Sumber Dana dalam Praktik Kewirausahaan
Berapa jenis sumber pendanaan dalam kegiatan kewirausahaan diuraikan sebagai berikut.
a. Metode bootstrapping Bootstrapping adalah metode, dalam hal ini seorang wirausahawan berusaha untuk mengurangi adanya utang dan pendanaan modal kepada pihak luar, seperti bank dan investor. Umumnya, pihak yang melakukan metode bootstrapping lebih memilih menggunakan kartu kredit pribadi. Metode ini memang memberikan risiko yang besar bagi para wirausaha. Namun, wirausahawan menjadi lebih bebas dalam mengembangkan arah usaha. Banyak usaha yang sekarang menjadi usaha raksasa, seperti Dell dan Facebook merintis usahanya dari metode ini. Berikut ide-ide yang biasa diterapkan dalam menggunakan metode bootstrapping.
1) Bootstrapping with future customers | Customers atau pelanggan merupakan sumber dari pendapatan sebuah usaha. Future customers dapat diartikan sebagai pembeli yang membeli
produk Anda meskipun produk tersebut belum jadi. Anda mungkin memberi insentif dengan diskon atau harga khusus produk yang belum jadi tersebut. Misalnya, Anda membeli rumah di kawasan real estate, lalu diperintah mencicil dahulu oleh developer padahal rumahnya belum jadi dan masih berupa tanah kosong. Developer memberikan harga khusus dan cicilan tanpa bunga terhadap rumah yang Anda beli tersebut. Developer menggunakan uang cicilan untuk membiayai bisnisnya, yaitu pembangunan real estate tersebut, give it away for free (selama masa promo). Jika Anda menjual produk baru, biasanya pembeli selalu takut jika menjadi pembeli pertama karena masih belum tahu mutu atau kualitas produk tersebut. Anda dapat memberinya diskon atau memberinya gratis untuk mencobanya. Contoh: kedai es buah memberikan gratis untuk seratus orang pertama dan 50% diskon untuk keeseokan hari sampai beberapa waktu. Akhirnya yang pernah merasakan manis dan enaknya es buah memberi kesaksian perusahaan pembeli lain dan kembali untuk membeli.
2) Bootstrapping with cerdit cards
Ada beberapa pebisnis yang memulai usahanya dengan menggunakan kartu kredit. Misalnya, Anda memulai usaha berjualan kue untuk dimasukkan ke sekolah atau toko-toko, kemudian berbelanja bahanbahan kue, seperti tepung, gula, telur, margarin dengan menggunakan kartu kredit. Dengan tidak ada bunga sebelum satu bulan jatuh tempo pembayaran, Anda dapat langsung dapat uang dari hasil penjualan kue tersebut. Jadi, Anda dapat membayar atau mengembalikan modal untuk membeli bahan-bahan kue dari hasil penjualan sebelum satu bulan.
3) Bootstrapping with interns
Salah satu bootstrapping untuk memulai usaha dengan merekrut karyawan magang. Dengan merekrut karyawan magang ini Anda dapat menghemat pengeluaran untuk biaya gaji. Namun, Anda harus mempunyai waktu dan kesabaran untuk melatih karyawan. Misalnya, jika Anda mempunyai usaha catering untuk pesta Anda dapat merekrut siswa perhotelan atau SMK untuk magang di tempat Anda atau apabila ada acara resepsi. Jika Anda membuka usaha printing atau desain Anda dapat merekrut siswa desain grafis untuk bekerja di tempat Anda. Tentu saja karyawan magang ini ada kerugiannya, seperti karyawan tidak mengenal budaya perusahaan dan terus harus melatih atau mengawasi kerja karyawan.
4) Bootstrapping with crowdfunding
Crowdfunding merupakan salah satu ide pertama yang biasanya digunakan oleh kebanyakan entrepreneur. Crowdfunding adalah penggalangan atau mengumpulkan modal dari jaringan sosial. Sebagai contoh, ketika Anda ingin membuat produksi game, Anda dapat mengajak beberapa orang, penggemar atau badan usaha untuk ikut menjadi pemodal dalam proyek tersebut. Buatlah konsumen tertarik dengan produk yang akan Anda buat serta berikan penawaran khusus kepada mereka jika nantinya produk usaha Anda sudah diluncurkan. Konsumen akan merelakan uang untuk menjadi modal bisnis Anda.
5) Bootstrapping with a business partner
Business partner kadang sering dikenal dengan sebutan co-founder. Usaha kecil akan menjadi besar dengan adanya business partner (mitra bisnis), yang satu menangani di belakang layar dan yang satu berperan sebagai ujung tombak. Jadi, bootstrapping di sini tidak selalu berupa uang, tetapi kerja sama yang sama menguntungkan dan membagi dua baik keuntungan maupun kerugian. Misalnya, Steve Jobs ketika mendirikan perusahaan Apple, dia mengajak temannya yang ahli komputer bernama Steve Wozniak. Wozniak melakukan tugas merakit komputer dan menjalankan ide dari Jobs. Adapun Jobs dengan kemampuannya berhasil mendekati, merekrut orang, dan menjual produk ke pasaran.
6) Bootstrapping with strategic partners
Strategic partners tidak selalu berupa uang tunai, tetapi dapat berupa suatu kemitraan yang melebihi hal tersebut. Contoh dari strategic partner ini, seperti berbagi sumber daya (bakat/keterampilan), berbagi klien, jangkauan pasar, ruang komersial. Misalnya, developer rumah mengajak kerja sama dengan agen perumahan, seperti Ray White, Era, dan lain-lain untuk memasarkan rumah yang akan mereka produksi. Pemilik real estate tidak menggaji mereka tetapi memberikan komisi apabila dapat menjualkan rumah yang diproduksi.
b. Pendanaan eksternal
Tidak selamanya metode bootstrapping dapat menjamin modal suatu perusahaan. Adakalanya suatu perusahaan juga membutuhkan bantuan pihak luar agar perusahaannya terus berjalan. Oleh karena itu, pendanaan luar dibutuhkan. Berikut jenis pendanaan luar yang dapat digunakan untuk membiayai perusahaan
1) Pengelola investasi global
Pengelola investasi global atau lazim disebut dengan"hedge fund" adalah kumpulan dana yang terstruktur dikumpulkan dari masyarakat. Selain itu, diinvestasikan oleh manajer investasi kepada berbagai instrumen investasi yang menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi serta risiko yang tinggi.
Manajer investasi sebagai pengelola dana mempunyai kebebasan penuh dalam mengelola dana agar menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Adapun di sisi lain hedge fund ini tidak didaftarkan pada pihak yang berwenang dalam pengelolaan bursa atau pasar modal, dalam hal ini Bapepam untuk Indonesia. Oleh karenanya, Bapepam di Indonesia sebagai pengawas di pasar modal tidak mengetahui keberadaan dari hedge fund tersebut. Hedge fund ini dapat juga disebut sebagai dana yang dikelola secara privat (discretionary fund). Investor yang menginvestasikan dananya pada hedge fund tidak mengetahui isi perut dari hedge fund tersebut apakah diinvestasikan pada saham atau obligasi tertentu.
Manajer investasi yang mengelola hedge fund harus aktif dalam menilai pasar agar dana yang diinvestasikan tidak merugikan Investor. Biasanya, manajer investasi yang mengelola hedge fund merupakan manajer investasi yang telah mempunyai nama dan track record yang telah diakui oleh negara yang bersangkutan sehingga investor tidak ragu memasukkan dananya pada hedge fund tersebut.
2) Investor malaikat
Meski tidak ada penjelasan resmi, berbagai sumber memberikan ciri utama investor malaikat, yaitu investor individual yang merupakan pebisnis sukses dan menginvestasikan dana pribadinya ke dalam bisnis yang berpotensi menguntungkan.
Berikut ciri dari investor malaikat menurut The Business Angel.
a) Investor individual berinvestasi pada start up atau bisnis tahap awal serta perusahaan yang telah mapan.
b) Dana investasi kurang dari USD$1 juta.
c) Dapat turun campur tangan atau tidak.
3) Venture capitalist
Menurut National Venture Capital Association, venture capitalist merupakan investor-investor profesional yang mengkhususkan diri dalam pendanaan dan membangun perusahaan baru yang inovatif. Venture capitalist adalah investor jangka panjang yang mengambil pendekatan terlibat dengan semua investasi dan secara aktif bekerja sama dengan tim manajemen kewirausahaan dalam rangka membangun perusahaan besar. Venture capitalist menggunakan uang orang lain (para investor yang menginvestasikan uang mereka) untuk berinvestasi di perusahaanperusahaan baru.
Berikut ciri dari venture capital menurut The Business Angel.
a) Dalam bentuk perusahaan, jarang tertarik pada bisnis tahap awal, kecuali sangat menarik.
b) Oana investasi USD$1 juta atau lebih.
c) Perlu terlibat dalam manajemen.
No comments:
Post a Comment