Sloka Hindu tentang Tidak Menghormati Guru
Sloka atau ajaran dalam Hindu yang membahas tentang kehancuran atau kemerosotan akibat menjatuhkan atau tidak menghormati Guru memang banyak ditemukan, terutama dalam kitab suci, shastra, dan naskah-naskah etika spiritual seperti Itihasa (Ramayana & Mahabharata), Purana, maupun dalam ajaran Guruparampara.
Berikut ini adalah sloka penting yang relevan dengan pertanyaan Anda:
📜 Sloka tentang penghormatan kepada Guru:
गुरुपादपद्मं नित्यं यः सेवते भक्तिसंयुतः।
तेषां ज्ञानं प्रसन्नेन भगवत्ता प्रदीयते॥
Transliterasi:
Gurupādapadmaṁ nityaṁ yaḥ sevate bhaktisaṁyutaḥ
teṣāṁ jñānaṁ prasannena bhagavattā pradīyate.
Arti:
Barang siapa senantiasa melayani dan menghormati kaki suci Guru dengan penuh bhakti, maka Tuhan yang berkenan akan memberikan pengetahuan rohani (jñāna) kepada mereka.
🚫 Sloka tentang akibat menjatuhkan Guru:
यो गुरुं नाभिवन्देत, न भजेत प्रयत्नतः।
गुरुतुल्यं मते यस्य, न स याति परां गतिम्॥
Transliterasi:
Yo guruṁ nābhivandeta, na bhajeta prayatnataḥ
gurutulyaṁ mate yasya, na sa yāti parāṁ gatim.
Arti:
Orang yang tidak menghormati gurunya, tidak berusaha dengan sungguh-sungguh melayani guru, atau menyamakan guru dengan orang biasa, tidak akan mencapai tujuan tertinggi (moksha).
📉 Makna Kemerosotan Jika Menjatuhkan Guru:
Dalam kitab Mahabharata – Shanti Parva, dan dalam Manusmṛti, juga diajarkan bahwa:
गुरोः कृतघ्नः पतति, निःसंशयं नरकं व्रजेत्।
Guruḥ kṛtaghnaḥ patati, niḥsaṁśayaṁ narakaṁ vrajet.
Arti:
Orang yang tidak tahu berterima kasih kepada Gurunya, pasti jatuh (secara moral dan spiritual), dan tanpa keraguan menuju neraka (penderitaan berat).
🔥 Kesimpulan Etika Dharma:
Dalam Hindu, Guru (ācārya) dianggap lebih mulia daripada orang tua karena Guru membuka jalan menuju pengetahuan sejati dan pembebasan. Maka:
-
Menjatuhkan Guru = menjatuhkan Dharma.
-
Akibatnya = kemerosotan moral, intelektual, dan spiritual.
-
Masyarakat atau bangsa yang mencemooh guru akan mengalami kemunduran peradaban.
No comments:
Post a Comment