Pengoperasian Pressing (Finishing) Machine ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Tuesday, November 2, 2021

Pengoperasian Pressing (Finishing) Machine

Pengoperasian Pressing (Finishing) Machine 

Finishing memiliki peran yang sangat penting dalam pelayanan Laundry & Dry Cleaning. Walaupun pakaian sudah bersih setelah dicuci baik secara laundry maupun secara dry cleaning, jika pelicinan (proses penyetrikaan) tidak sempurna, orang yang menggunakan pakaian tersebut akan kecewa. Bahkan, ada kalanya penggunanya gusar karena pakaian yang digunakan terlihat kusut. 

Selanjutnya, walaupun pencucian sudah baik dan pelicinan sudah rapi, tetapi jika pelipatan dan pembungkusan pakaian tidak baik, pakaian yang telah bersih, licin dan rapi tadi dapat menjadi kusut kembali. Hal ini bisa saja terjadi jika petugas counter atau petugas yang mengantar pakaian tersebut kepada tamu menanganinya dengan memegang atau menyusunnya secara sembrono. Akibatnya pakaian itu menjadi kusut dan tidak layak untuk dipakai. Jika hal ini sering terjadi, citra laundry yang bersangkutan di hadapan tamu/pelanggan menjadi jelek/buruk. 

Pressing sebagai lanjutan dari proses pencucian menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama jika laundry tersebut melayani pakaian-pakaian privat dari orang-orang Penting. Sebelum mengenal lebih jauh tentang finishing, kita perlu mengenal terlebih dahulu beragam pakaian yang digunakan oleh manusia. Umumnya, pakaian-pakaian yang digunakan manusia dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu: 
a. Jas/jacket - coat 
b. Celana/trousers 
c. Baju yuri/dress wanita (termasuk bagian atas dan bawahnya, yakni blouse dan skirt, shirt (kemeja) baik pria maupun wanita, dan lain-lain. 

Prosedur pengoperasian mesin pressing/finishing ini harus memperhatikan beragam pakaian yang manusia yang disebutkan di atas. Adapun prosedur pengoperasian mesin pressing/finishing ini adalah sebagai berikut: 

a. Jas/Jacket/Coat 
Prosedur pengoperasian mesin pressing/finishing untuk jas/ jacket/coat adalah sebagai berikut: 

1) Umum 
- Seluruh permukaan serta lapisan kain bagian dalam harus dalam keadaan licin dan rata, tidak boleh ada yang kusut yang membuatnya bergelombang. 
- Tidak boleh ada bagian yang mengilap akibat pressing yang terlalu panas. 
- Keadaan pakaian tidak boleh berubah (menciut atau melar) dari model/bentuk aslinya. 

2) Kancing 
- Kancing yang retak, rusak atau lepas harus diganti dengan bentuk dan warna sesuai dengan aslinya. 
- Kancing harus tidak tertekan saat disetrika dan tidak boleh ada bekas tekanan. 
- Tanda bekas tarikan/tegangan di antara kancing-kancing harus satu dan kelebihan garis harus hilang. 

3) Leher/kerah 
- Lengkungan leher belakang harus licin, rata, kaku dan rapi (tidak mengerut). 
- Pinggiran leher bagian belakang harus bertemu menutupi persambungan di punggung dengan leher (tidak boleh kurang atau lebih) kecuali karena model pakaiannya (original) tidak bertemu. 
- Kedua daun kerah (kanan dan kiri) jas harus licin, kaku, dan tidak ada sedikit pun yang mengerut/kusut pada tepi jahitannya. 
- Titik ujung dari kerah jas harus tepat di atas kancing yang teratas. 
- Kedua daun kerah tidak boleh di-press secara terlipat, tetapi harus dalam keadaan membulat (roll). 

4) Penyimpanan 
- Jas harus ditempatkan pada gantungan (hanger) dan sama sekali tidak boleh dilipat, kecuali atas permintaan si pemiliknya. 
- Saat digantung, bahu harus rata (tidak boleh miring). 
- Pinggiran jas bagian bawah harus rata dan dalam satu garis. 
- Bagian depan jas, tempat kancing berada, harus diletakkan pada bagian dalam dan yang berlubanglubang di atasnya jangan dikancing. 
- Semua pakaian yang digantung harus ditutup dengan plastic cover. 

- Sebuah gantungan/hanger dapat diisi dengan 1 stel pakaian pria/wanita, yaitu jas/jacket+celana/trousers atay pakaian/blouse+rok/skirt. Dalam keadaan mendesak, adakalanya 2 buah celana panjang pada 1 gantungary hanger diperkenankan. 
- Ketentuan-ketentuan penggunaan hanger di atas adalah Standar umum pada perusahaan-perusahaan Laundry & Dry Cleaning, akan tetapi dapat disesuaikan dengan keadaar/pertimbangan tertentu. 

b. Celana 
Celana yang dimaksud di sini ialah celana pria (trousersy wanita (slacks) dan piyama pria/wanita. Prosedur pengoperasian mesin pressing/finishing untuk celana adalah sebagai berikut: 

1) Umum 
- Seluruh permukaan setiap daerah celana harus licin, rata, dan tegang, serta tidak terdapat kelesuan atau lemas, kusut atau mengerut. 
- Jahitan-jahitan yang terlepas harus dijahit kembali, termasuk kantong-kantong bagian dalam. (Catatan: Semua jahitan yang terlepas seharusnya sudah diketahui terlebih dahulu oleh valet (jika di hotel) saat menerima pakaian dari tamu di kamar hotel atau pada waktu pemeriksaan oleh petugas counter jika di Independent Laundry. Pakaian tersebut akan dicek ulang kondisinya saat diberi tanda oleh petugas marker. Bila marker menemukan ada jahitan yang lepas, dia harus segera memberi tahu atasannya untuk melakukan tindakan pengamanan. Tindakan pengamanan tersebut adalah agar jahitan yang terlepas tadi dijahit oleh tai/or (tukang jahit) sebelum dicuci. Sebab jika dicuci dalam keadaan terlepas (karena mechanical action dari mesin) akan terjadi sobekan yang lebih panjang dan lebar, bahkan dapat menimbulkan kerusakan lebih berat lagi.] 

2) Garis celana 
- Hanya 1 garis celana yang lurus serta tidak terputus dari atas ke bawah garis depan dan belakang celana. 
- Sekalipun hanya bayangan garis, namun hal itu harus dihilangkan. 
- Garis lipatan celana/pleat dan waist ban di bagian depan dari atas ke bawah harus tegas. 
- Garis yang dibentuk pleat pada garis depan saku celana tidak boleh melebihi batas ujung penutup pada jahitan bagian pesak. 

3) Bagian ban pinggang 
- Ban pinggang harus licin, kaku dan rata, melingkar celana. Tidak ada bagian yang mengerut dan kusut. 
- Bahan jahitan lebih yang terdapat di sekeliling ban pinggang dan bagian kaki harus terlebih dahulu diatur sejajar dengan jahitan dan tidak boleh ada yang melintir/ berlipat. 
- Tanda bekas kelebihan bahan pada daerah-daerah pertemuan jahitan serta pada lapisan dalam dan kantong celana harus dihilangkan dan tidak boleh terlihat. 
4) Kancing (zipper) dan kaitan 
- Kancing zipper dan kaitannya harus dalam keadaan baik dan langsung dapat dipakai. Kancing-kancing yang tidak ada, rusak ataupun retak harus diganti dengan yang sesuai. 
- Kancing Zipper dan kaitannya tidak boleh tertekan, tetapi harus bebas dan mudah dipergunakan. 
- Zipper yang macet atau kaitan yang patah/terlepas dari jahitannya harus diperhatikan dan bila perlu diperbaiki dan diganti dengan yang lain. 

5) Daerah pesak celana (daerah pangkal paha) harus bebas dari kusut dan kerutan, serta rapi dan semua permukaannya rata. 

6) Kantong/bibdir-bibir kantong harus bertemu rata dan sejajar sesuai dengan model dan bentuknya. 
7) Tanda-tanda bekas tekanan: 
- Biasanya terdapat bekas tekanan pada daerah-daerah tempat pertemuan jahitan atau tambahan lapisan sehingga terlihat lebih tebal dan selalu menimbulkan bekas (impression). Bekas tekanan ini harus dihilangkan. 
- Garis-garis yang tertinggal dari bentuk pressing atau setrikaan harus dihilangkan. 

8) Lipatan kaki 
- Lipatan kaki biasanya terdapat pada ujung bawah kaki celana, tetapi ada juga yang tidak memiliki lipatan seperti slacks atau fatigues. Bila ada lipatan, kedua lipatan itu harus rata sejajar dan licin. Tidak boleh ada garis melengkung di tengah. Yang sering terjadi garis melengkung muncul karena keadaan benang yang digunakan saat menjahit atau karena pemakaian celana tersebut. 
- Daerah lipatan kaki ini biasanya lebih tebal dan bekasbekas tekanan pressing harus dihilangkan. 

9) Penyimpanan 
- Semua celana harus digantung (hangen, kecuali kalau atas permintaan tamu untuk dilipat. Tidak diperkenankan untuk menempatkan lebih dari 2 celana pada satu gantungan. 
- Kedua kaki celana harus sejajar lurus, tergantung ke bawah pada gantungan. 
- Letak ban pinggang tidak boleh lebih dari 30cm bertentangan ke arah ujung kaki celana. 

c. Pakaian-pakaian Wanita (Silk/Dress) 
Walaupun si/k berarti sutra, silk dalam konteks ini dikategorikan sebagai pakaian-pakaian yang halus dan tipis yang periu mendapatkan perawatan sebagaimana perawatan sutra. Jadi, silk di sini adalah pakaian-pakaian yang halus dan tipis. terutama pakaian. 
Pada dasarnya pakaian wanita terbagi ke dalam dua bagian pokok, yakni bagian atas (blouse) dan bagian bawah (full dress). Adapun prosedur pengoperasian mesin pressing/finishing untuk pakaian-pakaian wanita adalah sebagai berikut: 

1) Umum 
- Seluruh daerah permukaan pakaian harus rata, licin dan kaku, serta bebas dari kusut atau kerutan serta garisgaris bekas setrikaan/pressing. 
- Bentuk pakaian harus mengikuti pola/model aslinya, contoh jika terdapat pita berbentuk flat yang terus ke bawah. 

2) Kancing, zipper, kaitan, dan hiasan lainnya 
- Keadaan kancing, zipper, dan kaitan harus tetap dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan. 
- Hiasan dari sebuah dress harus tetap dijaga dalam keadaan baik. Pengikatnya juga harus dalam keadaan baik. Jika longgar segera dikencangkan, jika lepas segera pasang/jahit kembali. 
- Adakalanya kancing-kancing pakaian wanita selain berfungsi sebagai kancing juga menjadi hiasan/ ornamen. Kancing-kancing ini dibuat secara khusus dan harus dijaga jangan sampai rusak, sebab sulit untuk menggantikannya. 
- Diusahakan agar daerah di sekitar kancing tidak memiliki kerutan/kusut karena tertarik saat pelicinan/pressing. 
- Kancing, zipper, dan kaitan serta perhiasan tidak boleh tertekan. Bekas tekanan dari benda-benda tersebut pada pakaian harus dihilangkan. 

3) Badan leher 
- Tidak boleh kusut atau kerutan pada pangkal atau pinggiran leher, terutama pada ujung yang lancip (ujung kerah). 
- Seluruh kerah harus terlihat kaku, rata serta licin. 
- Bagian dalam (belakang kerah) juga harus licin dan rata walaupun tidak kelihatan. Bila tidak licin, bagian luar yang kelihatan tidak akan terlihat rata dan licin pula. 

4) Bagian lengan 
- Pakaian wanita ada yang berlengan panjang, tiga perempat, batas siku, di atas siku dan ada yang tidak berlengan. Diusahakan agar daerah lengan ini tidak kerutan/kusut tetapi seluruhnya kaku, licin, dan rata sesuai dengan modelnya. 
- Proses pressing harus sesuai dengan modelnya, terutama pertemuan pangkal lengan atas dengan bahu. 
- Permukaan daerah ketiak harus licin dan rata, jangan sampai kusut dan mengerut. Bila tidak berlengan, pinggiran sekeliling pangkal lengan harus rata dan licin. Jika kelebihan jahitan dari dalam, jangan keluar melebihi batas jahitan, terlebin pada bagian ketiaknya. 

5) Bagian pinggang 
- Seluruh permukaan bagian pinggang harus licin, rata, dan kaku, serta bebas dari kerutan dan kusut. 

- pita sering terdapat pada bagian ban pinggang di depan pita belekang, juga terdapat peda bagian leher depan, Pita im pun herus Grapikandilcinkan menurut modelnya
- Adakalanya ban pinggang dengkapi dengan pengikatnya 
- Pada pertemuan jahitan di bagian atas (blouse) day, bagian bawah (skit) biasanya terdapat persambungan, yakni (i) yang rata mendatar, (ii) yang berimpel langsung & bawah atas jahitan, dan (in) yang 
berpleat hidup dan mati. Ketiga mode! dan bentuk persambungan ini tidak boleh kusut dan mengerut, tetap, harus rata dan licin menurut model dan bentuknya. 
- Daerah sekeliing di bawah ban atau garis pinggang tidak boleh ada yang menggelembung. Gelembung ini bisa terjadi sewaktu pelicinan karena ada tarikan. Tetapi jika ini terlalu banyak, gelembung ini akan terjadi dan  harus dihindari / dihilangkan. 
- Lapisan dalam: 
v Seluruh lapisan dalam harus licin menurut bentuknya dan lapisan bagian dalam tidak boleh keluar. 
v Lapisan dalam tidak boleh susut karena menyebabkan bagian luar akan tertarik sehingga merusak bentuk pakaian. 
- Lipatan pakaian yang dijahit harus selalu rata dan sejajar dan tidak boleh ditekan agar tidak meninggalkan bekas pada permukaannya. 
- Bila terdapat kantong pada bi/ouse atau skirt, permukaannya harus licin, rapi dan kaku menurut modelnya. Garis-garis bekas press diminimalisasi. 

d. Kemeja (Shirt) 
Kemeja yang dimaksud di sini adalah kemeja pria dan wanita. Sepert: diterangkan sebelumnya, kemeja wanita memiliki jahitan Gi bagian dada, sedangkan kemeja pria tidak memiliki jahitan. Pekonan/press terhadap kemeja pria dan wanita sama. Prosedurnya adalah sebagai berikut: 

1) Umum 
- Seluruh permukaan kemeja harus bersih dari noda terlebih bagian dada, collar dan cuff yang selalu terlihat wealaupun menggunakan jas di atasnya. Daerah-daerah" ini harus licin, rata dan kaku, tanpa ada yang mengerut (kusut). 

2) Bagian leher 
- Selain selalu hcin dan kaku, pinggirannya juga harus rapi  
- Titik ujung lancip collar kemeja, keadaan kancing, zipper dan kaitan harus tetap dalam keadaan baik dan dapat digunakan.
 - Pinggiran bawah di bagian belakang harus selalu bertemu persis menutupi garis sambungan jahitan punggung ke leher, terkecuali modelnya lain atau adanya perubahan pada kemeja tersebut. 

No comments:

Post a Comment