PELAKSANAAN PEKERJAAN LAUNDRY
Dalam kegiatan sehari-hari di Laundry Department sebuah hotel, semua tekstil yang akan dicuci dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni bahan cucian milik hotel (house laundry) dan pakaian tamu (quest laundry). Proses perputaran atau sirkulasi pakaian dan linen yang dikerjakan perlu diketahui dengan jelas, guna menghindari kesalahan pada saat proses pencucian atau pengantaran.
1. House Laundry
House Laundry meliputi semua tekstil milik hotel, mulai dari linen-linen kamar (room's linen), linen restoran (restaurant's linen). cucian linen dan seragam tersebut tidak menghasilkan uang hingga pakaian seragam karyawan (employees' uniform). Semua secara langsung, tetapi menjadi biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan. Service Department biasanya memasukkan house laundry ke dalam kelompok Non Revenue Producing Works, selain Power Mechanical, Personnel Department, dan sebagainya.
Dalam penanganan house laundry, linen-linen dikumpulkan di general linen room dan seragam karyawan di uniform room
sebelum diantarkan ke laundry.
a. General linen room
General linen room termasuk dalam Housekeeping Department. Ruangan ini berfungsi sebagai pusat distribusi
dan pengawasan semua linen bersih ataupun kotor di hotel, yang meliputi linen untuk keperluan kamar dan kamar mandi tamu, ruangan-ruangan umum, serta restoran. memperlancar sirkulasi linen di hotel, Housekeeping
Department menyediakan buku pengiriman cucian ke laundry
yaitu semacam formulir atau blangko yang disebut laundry book. Buku atau blangko ini tersedia di setiap floor station, restoran, atau department lain yang akan mencucikan linennya. Kolom-kolom pada formulir tersebut nantinya diisi dengan jumlah dan jenis bahan linen yang kotor dan dikirimkan ke laundry untuk dicucikan.
Linen kotor dan laundry book dibawa bersamaan ke laundry plant, lalu diterima oleh laundry checker. Setelah itu, petugas checker akan menghitung kembali jumlah barang dan jenisnya untuk memastikan jumlah dan jenis
barangnya sudah benar seperti yang tertulis di dalamnya. Jika sudah benar, checker akan memberi tanda tangannya sebagai bukti penerimaan. Namun, apabila jumlah dan jenis barang tidak sesuai, checker akan memberi note pada laundry book tersebut. Setelah itu, linen
dan uniform akan segera dicuci oleh laundry dan dikirimkan kembali jika
sudah bersih.
b. Uniform room
Uniform room adalah pusat pendistribusian semua
seragam yang dipakai oleh para karyawan hotel. Uniform room inilah yang mengatur penggunaan dan pencucian semua jenis seragam yang digunakan seluruh karyawan hotel agar
selalu dalam keadaan bersih dan rapi.
Sama seperti pada general linen room, Housekeeping Department menyediakan buku pengiriman cucian seragam ke laundry, yaitu semacam formulir atau blangko yang disebut uniform slip form. Buku atau blangko ini tersedia di uniform room. Dalam formulir ini telah dicetak jenis pakaian yang akan dicucikan atau diperlukan oleh setiap karyawan. Setiap karyawan membawa seragamnya yang
kotor ke uniform room, lalu petugas uniform room akan menggantinya dengan seragam bersih. Uniform room lalu mengirimkan seragam yang kotor tersebut ke laundry dan akan diterima oleh uniform checker.
2. Guest Laundry dan Valet Service
Guest laundry dan valet service adalah penanganan cucian pakaian milik tamu-tamu hotel yang membayar ongkos pencucian. Kegiatan ini menghasilkan penerimaan uang secara langsung bagi
hotel. Service Department biasanya memasukkan guest laundry ke dalam kelompok yang disebut Revenue Producing Department, dengan sebutan Minor Operating Sales. House laundry dan guest laundry sama-sama dikerjakan
di Laundry Department, hanya saja pembukuannya dipisahkan. Pencucian pakaian-pakaian dan linen di Laundry tentu harus sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sehingga tidak
menimbulkan kekacauan sirkulasi bahan, administrasi, dan distribusinya. Penanganan guest laundry dan house laundry secara terpisah bertujuan agar pakaian-pakaian tamu hotel tidak bercampur dengan pakaian seragam karyawan dan penghitungan biayanya dapat dilakukan sesuai dengan administrasi pembukuannya
masing-masing guna menghindari potensi kerugian yang akan diterima perusahaan dan juga pelanggan/tamu.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Laundry Department harus
menerapkan pembagian tugas atau seksi-seksi yang tepat sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku, pengontrolan, dan pengaturan. Efisiensi kerja dan kualitas pelayanan yang memadai dan sesuai dengan harapan konsumen menjadi hal-hal yang harus diutamakan di Laundry Department.
A. Alur pelayanan guest laundry dan valet service
Alur pelayanan guest laundry dan valet service diperlukan untuk mengetahui tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menangani pakaian-pakaian pelanggan/tamu. Sirkulasi penerimaan dan penyerahan kembali pakaian-pakaian tamu hotel (guest laundry) melalui valet service sangat berbeda
dengan sirkulasi penerimaan dan penyerahan seragam karyawan, demikian juga dengan sistem pelayanannya. Sebagai salah satu Minor Operating Sales Department, bagian
ini harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelancaran pemasukan keuangan atas penjualan jasa pencucian kepada tamu, baik yang menginap di hotel maupun tamu luar hotel yang mencucikan pakaiannya di Laundry Department hotel tersebut. Berikut alur perputaran pakaian kotor dari tamu
yang diterima oleh laundry sampai dengan pengantaran pakaian tamu kembali kepada pemiliknya.
1) Para tamu yang menginap di hotel menghubungi Laundry Office menggunakan telepon dari kamarnya langsung. Order taker kemudian menerima telepon dan meminta valet mengambilkan pakaian kotor dari kamar mereka. Tamu dapat juga meminta bantuan room boy untuk memanggil valet atau langsung mengantarkan pakaian kotornya ke laundry untuk dicucikan.
2) Biasanya di setiap kamar tamu, Housekeeping Department telah menyediakan laundry and valet list (formulir khusus pencucian pakaian tamu lengkap dengan cara/proses
pencucian yang diinginkan tamu-lihat poin b di hal.12- 13) dan harga pencuciannya. Tamu tinggal mengisikan
jumlah pakaian yang hendak dicucikan pada kolom yang tersedia, sesuai dengan jenis-jenis pakaian yang akan
dicucikan Formulir ini disebut laundry and valet list
3) Setelah menerima instruksi dari order taker mengenai permintaan tamu, valet segera pergi ke kamar tamu tersebut untuk mengambil pakaian yang ingin dicuci Di hadapan tamu tersebut, seorang valet harus mencocokkan kembali jumlah dan jenis pakaian tamu
yang akan dicuci dengan laundry list-nya. Valet juga bertugas menginformasikan tamu yang bersangkutan
tentang :
a) jumlah dan jenis pakaian yang dicucikan sudah sesuai (cocok) dengan list atau belum, barang-barang tamu yang ditemukan di dalam pakaian, misalnya uang, bros, dan sebagainya,
c) kerusakan pada bahan atau kain yang akan dicuci agar tamu tidak menyalahkan laundry perihal kerusakan yang sudah terjadi sebelumnya,
d) pemberian saran apabila proses pencucian yang dipilih tamu dirasa kurang tepat, misalnya pakaian yang semestinya di-dry clean, tetapi tamu memilih laundry, dan
e) penegasan bahwa apabila list sudah ditandatangani tamu, itu berarti tamu telah sepakat dengan proses dan harga/biaya yang dibebankan kepadanya. Setelah tamu setuju, barulah valet memasukkan pakaian kotor ke dalam laundry bag yang telah tersedia secara khusus di setiap kamar beserta
list-nya. Kemudian, ia keluar dari pintu kamar dan mengecek kembali nomor kamar untuk memastikan
4) Setelah valet sampai di laundry, laundry bag diserahkan kepada supervisor. Valet supervisor akan memerintahkan valet tersebut meneruskan laundry bag tersebut sesuai
dengan orderan dalam list, yaitu ke Guest Laundry Section atau Dry Cleaning Section yang sesuai dengan tata cara dalam SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditetapkan.
5) Pada Guest Laundry Section ataupun Dry Cleaning Section, pakaian-pakaian tersebut akan diperiksa ulang oleh petugas marker. Setelah sudah cocok, marker langsung memberi tanda khusus pada setiap pakaian, sebagai kode/tanda pemiliknya agar pakaian-pakaian tersebut tidak salah saat diserahkan kembali kepada pemiliknya. Tanda khusus yang diberi oleh marker terdiri atas nama tamu, nomor kamar, dan tanggal pencucian pakaian tersebut. Hal itu dikarenakan selama proses pencucian, semua pakaian akan dijadikan satu, lalu dipilih atau dipisahkan, serta dikumpulkan kembali pada saat proses telah selesai. Selanjutnya, pakaian diserahkan kembali kepada valet untuk diantarkan kembali kepada pemiliknya
6) Setelah diberi tanda, marker memasukkan semua data cucian yang diterima melalui valet pada buku register
atau log book (buku khusus berisi daftar pemilik, rincian jumlah, serta jenis yang diproses dalam satu periode tugas) yang telah ditentukan. Kemudian, marker menyerahkan pakaian-pakaian yang telah diberi tanda kepada petugas pencuci (washman dan dry cleaner) untuk dicuci. Laundry and valet list juga
diberi tanda yang sama sesuai kode pakaian, untuk selanjutnya
dikirim ke office clerk. Petugas washman dan dry cleaner melakukan proses pencucian dan pengeringan pakaian-pakaian tersebut sesuai dengan proses
yang disarankan oleh label pencucian yang umumnya ada pada setiap pakaian. Supervisor washman atau dry cleaner selalu memperhatikan bahan pakaian
yang dicuci guna menghindari kerusakan yang mungkin terjadi tanpa sengaja. Sementara itu, office clerk akan menetapkan ongkos atau biaya cucian yang sesuai dengan list-nya, kemudian membuatkan rekening penagihan sesuai dengan nama tamu. Nantinya, tagihan tersebut akan terlampir pada rekening penagihan untuk tamu yang bersangkutan
8) Setelah pakaian dicuci dan dikeringkan, presser akan menyetrika pakaian tersebut. Setelah disetrika, presser mengembalikan pakaian-pakaian kepada guest laundry checker, lalu dikumpulkan dan dibundel menurut kode
yang telah diberikan oleh marker. List yang telah diperhitungkan oleh office clerk dikembalikan kepada guest laundry checker dan dry cleaning checker, kemudian rekening tagihan diserahkan ke front office cashier untuk selanjutnya ditambahkan ke rekening masing-masing tamu.
9) Selanjutnya, guest laundry checker dan dry deaning checker mengumpulkan pakaian-pakaian menurut kode-kodenya, lalu melipat, membungkus, menggantung pakaian-pakaian tamu yang telah bersih dan rapi dengan cara yang telah ditentukan, dan melekatkan kembali list-list menurut kecocokan dari setiap bundel. Dalam hal ini, setiap list yang tertulis atau diisi oleh tamu yang bersangkutan haruslah kembali kepadanya bersamaan dengan pakaiannya. Hal yang berbeda hanya keadaan pakaiannya, yakni sewaktu dikirimkan dalam keadaan kotor, sedangkan saat penyerahan kembali sudah dalam keadaan bersih dan rapi.
10) Setelah guest laundry checker dan dry cleaning checker memeriksa dan memastikan kembali bahwa pakaian-
pakaian tersebut sudah sesuai dengan pemiliknya (berdasarkan laundry and valet list), pakaian-pakaian tersebut akan dikirimkan kepada valet.
11) Valet kemudian mengantarkan pakaian-pakaian tersebut kepada pemiliknya menurut list yang ada.
12) Jika pakaian belum dapat diserahkan kepada tamu karena tamu yang bersangkutan sedang tidak berada di kamarnya hingga valet selesai bertugas, bundel pakaiannya harus
diserahkan ke office laundry untuk proses penyerahan lebih lanjut kepada tamu pemilik pakaian. Namun, pada
prinsipnya, pengambilan pakaian-pakaian kotor dari tamu dilakukan oleh valet, begitu juga sebaliknya pengiriman
kembali pakaian bersih setelah dicuci dan dilicinkan semestinya juga dilakukan oleh valet.
b. Teknik penanganan guest laundry
Dalam laundry and valet list, umumnya tersedia tiga pilihan proses atau teknik pencucian dan pelicinan pakaian tamu yang tersedia di laundry hotel, yaitu sebagai berikut.
1 Laundry, yaitu proses pencucian dengan menggunakan air. Artinya, pakaian yang dicuci dengan laundry adalah pakaian yang boleh terkena dan dicuci dengan air.
2) Dry cleaning, yaitu proses pencucian dengan menggunakan bahan kimia (perchloroethylene solvent) karena pakaian mudah rusak jika terkena air atau sensitif.
3) Pressing only, yaitu pakaian hanya disetrika atau dilicinkan dengan menggunakan uap/penguapan.
No comments:
Post a Comment