56. Jahe (Zingiber officinale Roscoe) ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

Monday, June 23, 2025

56. Jahe (Zingiber officinale Roscoe)

56. Jahe (Zingiber officinale Roscoe)

(A) Deskripsi Singkat

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) adalah tanaman rimpang yang berasal dari Asia Tenggara, terkenal akan rasa pedas dan aroma khas yang banyak digunakan dalam berbagai masakan dan ramuan obat tradisional. Rimpang jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol yang memberikan manfaat kesehatan, termasuk antiinflamasi, antioksidan, dan memperlancar pencernaan. Selain digunakan dalam masakan, jahe juga populer sebagai bahan dalam minuman tradisional seperti jamu dan teh herbal.

(B) Taksonomi

  • Kerajaan : Plantae

  • Divisi : Magnoliophyta

  • Kelas : Liliopsida

  • Ordo : Zingiberales

  • Famili : Zingiberaceae

  • Genus : Zingiber

  • Spesies : Zingiber officinale Roscoe

Penjelasan Penamaan

  • Zingiber berasal dari bahasa Yunani "zingiberis", yang mungkin berasal dari bahasa Sanskerta "śṛṅgavera", yang berarti akar dengan bentuk tanduk (merujuk pada bentuk rimpang jahe).

  • Officinale mengacu pada penggunaan tanaman ini dalam pengobatan tradisional, karena banyak digunakan di apotek tradisional atau herbal.

(C) Morfologi

  • Batang: Jahe memiliki batang semu yang tumbuh tegak, tinggi sekitar 60–90 cm, dengan struktur batang yang lebih menyerupai pelepah daun. Batang ini tidak sejati, terbentuk dari pelepah daun yang saling bertumpuk.

  • Daun: Daun jahe berwarna hijau dengan bentuk memanjang dan berbentuk lanset. Ujung daun lancip dengan tulang daun yang menyirip, tumbuh tegak dan berjajar rapat di sepanjang batang.

  • Bunga: Bunga jahe berwarna kuning dengan ujung merah muda atau ungu, muncul dari ujung batang. Bunga-bunga ini disusun dalam tongkol yang padat.

  • Rimpang: Rimpang jahe adalah bagian yang paling sering digunakan. Bentuknya menggembung, berwarna kekuningan hingga kemerahan, dengan tekstur kasar dan beralur. Rimpang ini memiliki aroma khas dan rasa pedas yang kuat.

(D) Penyebaran

Jahe tersebar luas di Asia Tenggara, India, dan bagian tropis lainnya di dunia. Jahe banyak dibudidayakan di negara-negara seperti Indonesia, India, Tiongkok, dan Thailand, yang memiliki iklim tropis dan tanah yang subur untuk pertumbuhannya. Jahe juga ditanam di daerah tropis lainnya, termasuk Afrika dan Amerika Selatan.

(E) Habitat

Jahe tumbuh di daerah tropis dengan kelembapan tinggi. Tanaman ini membutuhkan tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. Jahe tidak tahan terhadap genangan air dan lebih menyukai tempat dengan suhu hangat dan kelembapan tinggi.

(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan

  • Pengembangbiakan: Jahe diperbanyak dengan cara membagi rimpang yang sudah berumbi. Bagian rimpang yang dipilih untuk ditanam harus memiliki mata tunas atau tunas baru.

  • Perawatan: Jahe memerlukan penyiraman yang cukup, terutama pada musim kemarau, dan tanah yang kaya akan bahan organik. Pupuk kandang atau kompos bisa digunakan untuk mendukung pertumbuhannya. Selain itu, tanaman jahe juga memerlukan perlindungan dari angin kencang dan paparan sinar matahari langsung yang terlalu panas.

(G) Manfaat

  • Kesehatan: Jahe dikenal dengan manfaatnya yang luar biasa dalam pengobatan tradisional, antara lain sebagai antiinflamasi, memperlancar pencernaan, meredakan mual, serta mengatasi flu dan batuk.

  • Kuliner: Jahe digunakan sebagai bahan utama dalam berbagai masakan, terutama di Asia, untuk memberi rasa pedas dan aroma khas pada sup, kari, nasi, dan minuman.

  • Kecantikan: Ekstrak jahe digunakan dalam beberapa produk kecantikan, berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi darah dan merawat kulit.

(H) Cara Pengolahan

  • Bubuk Jahe: Rimpang jahe dapat dikeringkan dan digiling menjadi bubuk untuk digunakan dalam masakan atau minuman.

  • Jahe Segar: Rimpang jahe juga dapat digunakan segar, baik dalam masakan maupun sebagai bahan tambahan dalam teh herbal atau jamu.

  • Jahe dalam Obat Tradisional: Jahe digunakan untuk membuat ramuan herbal seperti "jahe merah" yang berfungsi sebagai obat flu, batuk, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

(I) Daftar Pustaka

  • Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.

  • Ramaswamy, N. P. S., & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.

  • Gill, A. G. M. (2010). Tropical Trees of Southeast Asia. Cambridge University Press.

  • Ogg, R. T. W., & Evans, D. L. (2015). "The Role of Zingiber officinale in Tropical Forest Ecosystems," Journal of Forest Ecology, 44(6), 232-244.

No comments:

Post a Comment