PERALATAN MESIN ( MAKINAL ) LAUNDRY ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Tuesday, November 2, 2021

PERALATAN MESIN ( MAKINAL ) LAUNDRY

1. Marking Machine 

Mesin ini berfungsi untuk memberi tanda terhadap semua pakaian tamu yang akan dicuci agar tidak tertukar antara pemilik satu dan pemilik yang lain. Adapun seragam karyawan hotel (uniform) tidak diberi tanda karena pakaian telah diberi kode permanen. Kode-kode pakaian tersebut disesuaikan dengan kode laundry bag yang diterima. 
Ada 2 tipe mesin marking yang biasa digunakan di hotel, yaitu Polymark (menggunakan solvent sebagai perekat) dan Thermopatch (menggunakan panas sebagai perekat). 

2. Spotting Board 

Spotting Board berfungsi untuk menghilangkan noda-noda pakaian (seperti noda tinta, karat, cat, dan lain-lain) yang tidak bisa dihilangkan secara langsung baik melalui proses laundry maupun dry cleaning. Spotting Board ini dilengkapi dengan pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan uap/steam karena uap ini berguna untuk membasahi dan membantu mengangkat kotoran pada kain. Vacuum merupakan alat pengering yang fungsinya untuk menghisap semua uap yang masih tersisa setelah proses pembersihan dengan spotting remover.
 
3. Mesin Cuci (Washing Machine) 

Mesin ini berfungsi sebagai mesin untuk mencuci pakaian atau linen kotor yang menggunakan air sebagai media utama dengan bantuan soap/detergent sebagai obat pembersih. Mesin ini secara otomatis menghilangkan kotoran dan membilas hingga bersih. 

Konstruksi mesin ini sangat sederhana karena bentuknya menyerupai sebuah drum yang terbuat dari stainless steel terutama pada bagian silindernya. Di dalam drum tersebut terdapat sebuah silinder (inner) yang memiliki lubang-lubang yang berfungsi sebagai pembuangan air. Ukuran pada silinder ini lebih kecil daripada drum yang ada di luar (outer) sehingga drum tersebut dapat berputar bolak-balik ke kiri dan ke kanan setiap 30 detik sekali. Bagian luar alat ini dilengkapi dengan alat penunjuk jumlah air dan waktu. Bentuk mesin ini adalah horizontal dengan pintu terletak di samping serta bentuk vertikal dengan pintu berada di atas. Fungsi pintu tersebut adalah tempat keluar masuknya pakaian yang akan dan telah dicuci. Ada beberapa jenis mesin cuci yang sering digunakan di industri laundry saat ini, di antaranya Pullman Y Pocket Open End.
We
4. Mesin Pemeras (Extractor) 

Mesin ini berfungsi untuk memeras pakaianpakaian atau linen dengan tujuan mengurangi air hingga + 40-60%. Konstruksi mesin extractor ini terdiri dari sebuah drum yang posisinya tegak secara vertikal dan di atasnya terdapat sebuah pintu yang harus tertutup saat mesin beroperasi. Sebab, apabila terbuka, mesin akan secara Otomatis berhenti. Itu juga bertujuan untuk menjaga keselamatan karyawan yang mengoperasikannya. Sama halnya dengan mesin cuci, mesin ini memiliki konstruksi yang sama, namun arah geraknya searah. Biasanya, mesin ini memiliki 2 speed, yaitu 150 — 300 rpm dan 600 -1200 rpm. 

Kini, di industri Jaundry telah banyak digunakan mesin yang mampu melakukan kegiatan pencucian sekaligus pemerasan. Mesin ini dikenal dengan istilah Wasex (Washer Extractor). Mesin ini secara otomatis mampu mencuci dan memeras linen dalam jumlah besar. Konstruksinya tidak jauh berbeda dengan mesin cuci biasa yang dilengkapi dengan drum atau ruang cuci besar dengan menggunakan lebih sedikit air dan listrik. 

5. Drying Tumbler 

Mesin ini berfungsi untuk mengeringkan linen dengan waktu lebih cepat dibanding dengan metode pengeringan konvensional. Di samping itu, mesin ini memberikan pengeringan cepat tanpa menghabiskan banyak energi listrik. Mesin pengering ini merupakan kelanjutan dari proses pemerasan di mana pakaian yang masih lembab dikeringkan dalam mesin ini. Konstruksi mesin ini berbentuk kotak persegi yang di dalamnya terdapat silinder untuk meletakkan pakaian yang akan dikeringkan. Silinder ini juga dilengkapi dengan lubang-lubang tempat keluarnya uap air dari pakaian yang dikeringkan. Mesin ini paling banyak digunakan untuk mengeringkan pakaian-pakain yang tebal dan bergelombang (Terry Linen), seperti handuk (towel) dan selimut (blanket). 
Bagian-bagian dari mesin ini terdiri dari: 

a. Drum, yang menjadi tempat cucian basah ditaruh untuk dikeringkan. Bentuknya silinder dengan lubang-lubang kecil dan biasanya bergerak searah. 

b. Lint Collector atau Lint Box, tempat untuk menampung debu-debu/kotoran dari linen dan pakaian. Lint Box ini harus dibersihkan setiap hari sebelum mesin drying dioperasikan agar debu dan sisa benang yang ada tidak terbakar jika terkena panas. 

c. Panel, adalah tombol-tombol yang digunakan untuk (i) menghidupkan dan mematikan aliran listrik, (ii) mengatur suhu/temperature, (iv) mengatur waktu pengeringan (drying time), dan (v) mengatur waktu pendinginan (cooling time). 

Gerakannya sama seperti mesin cuci, yaitu bolak-balik secafa otomatis biasanya setiap 30 detik sekali. Sumber pemanasnyé dapat berasal dari uap panas (steam), gas (api) ataupun listrik (heater). Jika Tumbler yang dipakai menggunakan sumber 
panas yang berasal dari LPG (Liquid Petroleum Gas), harus lebih waspada karena risikonya lebih besar. Sebab jika api terlalu besar, pakaian yang dikeringkan menjadi abu-abu. Dalam proses ini juga digunakan alat pemanas berupa uap yang disalurkan ke dalam mesin ini. Uap inilah yang mengeringkan pakaian dengan pengaturan udara yang sempurna. Mesin ini dilengkapi dengan alat penunjuk panas (thermometer) dan penunjuk waktu (timer). Bagian terpenting yang harus selalu dijaga kebersihannya adalah penyaring (filter) debu dan kotorannya agar proses pengeringan tetap optimal. 

6. Pressing Machine 

Fungsi mesin ini adalah untuk melicinkan dan meratakan permukaan pakaian agar terlihat rapi saat digunakan. 

Pressing machine pada dasarnya terbagi menjadi 2 unit pokok, yaitu: 

a. Shirt Press Unit, yaitu mesin yang khusus untuk melicinkan kemeja, antara lain bagian lengan (sleeve), leher dan pergelangan tangan (Collar and Cuff), punggung (Shoulder), depan dan belakang (Body). 

b. Utility Press Unit, berfungsi untuk melicinkan pakaian-pakaian yang bukan termasuk kemeja dan juga berfungsi sebagai mesin press serbaguna. Pada mesin press utility biasanya terdapat dua buah legger dan sebuah topper. Legger berperan untuk melicinkan celana bagian kaki, sedang topper berperan untuk melicinkan celana bagian atas. Kedua bagian ini terbuat dari stainless steel. 

C. Setrika tangan (hand iron) merupakan mesin setrika tangan yang dihubungkan dengan uap panas atau seperti setrika di rumah. Biasanya digunakan untuk merapikan bagian-bagian yang sulit dilakukan dengan mesin unit press lainnya. 

7. Wool Press 

Mesin press ini bentuknya seperti boneka dan sering juga disebut dengan Susy Q. Fungsinya hampir sama dengan Utility Press, yakni untuk merapikan pakaian-pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang sensitif terhadap panas setrika, seperti wool, satin, dan sutra. Biasanya, pakaian jenis tuxedo, night gown, dan pakaian yang berornamen sulit menggunakan mesin press jenis ini. Di dalam mesin ini terdapat flat besi yang dipanasi dengan uap atau steam dan di dalam lubang terdapat pula dua pipa yang dihubungkan pada sebuah tabung. Pipa pertama berfungsi untuk memasukkan uap dan pipa kedua berfungsi untuk mengisap uap yang sudah dipakai sehingga tidak ada lagi uap yang tertinggal dalam tabung. 

Mesin ini digerakkan oleh angin yang dihasilkan oleh compressor. Oleh karena itu, untuk dapat menghantarkan atau mensuplai angin tersebut, alat ini harus dilengkapi dengan air compressor. 

8. Flat Work lroner/Mangler 

Mesin ini sering juga disebut Roller. Penggunaan mesin ini akan menghemat energi dan biaya yang dimaksudkan untuk menekan banyaknya linen, terutama linen-linen yang berbentuk lembaran-lembaran lebar yang harus disetrika dan dilicinkan dengan garment presser. Fungsi utamanya adalah untuk melicinkan dan meratakan permukaan linen-linen yang datar (berbentuk lembaran) dan berukuran besar yang dikenal dengan istilah flat linen, seperti sprei (sheet), sarung bantal (pillow case), taplak meja (table cloth), serbet makan (napkin), dan lain-lain. Mesin ini biasanya sangat besar jika dibandingkan dengan mesin press lainnya dan mampu melicinkan linen dalam jumlah banyak sekaligus yang dilengkapi dengan: 
a. Kran steam 
b. Pengatur kecepatan 
c. Tombol ON/OFF 
d. Pengaman otomatis 
e. Padding 
f. Petunjuk temperature 
g. Dua pedal untuk merapatkan bantalan 
h. Dua pedal untuk merenggangkan bantalan 
i. Silinder 
j. Belt, sabuk pengikat silinder 

Bagian terpenting dari cara kerja mesin ini adalah roller dengan flat besi panas yang berbentuk silinder. Melalui roller dan flat besi inilah linen-linen dilicinkan sehingga keluar dalam keadaan fapi dan kering. Mesin roller ini berputar karena digerakkan dengan rantai besi di mana gigi roda dihubungkan dengan mesin motor pengerak dan tali kipas sehingga roda tersebut berputar. 

Roller mesin flat work ini terbuat dari stainless stee/, Bagian bawah flat besi tempat ro/ler berputar dilengkapi dengan tabung yang fungsinya memasukkan uap panas. Selanjutnya, terdapat lubang pengeluaran uap yang tidak terpakai, sementara uap yang masih dapat digunakan dikembalikan lagi ke bo/ler. Uap yang digunakan di dalam proses pelicinan tidak boleh tertinggal dalam tabung karena dapat mengakibatkan kerusakan pada saat pemanasan atau dapat mengakibatkan tidak panas sama sekali. 

Untuk menjalankan mesin ini, minimal dibutuhkan dua orang karyawan untuk merentangkan dan memasukkan linen-linen sehingga linen-linen yang dimasukkan ke dalam mesin tidak menggulung. Setelah linen-linen itu keluar mesin, juga dibutuhkan dua orang karyawan lagi untuk menerima linen-linen tersebut dan langsung melipatnya. 

9. Folder dan Stackers Komersial 

Mesin ini merupakan perangkat mesin otomatis lainnya yang dapat menghasilkan kain linen yang terlipat sempurna. Mesin ini juga dapat membantu menumpuk linen yang terlipat dengan rapi. Biasanya dipasang bersamaan dengan Flat Work Ironer/Mangler. 

No comments:

Post a Comment