidays
- homestay
- cottage, dll
D. TEMPAT MAKAN DAN MINUM
Makan dan minum merupakan kebutuhan utama manusia yang harus slalu dipenuhi untuk dapat mempertahankan hidup. Tempat makan dapat berupa
Catering
Adalah perusahaan yang kegiatannya memproduksi makanan dan minuman dalam jumlah banyak. Ada dua jenis catering yaitu :
a. catering yang berdiri sendiri
b. catering yang bersatu dengan restoran
Restaurant
Disebut juga rumah makan, yang merupakan usaha yang menjual makanan dan minuman, baik kepada penduduk sekitarnya maupun penduduk yang datang dari tempat lain termasuk wisatawan.
E. PERUSAHAAN PERANTARA DALAM PARIWISATA
Dalam pariwisata, perusahaan atau organisi yang langsung memproduksi dan menghasilkan jasa atau barang untuk wisatawan disebut dengan Tourist Supplier atau pemasok. Yang termasuk di dalamnya adalah :
1. Pengelola atraksi wisata
2. Perusahaan angkutan darat, laut dan udara
3. Perusahaan akomodasi
4. Toko-toko
5. Restaurant, bar, cafe, nite club, dll
6. Bank, asuransi, money changer, kantor pos, dll
Dalam pariwisata yang dimaksud dengan perantara adala suatu lembaga yang berdiri sendiri yang kegiatannya menghubungkan atau meneruskan produk wisata yang dihasilkan oleh pemasok kepada konsumen atau wisatawan terakhir.
Sedangkan yang dimaksud dengan distribution chanel adalah suatu konsep operasional yang digambarkan sebagai jalan atau jembatan yang menyalurkan produk wisata dari pemasok kepada konsumen terakhir.
Perantara-perantara tersebut ada yang berkedudukan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) atau Tourist Destination Area dan ada yang berkedudukan di Sumber Pasar Wisata (SPW) atau Tourist Generating Market.
Perantara yang berkedudukan di daerah tujuan wisata berfungsi untuk membantu wisatawan dalam memberikan saran dan informasi pada saat kedatangan dan selama wisatawan tinggal di tujuan. Perantara yang ada di DTW ada dua macam, yaitu :
1. agen perjalanan lokal dan biro perjalanan yang mengkhususkan dalam inboundatau incoming business yang kegiatannya menyediakan jasa-jasa guide, hostess, melakukan booking akomodasi dan transportasi, memberi keterangan mengenai perjalanan dan melakukan tour.
2. national tourist organization yang mempunyai kegiatan dalam memberikan pelayanan informasi.
Dengan demikian peranan perusahaan perantara dalam pariwisata adalah :
sebagai penghubung antara pemasok dan konsumen atau wisatawan
peramu dan pengatur dalam pelaksanaan wisata
membantu wisatawan dalam hal menghemat waktu
menyiapkan dan melayani produk dan jasa-jasa yang berkualitas, karena perantara memiliki hubungan yang tetap dan cepat dengan pemasok
BIRO PERJALANAN WISATA (BPW)
Biro perjalanan wisata yang digunakan dapat disamakan dengan Tour Operator. Menurut A.J. Burkat dalam bukunya Package Holiday by Airlines Tour Operator adalah perusahan distribusi dalam industri pariwisata yang kegiatannya melayani permintaan mengaatur transportasi, akomodasi dan jasa-jasa lainnya yang diperlukan wisatawan di tempat tujuan wisata, menjual paket-paket wisata melalui agen-agennya atau melalui kantornya sendiri pada perorangan atau group dalam harga tertentu.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM.96/ HK.013/ MPPT/ 1987 yang dimaksud dengan Biro Perjalanan Umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan kedalam negeri atau keluar negeri.
Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990 pasal 11, berbunyi Usaha Perjalan Wisata merupakan usaha penyediaan jasa perencanaan atau jasa pelayanan atau penyelenggaraan wisata
Kegiatan BPW menurut keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi meliputi :
1. membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata. Harga paket yang dijual meliputi : harga tiket, tarif hotel, komisi, ongkos, jasa-jasa lain, biaya overhead, biaya promosi, dan laba yang diharapkan
2. mengurus dan melayani kebutuhan jasa angkutan bagi perorangan atau kolompok orang yang diurusnya
3. melayani pemesanan akomodasi, restoran dan sarana wisata lainnya
4. mengurus dokumen perjalanan
5. menyelenggarakan pemanduan perjalanan wisata
6. melayani penyelenggaraan konvensi
BPW atau Tour Operator dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu :
Inbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri
Outbound Tour Operator yakni BPW yang kegiatannya mengkhususkan dalam usaha untuk membawa wisatawan ke luar negeri
AGEN PERJALANAN WISATA (APW)
Agen perjalanan merupakan usaha jasa yang mempunyai kegiatan dalam hal :
menyediakan informasi kepada umum, mengenai transportasi, akomodasi, dan jasa-jasa lainnya, termasuk jadwal, tiket, tarif, dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan
atas kuasa pemasok, menjual jasa-jasa tersebut kepada umum dengan harga tertentu
sebagai perantara agen perjalanan mempromosikan komisi dari para pemasok berdasarkan persentasi dari hasil penjualan kepada umum
Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi yang dimaksud dengan Agen Perjalanan adalah usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai perantara di dalam menjual dan atau mengurus jasa unuk melakukan perjalanan.
Kegiatan agen perjalanan menurut keputusan tersebut adalah :
menjual tiket angkutan dan lain-lain
mengadakan pemesanan sarana wisata
mengurus dokumen-dokumen perjalanan susuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku
BAB III
INDUSTRI PARIWISATA
Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu industri yang terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan jasa atau produk yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dalam jasa yang dihailkan, tetapi juga dalam besarnya perusahaan, lokasi tempat kedudukan, letak geografis, fungsi, bentuk organisasi yang mengelola dan metode atau cara pemasarannya.
Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan para wisatawan pada khusunya dan traveller pada umumnya, selama dalam perjalanannya.
Bila ditinjau dari segi ekonomi mikro, industri pariwisata adalah setiap unit produksi yang dapat menghasilkan produk atau jasa tertentu. Sedangkan dalam segi makro, industri pariwisata adalah keseluruhan unit-unit produksi (travel agent, tourist transportation, hotel, restaurant dan bar, tour operator, tourist objek and tourist attractions, dan souvenir shop) baik yang tempat kedudukannya di daerah, dalam negeri atau di luar negeri yang ada kaitannya dengan perjalanan wisatawan yang bersangkutan.
Pengelompokkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata adalah :
a. travel agent
b. tourist transportation
c. hotel dan akomodasi lainnya
d. restaurant dan bar
e. tour operator
f. tourist objek and tourist attractions serta entertainment lainnya
g. souvenir shop
2. Prasarana dan sarana kepariwisataan
Yang dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses prekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan wisatawan untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya.
Yang termasuk dalam prasarana adalah :
a. prasarana umum
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian.
b. kebutuhan masyarakat banyak
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak.
Ada tiga macam sarana kepariwisataan, dimana satu dengan lainnya saling melengkapi. Ketiga sarana yang dimaksudkan adalah :
a. sarana pokok kepariwisataan
adalah perusahaan-perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada lalu lintas wisatawan. Fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Adapun perusahaan-perusahaan yang termasuk kelompok ini adalah :
· perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan
· perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan kemana wisatawan pergi
b. sarana pelengkap kepariwisataan
adalah fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya.
c. sarana penunjang kepariwisataan
adalah fasilitas yang diperlukan wisatawan, khususnya wisatawan bisnis, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkapa, tetapi fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut.
3. Hasil (produk) industri pariwisata
Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa-jasa sebagai produk yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan traveller pada umumnya. Jadi, yang dimaksud dengan hasil industri pariwisata ialah semua jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai ia kembali kerumah dimana ia tinggal.
Pada dasarnya ada tiga golongan pokok industri pariwisata tersebut, adalah :
a. Tourist object yang terdapat pada daerah-daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang-orang untuk datang berkunjung kedaerah tersebut.
b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut
c. Transportasi yang menghubungkan negara asal wisatawan dengan daerah tujuan wisatawan serta transportasi di tempat tujuaan ke objek-objek wisata
4. Ciri-ciri produk industri pariwisata
Di bawah ini dikemukakan beberapa ciri-ciri hasil produk pariwisata yang terpenting, diantaranya adalah :
a. Tidak dapat dipindahkan.
b. Pada umumnya peranan perantara tidak diperlukan
c. Tidak dapat ditimbun
d. Tidak mempunyai standart atau ukuran yang objektif
e. Permintaan terhadap hasil atau produk industri pawisata tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non ekonomis
f. Calon konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang dibelinya
g. Hasil atau produk industri pariwisata itu banyak tergangung dari tenaga manusia dan sedikit sekali yang dapat digunakan mesin
h. Dari segi pemilikan usaha, penyediaan produk industri pariwisata dengan membangun sarana-sarana kepariwisataan yang besar, sedangkan perubahan elastisitas permintaan sangat kuat
Pengembangan Pariwisata
Sapta Pesona Pariwisata
Sapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:
1. Aman.
2. Tertib.
3. Bersih.
4. Sejuk.
5. Indah.
6. Ramah.
7. Kenangan.
1. Aman (Keamanan).
Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya.
Bentuk Aksi:
Tidak mengganggu wisatawan.
Menolong dan melindungi wisatawan.
Bersahabat terhadap wisatawan.
Memelihara keamanan lingkungan.
Membantu memberi informasi kepada wisatawan.
Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular.
Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan fasilitas publik.
2. Tertib (Ketertiban)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.
Bentuk Aksi:
Mewujudkan budaya antri.
Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan yang berlaku.
Disiplin/tepat waktu.
Serba teratur, rapi dan lancar.
Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat menunjukkan keteraturan yang tinggi.
3. Bersih (Kebersihan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan.
Bentuk Aksi:
Tiak membuang sampah/limbah sembarangan.
Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya tarik wisata.
Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang higienis.
Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman yang bersih.
Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi.
4. Sejuk (kesejukan)
Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang.
Bentuk Aksi:
Melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.
Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur wisata.
Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya.
5. Indah (Keindahan)
Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.
Bentuk Aksi:
Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami.
Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib, dan serasi serta menjaga karakter lokal.
Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.
6. Ramah (Keramah tamahan)
Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.
Bentuk Aksi:
Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.
Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.
Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji.
Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.
7. Kenangan.
Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk berkunjung ulang.
Bentuk Aksi:
Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.
Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan menarik.
Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas serta mudah dibawa.
H. Pariwisata
1. Pariwisata di Indonesia
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa.Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di duniaPantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Tiongkok berada di urutan pertama disusul Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan India. Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Jerman dan Perancis.
2. Jenis Wisata
Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenis moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Kekayaan biota laut tersebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Raja Ampat di Provinsi Papua Barat adalah taman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya pandang yang mencapai hingga 30 meter pada siang hari. Hasil riset lembaga Konservasi Internasional pada tahun 2001 dan 2002 menemukan setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang dan 700 jenis kerang di kawasan Raja Ampat. Bunaken yang terletak di Sulawesi Utara memiliki 25 titik selam dengan kedalaman hingga 1.556 meter. Hampir 70% spesies ikan di Pasifik Barat dapat ditemukan di Taman Nasional ini.Terumbu karang di taman nasional ini disebut tujuh kali lebih bervariasi dibandingkan dengan Hawaii. Beberapa lokasi lain yang terkenal untuk penyelaman antara lain: Wakatobi, Nusa Penida, Karimunjawa, Derawan dan Kepulauan Seribu.
Terdapat 50 taman nasional di Indonesia, 6 di antaranya termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.Taman Nasional Lorentz di Papuamemiliki sekitar 42 spesies mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain: kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi, dan kuskus. Taman nasional ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah ikan koloso. Di taman ini terdapat salju abadi yang berada di puncak Gunung Jayawijaya. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan Badak jawa bercula satu yang populasinya semakin menipis. Pengamatan satwa endemik komodo serta satwa lainnya seperti rusa, babi hutan dan burung dapat dilakukan di Taman Nasional Komodo.Taman Nasional Kelimutu yang berada di Floresmemiliki danau kawah dengan tiga warna yang berbeda.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timurdikenal sebagai lokasi wisata pegunungan untuk melihat matahari terbit maupun penunggangan kuda.Pada bulan-bulan tertentu, terdapat upacara kebudayaan Yadnya Kasada yang dilakukan oleh masyarakat Gunung Bromo. Lokasi wisata lain yang terkenal di daerah Jawa Barat adalah Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Subang. Gunung aktif ini menghasilkan mata air panas yang terletak di kaki gunung yang dikenal dengan nama Ciater dan sering dimanfaatkan untuk spa serta terapi pengobatan.
Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di seluruh nusantara menjadikan Indonesia cocok untuk pengembangan agrowisata.[butuh rujukan]Kebun Raya Bogor yang terletak di Bogor merupakan lokasi agrowisata populer yang telah berdiri sejak abad 19 dan merupakan yang tertua di Asia dengan koleksi tumbuhan tropis terlengkap di dunia. Hingga Maret 2010, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 3.397 spesies jenis koleksi umum, 550 spesies tumbuhan anggrek, serta 350 tumbuhan non-anggrek yang berada di rumah kaca. Taman Wisata Mekarsari merupakan taman buah tropis terbesar dan terlengkap di dunia. Koleksi taman ini mencapai 100.000 tanaman buah yang terdiri dari 78 famili, 400 spesies, dan 1.438 varietas.
Wisata belanja
Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern. Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar, namun adapula yang khusus menjual barang - barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Soloyang menjual kain - kain batik, Kotagede dengan hasil kerajinan perak, dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya.
Pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota-kota metropolitan terutama yang terletak di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Kebanyakan pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170 pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang dibangun pada tahun 1820. Pusat perbelanjaan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya umumnya mengadakan diskon besar pada masa ulang tahun kota untuk meningkatkan daya tarik wisata belanja. Jakarta secara rutin mengadakan pesta diskon Festival Jakarta Great Sale, Semarang dengan nama Semarang Great Sale, sementara Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival.
Wisata budaya
Berdasarkan data sensus 2010, Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan. Desa Wisata Batubulan yang terletak di Sukawati, Gianyar merupakan desa yang sering dikunjungi untuk pentas Tari Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong.
Beberapa tahun belakangan ini beberapa kota di Pulau Jawa mulai mengembangkan konsep karnaval fashion.[butuh rujukan] Jember Fashion Carnavalsecara rutin diadakan sejak tahun 2001 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval fesyen lainnya namun memfokuskan tema pada batik adalah Karnaval Batik Solo yang pertama kali diadakan pada tahun 2008. Selain karnaval fesyen, adapula karnaval yang diadakan untuk memperingati hari jadi kota seperti yang diadakan di kota Yogyakarta dengan nama Jogja Java Carnaval dan di kota Jakarta dengan nama Jak Karnaval yang diadakan secara rutin setiap bulan Juni.
Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Total jumlah museum di Indonesia berjumlah 80 museum yang tersebar dari Aceh hingga Maluku. Sejumlah museum terletak dalam satu kawasan seperti Kota Tua Jakarta yang memiliki enam museum merupakan daerah yang dikenal sebagai pusat perdagangan pada Zaman Batavia dan Taman Mini Indonesia Indah yang menjadi pusat rekreasi dengan jumlah taman dan museum terbanyak dalam satu kawasan di Indonesia.
Wisata keagamaan
Sejarah mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan spiritual di Indonesia dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi dan prasasti di beberapa lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk ke nusantara menggantikan era kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa ini, banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam seperti terlihat pada Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus
Wisata Pilgrim
Wisata Pilgrim
Wisata ziarah atau pilgrimage tourism adalah wisata atau traveling yang dilakukan individu atau kelompok untuk tujuan ziarah atau untuk menjalankan bagian dari kepercayaan spiritual atau agamanya, untuk misionari, atau untuk kesenangan spiritual.
Wisata Buru
No comments:
Post a Comment