Ekologi dan keanekaragaman hayati di Indonesia
Kelas 7 (SMP)
I. Materi
A. Bagaimanakah
Pengaruh Lingkungan Terhadap Suatu Organisme?
1. Lingkungan
Makhluk Hidup
Lingkungan
makhluk hidup adalah tempat di mana organisme hidup dan berinteraksi dengan
komponen lainnya. Lingkungan ini mencakup segala sesuatu yang memengaruhi
kehidupan organisme, seperti kondisi fisik, iklim, dan keberadaan makhluk hidup
lain. Contohnya, lingkungan makhluk hidup manusia meliputi rumah, sekolah, dan
tempat-tempat di sekitarnya.
2. Lingkungan
Abiotik
Lingkungan abiotik
adalah bagian dari lingkungan yang terdiri dari faktor fisik dan kimia, seperti
suhu, kelembaban, cahaya matahari, tanah, dan air. Faktor-faktor ini
memengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme. Misalnya, tumbuhan
membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis, sedangkan hewan memerlukan suhu
yang sesuai untuk hidup.
3. Lingkungan
Biotik
Lingkungan biotik
mencakup semua makhluk hidup yang ada dalam suatu ekosistem, seperti manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Interaksi antara makhluk hidup dalam
lingkungan biotik dapat berupa hubungan simbiosis, seperti mutualisme,
parasitisme, dan kompetisi. Misalnya, burung memanfaatkan pohon sebagai tempat
bersarang (hubungan mutualisme), sementara parasit seperti kutu menyerap darah
dari tubuh hewan inangnya.
B. Bagaimanakah
Interaksi antara Komponen Penyusun Suatu Ekosistem?
1. Ekosistem
Ekosistem
merupakan suatu sistem yang terdiri dari komunitas makhluk hidup (populasi),
lingkungan abiotik, dan interaksi di antara keduanya. Komponen penyusun
ekosistem mencakup:
Individu: Satu
organisme tunggal, misalnya seekor singa atau satu pohon tertentu.
Populasi:
Sekelompok organisme yang sama jenisnya, misalnya kelompok singa di suatu
daerah.
Komunitas:
Sekelompok populasi yang hidup bersama-sama dan berinteraksi dalam suatu
ekosistem, misalnya populasi singa, zebra, dan jerapah di padang rumput.
Ekosistem:
Kesatuan yang terdiri dari komunitas makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya,
seperti ekosistem hutan atau ekosistem sungai.
Bioma: Daerah
besar di Bumi dengan iklim dan kondisi lingkungan yang mirip, seperti hutan
hujan tropis, padang rumput, atau gurun.
Biosfer: Seluruh
bagian permukaan bumi dan atmosfer yang dihuni oleh makhluk hidup.
2. Aliran Energi
Aliran energi
adalah pergerakan energi dari satu organisme ke organisme lain dalam suatu
ekosistem. Energi yang tersedia dalam suatu ekosistem berasal dari sinar
matahari dan diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis oleh
tumbuhan. Energi ini kemudian ditransfer melalui rantai makanan saat satu
organisme memakan organisme lain. Contohnya, tumbuhan menghasilkan energi kimia
dari fotosintesis, kemudian dimakan oleh herbivora (hewan pemakan tumbuhan),
dan seterusnya.
3. Daur Biokimia
Daur biokimia
adalah siklus perubahan materi yang terjadi dalam suatu ekosistem. Beberapa
siklus biokimia yang penting adalah siklus air, siklus karbon, dan siklus
nitrogen. Siklus-siklus ini memastikan bahwa materi-materi penting untuk
kehidupan, seperti air dan unsur hara, tetap tersedia dan didaur ulang dalam
ekosistem.
4. Interaksi
Antarkomponen Ekosistem
Interaksi
antarkomponen ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen penyusun
ekosistem. Contohnya, predasi adalah interaksi antara predator (pemangsa) dan
mangsa. Predasi membantu mengontrol populasi organisme dan menjaga keseimbangan
ekosistem.
C. Apa Perbedaan
Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya?
1. Persebaran
Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi karena posisinya sebagai negara
kepulauan dengan berbagai tipe ekosistem, seperti hutan hujan tropis, terumbu
karang, dan padang savana. Keanekaragaman hayati di Indonesia mencakup berbagai
spesies flora dan fauna endemik, yang hanya ditemukan di wilayah Indonesia.
2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman
hayati di Indonesia menghadapi berbagai ancaman, termasuk perambahan hutan,
perburuan liar, dan konversi lahan menjadi perkebunan atau tambang. Ancaman ini
menyebabkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies flora dan fauna, serta
mengancam kelestarian ekosistem.
D. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?
1. Pertanian dan
Pangan
Praktik pertanian
dapat menyebabkan perubahan ekosistem, seperti deforestasi untuk membuka lahan
pertanian. Selain itu, penggunaan pestisida dan pupuk kimia juga dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.
2. Kerusakan
Habitat
Perusakan habitat
alami akibat pembangunan, pertambangan, dan kegiatan manusia lainnya
menyebabkan berkurangnya ruang hidup bagi flora dan fauna. Sebagai contoh,
hilangnya hutan hujan menyebabkan kepunahan spesies yang hanya ada di habitat
tersebut.
3. Polusi
Polusi udara,
air, dan tanah akibat dari kegiatan industri dan transportasi dapat
membahayakan kesehatan manusia dan mengancam kehidupan makhluk hidup di
ekosistem.
4. Konservasi
Konservasi adalah
upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem dari kerusakan dan
kepunahan. Beberapa langkah konservasi meliputi pendirian taman nasional, cagar
alam, dan penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal flora dan fauna.
E. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi
Keanekaragaman Hayati?
1. Manfaat
Konservasi
Konservasi
keanekaragaman hayati memiliki manfaat penting bagi manusia dan lingkungan.
Beberapa manfaatnya termasuk penyediaan sumber daya alam, regulasi iklim,
pengendalian penyakit, dan dukungan terhadap industri pariwisata.
2. Metode
Konservasi
Beberapa metode
konservasi yang dapat dilakukan antara lain melalui pendidikan dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati, perlindungan hutan dan
kawasan konservasi, restorasi ekosistem yang rusak, serta pengembangan
kebijakan dan hukum yang mendukung konservasi.
II. Tayangan Youtube :
III. Power Point
No comments:
Post a Comment