Pentingnya ASI Untuk Bayi
Kecuali ASI, tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang, dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengonsumsi beraneka ragam makanan. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah anak dengan usia O bulan hingga 1 tahun dengan pembagian yaitu masa neonatal dengan usia 0-28 hari dan masa pascaneonatal dengan usia 29 hari-1 tahun.
Laju pertumbuhan sebelum dan sesudah lahir serta semasa bayi lebih cepat daripada tahap pertumbuhan lainnya. Bayi memerlukan zat gizi esensial lebih tinggi dibandingkan masa lainnya. Pada usia itu, bayi juga paling rawan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Anak balita adalah anak di bawah umur lima tahun tetapi berada di atas satu tahun (Moehyi, 1992). Kelompok balita pun merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi. Pertumbuhan sel-sel otak juga masih berlangsung hingga anak mencapai usia 3 tahun (Winarno, 1990). Pada umur 6 tahun pertumbuhan otak terbentuk sempurna sehingga mencapai 89% dari ukuran otak dewasa. Pada anak balita yang mengalami kekurangan zat gizi, laju pertumbuhan otak akan terganggu sehingga berpengaruh terhadap kecerdasan dan ukuran lingkar kepala yang kecil. Oleh karena itu, makanan untuk balita harus mengandung zat gizi yang lengkap dan cukup terutama protein dan sesuai dengan jumlah kecukupan zat gizi.
Menu seimbang berfungsi untuk menjaga keseimbangan asupan energi dan zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi dan balita. Menu seimbang juga sebagai alat untuk memantau berat badan dengan mengatur bahan makanan yang dikonsumsi oleh bayi dan balita sesuai pertumbuhan bayi dan balita pada KMS.
No comments:
Post a Comment