Karbohidrat
Makanan diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Berbagai kegiatan manusia memerlukan energi, Sumber energi utama bagi tubuh manusia berasal dari karbohidrat.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan 0. Karbohidrat tersusup dari senyawa-senyawa hidrat dari karbon. Dalam bentuk sederhana, rumus struktur karbohidrat adalah CnH2n0n, Di dalam tubuh, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari glisero; lemak. Akan tetapi, sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat disebut juga zat arang atau zat pati. Di dalam tubuh, karbohidrat dibakar untuk menghasilkan panas dan tenaga. Setiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan 4 kalori. Kelompok makanan yang termasuk karbohidrat umumnya digunakan sebagai bahan makanan pokok ataupun makanan kecil.
Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kalori dari 1 gram karbohidrat, tetapi bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Selain itu, beberapa golongan karbohidrat mengandung serat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat mudah didapatkan dalam makanan karena hampir semua bahan makanan mengandung karbohidrat. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat, di antaranya beras, gula, jagung, singkong, ubi, talas, tepung-tepungan, mie, roti, gandum, dan bihun.
Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lebih banyak daripada zat lainnya. Setiap orang membutuhkan 5-8 gram karbohidrat per kg berat badannya. Namun, kebutuhan ini bergantung pada berat atau ringannya aktivitas yang dilakukan orang tersebut.
1. Jenis-Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya, karbohidrat terbagi atas tiga kelompok utama, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Disakarida terdin atas sukrosa, maltosa, dan laktosa. Polisakarida yang umum dijumpai, antara lain dalam bentuk pati, dekstrin, glikogen, serta polisakarida struktural yang sering disebut serat tanaman.
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya atau molekul terkecil dari karbohidrat. Karena rasa manisnya, monosakanida disebut juga sebagai gula sederhana. Monosakarida dapat langsung diserap oleh tubuh melalui dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah. Terbentuknya monosakarida di dalam tubuh terbentuk dari pemecahan kedua macam sakarida penyusunnya. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
1) Glukosa
Glukosa sering disebut juga dekstrosa atau gula anggur. Glukosa terdapat banyak dalam buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung, dan molase (tetes tebu). Glukosa disebut juga sebagai gula darah karené hanya glukosa yang ditemukan dalam plasma darah dan sel darah merah. Semua jenis karbohidrat dalam tubuh akan diubah menjadi glukosa.
2) Fruktosa
Walaupun fruktosa dan galaktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa (C,H,,0,), tetaP! berbeda dalam susunan atom hidrogen dan oksigen pada rantai karbonnya. Fruktosa memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan glukosa. Fruktosa bersama dengan glukosa terdapat dalam buahbuahan terutama dalam madu. Fruktosa memberikan rasa manis yang khas pada madu.
3) Galaktosa
Galaktosa tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, tetapi dihasilkan di dalam tubuh selama berlangsungnya proses pencernaan laktosa (gula susu). Galaktosa merupakan pemecahan dari disakarida. Galaktosa sering juga disebut dengan guta susu karena dihasilkan dari susu sapi atau ASI. Tingkat kemanisan galaktosa sedikit lebih rendah dari glukosa
Tingkat Kemanisan Beberapa Karbohidrat
1). Glukosa (cair) : 0,7
2) Fruktosa (kristal) : 1,2
3) Sukrosa (kristal) : 1,0
4) Sorbitol (tepung) : 0,5
b. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang mengandung dua molekul gula sederhana sebagai penggabungan dari dua macam molekul monosakarida. Pemecahan disakarida terjadi di dalam tubuh dengan adanya bantuan enzim. Golongan disakarida yang terdapat dalam bahan pangan adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
1) Sukrosa
Sukrosa terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Di dalam proses pencernaan, sukrosa dipecah menjadi kedua zat tersebut. Gula pasir ataupun gula merah yang diproduksi dari tebu hampir 100% terdiri atas sukrosa, sedangkan gula merah dari palm (aren, 'kelapa) masih mengandung glukosa atau frukosa dalam jumlah sedikit. Sukrosa banyak digunakan dalam pengolahan pangan, misalnya sirup, selai dan jelly. Konsumsi sukrosa dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kerusakan gigi serta dapat menyebabkan kegemukan.
2) Maltosa
Maltosa merupakan hasil antara dari pemecahan zat pati. Maltosa akan dipecah kembali menjadi dua molekul glukosa. Maltosa terdapat pada biji-bijian (serealia atau gandum) yang sedang tumbuh (berkecambah), misalnya malt yaitu biji barley yang dikecambahkan dan terdapat dalam sirup jagung.
3) Laktosa (Gula Susu)
Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut dari disakarida lain. Laktosa banyak terdapat pada susu. Dalam tubuh, laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Kesulitan dalam mencerna laktosa di dalam tubuh pada Sebagian orang dapat menimbulkan efek pada kesehatan. Terjadinya diare setelah mengonsumsi laktosa Merupakan salah satu dampak dari kelainan itu. Laktosa intoleran merupakan kondisi seseorang tidak dapat mencerna laktosa di usus halus. Orang yang menderita laktosa intoleran tidak dapat mengonsumsi Susu dengan kandungan laktosa tinggi. Kadar laktosa dalam susu sapi antara 4-5%, sedangkan dalam Susu manusia antara 6-7%. Laktosa di dalam pencernaan akan dipecah kembali menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
C. Polisakarida
Polisakarida merupakan gabungan beberapa molekul monosakarida. Gabungan 3-6 molekul monosakarida disebut oligosakarida dan gabungan lebih dari 6 molekul monosakarida disebut polisakarida. Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
1) Pati merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian, Jumtah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain, bergantung pada jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati pun berbeda satu sama lain dengan karakteristik, daya larut, daya mengentalkan, dan rasanya masing-masing.
2) Glikogen adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Glikogen banyak terdapat pada bahan pangan yang bersumber dari hewani seperti daging.
3) Serat/selulosa adalah jenis karbohidrat yang tidak larut. Serat dalam saluran pencernaan manusia tidak dapat dicerna karena manusia tidak memitiki enzim pencerna serat. Akan tetapi, serat juga bermanfaat bagi tubuh, yaitu mengikat air dari pembuluh darah sehingga feses menjadi lunak, mengurangi penyerapan lemak oleh tubuh, membantu menurunkan berat badan, dan merangsang alat pencernaan untuk mengeluarkan getah pencernaan.
Beberapa golongan oligoskarida seperti dekstrin terdapat dalam pati, roti, sirup, dan bir, sedangkan berbagai polisakarida seperti pati banyak terdapat dalam buah-buahan. Berikut kandungan karbohidrat yang terdapat pada sumber polisakarida.
Karbohidrat (gr)
- Beras : 78,3
- Jagung : 72,4
- Gandum : 69,0
- Talas : 40,0
- Singkong : 34,6
2. Fungsi Karbohidrat
Fungsi karbohidrat untuk tubuh manusia adalah sebagai berikut.
a. Menghasilkan Energi
Karbohidrat merupakan zat makanan penghasil energi yang utama. Karbohidrat dalam tubuh berbentuk monosakarida diedarkan oleh hati ke dalam sel-sel tubuh. Dengan adanya oksigen, monosakarida teroksidasi dan dibawa oleh darah dari hati ke seluruh bagian tubuh. Hasil dari oksidasi adalah panas atau kalori. Panas yang terjadi kemudian diubah oleh tubuh menjadi energi atau tenaga.
b. Cadangan Tenaga Bagi Tubuh
Jumlah karbohidrat dalam makanan yang kita konsumsi tidak selalu seimbang dengan jumlah karbohidrat yang diperlukan. Jika aktivitas sedikit dan konsumsi karbohidrat lebih banyak, maka akan terjadi kelebihan karbohidrat. Kelebihan karbohidrat tidak dibuang begitu saja oleh tubuh, tetapi dapat disimpan. Kelebihan ini dapat digunakan sewaktu-waktu jika tubuh memerlukan.
c. Memberikan Rasa Kenyang
Salah satu kelebihan dari karbohidrat adalah volume yang besar. Volume makanan yang besar ini dapat memberikan rasa kenyang. Hal itu disebabkan oleh adanya kandungan selulosa di dalam bahan makanan.
3. Gangguan Akibat Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat
a. Obesitas (Kegemukan)
Kegemukan (obesitas) disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi kalori yang berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ditimbun di beberapa tempat tertentu seperti di bawah jaringan kulit di dalam jaringan subkutan dan di dalam jaringan tirai usus (omentum).
b. Diabetes Melitus
Diabetes melitus disebut juga penyakit gula atau penyakit kencing manis, yaitu penyakit yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kurangnya produksi hormon insulin yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak. Penderita diabetes harus menjaga pola makan dan jumlah makanan yang dikonsumsinya, terutama karbohidrat untuk mengendalikan gula darahnya.
c. Lactose Intolerence
Penyakit lactose intolelerence merupakan gangguan yang diakibatkan kurangnya enzim laktase sehingga laktosa tidak dapat dipecah menjadi glukosa dan galaktosa. Karena laktosa tidak dapat dicerna, kadar laktosa di dalam saluran pencernaan menjadi tinggi. Penderita gangguan ini akan mengalami diare apabila mereka minum susu atau produk susu.
d. Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan oleh kekurangan salah satu enzim yang diperlukan untuk melakukan metabolisme galaktosa. Bayi yang baru lahir dengan gangguan galaktosemia akan nampak normal pada mulanya. Akan tetapi, dalam berapa hari atau minggu akan mengalami kehilangan selera makan, muntahnya menjadi kuning, diare, dan pertumbuhan akan berhenti.
e. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi (kekurangan) energi dan protein. Pada umumnya, penyakit ini terjadi pada anak balita karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat.
Beberapa ahli membagi KKP menjadi dua tingkatan, yaitu KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat (gizi buruk) atau lebih sering disebut marasmus. Anak atau penderita marasmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang 60% dari berat badan ideal menurut umur, muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya, rambut kepala halus, jarang, dan berwarna kemerahan. Penyakit KKP juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan tanda-tanda klinis, yaitu pembengkakan jaringan honger (oedema) yang disebut juga penyakit kurang makan, kelaparan, atau busung lapar.
No comments:
Post a Comment