KAJIAN KULIAH UMUM GUBERNUR BALI DALAM RUANG LINGKUP PSIKOLOGI MEMBANGUN KUALITAS GENERASI MUDA HINDU DI ERA GLOBAL ~ WEB PECINTA IPA <meta content='WEB PECINTA IPA' name='keywords'/>

WEB PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Wednesday, October 19, 2016

KAJIAN KULIAH UMUM GUBERNUR BALI DALAM RUANG LINGKUP PSIKOLOGI MEMBANGUN KUALITAS GENERASI MUDA HINDU DI ERA GLOBAL

KAJIAN KULIAH UMUM GUBERNUR BALI DALAM RUANG LINGKUP PSIKOLOGI (MEMBANGUN KUALITAS GENERASI MUDA HINDU DI ERA GLOBAL)
Silahkan Di Download di link yang sudah disediakan
Foto : Gubernur Bali , Bapak Mangku Pastika

Berikut ini adalah kajian saya ( Ketut Supeksa ) mengenai Kuliah umum yang dibawakan oleh Bapak Gubernur Bali ( Bapak Mangku Pastika ) yang diadakan pada hari Sabtu, 8 Oktober 2016 di Aula Kampus STAH N Mpu Kuturan Singaraja. Kajian ini meliputu ruang lingkup Psikologi ( Perkembangan, Sosial, Pendidikan, Kepribadian, Patologi, Kriminal dan Perusahaan ).


1. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan meninggal. Dalam Psikologi perkembangan ini dilihat dari Judul materi kuliah umum sudah terlihat dengan jelas. “MEMBANGUN KUALITAS GENERASI GENERASI MUDA HINDU DI ERA GLOBAL” Dalam kata Global, ada arti harapan dari Bapak Gubernur mengenai perkembangan Sumber Daya Manusia Generasi Muda Hindu di Kancah Dunia. Tidak hanya Berkembang di Desa, Daerah, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Negara, Ini lebih menekankan agar Generasi Hindu mendunia. Selain menguasai bahasa daerah mahasiswa harus menguasai berbagai bahasa asing terutama bahasa Dunia yaitu bahasa Inggris, dengan itulah kita bisa dimengerti oleh dunia, bagaimana jika kita tidak menguasai bahasa dunia ? kita tidak bisa menyampaikan maksud, ajaran dan tujuan umat hindu. Jika sudah dikusai maka Hindu akan berkembang di kancah Internasional. Dalam pidato tersebut beliau juga menururkan bagaimana kendala dan berbagai cara mengatasi terutama dengan cara mengembangkan SDM kita. Sumber Daya Manusia yang unggul menimbulkan perkembangan aspek kejiwaan pribadi mahasiswa ke arah menju kematangan pengetahuan. Bukan hanya Untuk kampus STAH, tetapi semua lapisan mayarakat, dari Keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain perkembangan kejiwaan mahasiswa gubernur juga sempat membahas bagaimana perkembangan kejiwaan mulai dari kecil, sejak kecil harus sudah diberi bekal pendidikan agama yang baik sehingga perkembangan menuju generasi emas 2045.

Kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama menyebabkan Degradasi moral. Degradasi moral ini yang sudah sangat meresahkan, dimana remaja masih dalam masa pencarian jati diri mudah sekali terombang-ambing. Jika pemahaman ini tidak kuat maka perkembangan kejiwaannya tidak akan baik. Yang sudah dewasa masih banyak masayarakat kita yang masih belum bisa memaknai agama dengan baik, makna banten saja terkadang masih belum bisa untuk menjelaskan secara ilmiah. Dengan adanya generasi muda yang haus akan ilmu pengetahuan dalam masa perkembangannya ini selalu menanyakan apapun atau istilahnya rasa ingin tau yang tinggi, disinilah peran orang dewasa atau lulusan STAH nantinya bisa mencerahkan umat. Seseorang pencerah harus memiliki pengetahuan yang cukup terjun dalam masyarakat dengan berbagai latar belakang sosial mengerti perkembangan kejiwaan yang terjadi dalam masyarakat tersebut, sehingga masyarakat mudah mengerti akan maksud dan tujuan yang disampaikan. Tingkat sosial yang berbeda juga menyebabkan perbedaan perkembangan kejiwaan seseorang. 

Selain itu, perkembangan jaman ini yang semakin maju masyarakat ingi serba mudah, apalagi dengan adanya agama lain yang menawarkan kemudahan. Banyak sekali umat kita yang yang pindah agama karena kurang menjiwai Hindu. Jika sudah menjiwai bagaimana ajaran Hindu, seseorang tidak akan mudah goyah untuk pindah agama. Sampaai sekarang ini belum semua elemen masyarakat yang memiliki ketebalan iman yang kuat. Bagaimana memaknai pun belum bisa, apalagi jika memdapat tekanan dari masyarakat lainnya, agamanya dianggap hanya merepotkan saja. Melihat banyak khasus di adat yang masih diwarnai kepentingan-kepentingan golongan tertentu menyebabkan lunturnaya keyakinan seseorang. Justru adat lah yang seharusnya menjadi payung pelindung umat sehingga perkembangan SDM kita semakin hebat.

2. Psikologi Sosial
A. Latar Belakang
Perkembangan dewasa ini banyak sekali kasus sosial yang ada dalam masyarakat kita/ Hindu sendiri. Kasus bukannya dengan orang lain, tetapi masalah itu timbul justru banyak terjadi hanya antara umat tersendiri. Umat mungkin cakupannya luas, bahkan kasus terjadi yang banyak antara keluarga atau di dalam keluarga sendiri. Dengan kuliah umum yang diberikan oleh Bapak Gubernur Bali menjadi terbuka dan tertarik untuk membahasnya.
B. Masalah
Dalam masalah tersebut saya mencermati pernyataan Bapak Gubernur tentang (Perpindahan keyakinan dan jumlah umat yang semakin sedikit).
C. Tujuan
Untuk mengkaji pernyataan Bapak Gubernur Bali mengenai Perpindahan keyakinan dan jumlah umat yang semakin sedikit.
D. Landasan Teori
1. Menurut Sherif & Muzfer (1956), psikologi adalah ilmu tentang pengalaman dan perilaku individu dalam kaitannya dengan situasi stimulus sosial. Dalam definisi ini, stimulus sosial diartikan bukan hanya manusia, tetapi juga benda-benda dan hal-hal lain yang diberikan makna sosial. Misalnya, sebuah mobil bertanda Palang Merah tidak boleh diserang dalam medan pertempuran atau celana renang wajar dipakai saat berada di kolam renang, tetapi tidak pantas untuk dipakai di masjid atau sekolah. Di Ho Chi Minh City, rakyat Vietnam berduyun-duyun setiap hari untuk member hormat kepada jenazah pemimpin besar revolusi mereka, Ho Chi Minh, tetapi para turis hanya bersikap ingin tahu bagaimana caranya jenazah yang sudah bertahun-tahun tidak bernyawa masih tetap segar seperti orang sedang tidur saja.
2. Menurut Allport (1968), psikologi sosial adalah upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan dan perilaku individu terpengaruh oleh kehadiran orang lain. Pengaruh tersebut dapat bersifat actual, dalam imajinasi, maupun secara tidak langsung. Definisi ini tidak mementingkan stimulus (rangsangan dari luar), melainkan berusaha memahami apa yang terjadi dalam pikiran seseorang ketika ia terkena stimulus tertentu dan perasaan serta perilaku apa yang akan timbul setelah itu.
3. Menurut Shaw dan Constanzo (1970), psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku individu sebagai fungsi stimulus-stimulus sosial. Definisi ini tidak menekankan stimulus ekstenal maupun proses internal, melainkan mementingkan hubungan timbal balik antara keduanya. Stimulus diberi makna tertentu oleh manusia dan selanjutnya manusia bereaksi sesuai dengan makna yang diberikannya itu. Misalnya, pantai Ancol dulu adalah tempat yang sama sekali tidak menarik. Akan tetapi, setelah Ir. Ciputra menyulapnya menjadi tempat rekreasi, Ancol menjadi tempat rekreasi yang popular.
4. Menurun Baron & Byrne (2006), psikologi sosial adalah bidang ilmu yang mencari pemahaman tentang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial. Definisi ini menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.

E. Kajian
Psikologi Sosial suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam Materi kuliah Beliau menyinggung bagaimana hubungan sesama orang Bali (Hindu) dan dengan orang selain Hindu. Beliau sempat menuturkan kalau di Bali kita sebagai Agama Minoritas harus bersatu padu bagaiman cara agar komunitas kita tidak semakin mengecil, sesama orang bali terutama hindu jangan saling memberatkan, mari kita saling bantu membantu, apa lagi acara-acara keagamaan seperti pembuatan sarana dan prasarana banyak yang tidak terjangkau. Menurut Gusti Putra dalam tulusannya yang berjudul 5 Alasan Tak Logis Orang Bali Pindah Agama mengemukakan 5 alasan mengapa orang Hindu pindah agama. Rasa Cinta, Capek Miskin, Repot berat di ongkos, Prinsip semua agama sama dan agama dianggap tidak begitu penting memang menjadi akar pokok masalah. Begitu juga yang dijelaskan dalam Dwijendra Tatwa karangan I.B.G Agastia membahas mengenai kuatnya pengaruh perkawinan terhadap perpindahan keyakinan umat. Menurut saya intinya hanya satu, diri sendiri yang menyebabkan banyaknya umat kita yang pindah agama tersebut dari lunturnya prinsip dan pemahaman mengenai Hindu, jika tidak demikian tidak mungkin bisa pindah dengan begitu mudahnya. Disini peran adat dan golongan kita bagaimana menyikapinya agar komunitas kita tidak mengecil. ada istilah Paid Bangkung atau Juang Kaung : Yang saya artikan Paid bangkung : Orang Hindu Khusunya Laki-laki pindah agama karena menikah dengan orang luar terutama agama Lain. Kalau Juang Kaung ini Gadis bali yang diperistri oleh laki-laki dari agama lain. Pesan Beliau Agar Upakara bisa mengunakan biaya sesuai kemampuan jangan ada paksaan agar tidak memberatkan, menjaga hubungan sosial harus dari yang paling sederhana. Coba dibayangkan masing-masing desa memiliki adat tersendiri, itulah tantangan sosial, bagaimana menegakkan peraturan adat yang tidak membebani krama adat yang ada. Berikan kemudahan dalam beryadnya misalnya kita galakkan dengan upacara masal. Ngaben masal, Metatah masah, Nganten masal atau banyak sekali yang bisa dilakukan secara masal. Bukan hanya menguragi beban umat juga meningkatkan persatuan dan kesatauan antar umat. Untuk melaksanakan yang masal ini, hendaknya digalakan ke seluruh khalangan. Kalau kita hendak melaksanakan kegiatan berdasarkan Gengsi semata kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Misalkan Pada Upacara Ngaben, Dulu orang menyebut kalau ngaben merupakan upacara Ngabehin atau berlebihan atau upacara yang perlu biaya yang banyak. Apa benar jika semakin besar upacara maka orang yang diaben semakin cepat masuk surga atau moksa ? belum tentu, seseorang dibekali karma yang berbeda menurut perbuatanya. Maka dari itu dalam upacara ngaben yang jangan terlalu berlebihan, secukupnya saja. Begitu pula Upacara yang lainnya. Jika memang yang mampu dan yang kurang mampu bisa bersama-sama mengapa hal ini tidak dilakukan ? mari kita saling membantudan menjaga hubungan soasil yang semakin erat.

Hubungan masyarakat hindu dengan pendatang dari agama lain, kita masih kurang tegas, di suatu tempat yang agama lain ini terus berdatangan tanpa dikenakan sanksi atau sewa apaun jadi semakin banyak lah umat lain yang datang. Pendatang yang beragama lain seolah-olah dimudahkan baik itu izin tempat tinggal, tempat usaha yang sekarang malah dikuasai oleh yang beragama lain. Coba dihitung berap banyak dagang bakso Bali, atau dagang lalapan Bali ? masing bisa dihitung dengan jari. Umat kita sudah terbiasa malas, bermodal gengsi tinggi tidak mau berjualan yang biasa saja, maunya yang luar biasa baru akan timbul kebangaaan. Orang kita banyak yang mengagungkan pekerjaan kalau di kantor baru terlihat hebat. Orang luar yang melihat peluang ini masuk dengan berhati tinggi walau kerjaan seadanya awalnya dan setelah beberapa lama yang akan luar biasa yang merongrong atau merebut peluang kerja kita. Mereka tau kalau kita berlabel tinggi hati atau sedikit sombong dengan kata-kata sanjungan saja kita akan luluh. Coba lihat bagaimana sikap orang bali dan orang luar saat berjualan, orang bali kebanyakan agak sedikit ego, jarang senyum dan tidak banyak bicara. Sedangkan kalau dilihat penjual luar dengan rendah hati, banyak berkomunikasi, banyak senyum itulah yang sebenarnya mengalahkan kita. Cara berhubungan dengan orang lain sesama masyarakat kita masih kurang ramah. Malah kita lebih ramah dengan orang luar dari pada dengan sesama warga kita sendiri. Lihat contoh dalam keluarga saja, dalam satu keluarga banyak terjadi perselisihan yang sebebnya tidak wajar.sebabnya hanya hal sepele yang didasarkan pada rasa egois yang ingin menang sendiri. Banyak dintara warga kita yang ingin menang dengan keluarga sendiri bahkan persaingan tersebut kurang sehat. Mengapa persaingan tidak kita tujukan dengan orang lain ? kita lihat saja lama kelamaan kita sebagai warga yang bersaudara akan pecah jika hal ini tidak ditanggulangi sejak dini dari masyarakat yang paling kecil yaitu anak-anak. Bekali dengan persaingan yang positif untuk bekal kedepannya. Kita sudah banyak yang keluar melalui pengalaman, tidak salah kita mengadopsi cara berhubungan/ komunikasi orang luar jika dengan orang lain. Memiliki startegi khusus bagaiman menyadarkan umat.

Masalah kita sebagai suatu kesatuan minoritas. Kita sudah dikalahkan oleh program KB (Keluarga Berencana) Dua anak sudah cukup laki perempuan sama saja. Tetapi mengapa orang jawa atau umat lain ditak mengindahkan program KB ? Justru banyak anak merupakan banyak rejeki bagi dirinya. Disini sebenarnya dusah dijajah melalui jumlah penduduk. Mereka yang kesini justru berlomba-lomba menambah jumlah keturunan, lala kelamaan, Jumlah kita sudah sedikit disuruh transmigrasi sedangkan mereka merongrong tempat kita yang semakin membludak. Kita yang akan ditendang dari daerah sendiri.

Daftar Pustaka
1. Agastia, IGB. 1992. Dwijendra Tattwa: - Halaman 110 - Hasil Google Books. (Online) : https://books.google.com/books?id=ONXSCgAAQBAJ&pg=PA110&lpg=PA110&dq=bali+diperistri+agama+lain&source=bl&ots=Rt4_u3uNH1&sig=BKSXf3CC5yiVLqPfNL-AFUoKCiQ&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwimiZzfpPbPAhXMOY8KHdcmDDMQ6AEIJTAB. Diakses : 23 Oktober 2016.
2. Kato, L. 2015. Pengertian Psikologi Sosial Serta Ruang Lingkup dan Metodenya. (Online) : http://www.ilmupsikologi.com/2015/09/pengertian-psikologi-sosial-ruang-lingkup-dan-metode.html. Diakses : 21 Oktober 2016.
3. Putra, G. 2014. 5 Alasan Tak Logis Orang Bali Pindah Agama. (Online) : http://popbali.com/5-alasan-tak-logis-orang-bali-pindah-agama/. Diakses : 21 Oktober 2016.
4. Ummah, H. 2015. Pengertian Psikologi sosial, Sejarah Perkembangan Psikologi Sosial,Gejala Psikologi Sosial,Ruang Lingkup dan Kajian Sosial dan Teori-teori Psikologi Sosial. (Online) : http://www.kompasiana.com/ummah.najma.com/pengertian-psikologi-sosial-sejarah-perkembangan-psikologi-sosial-gejala-psikologi-sosial-ruang-lingkup-dan-kajian-sosial-dan-teori-teori-psikologi-sosial_54f3ffe5745513802b6c84d . Diakses : 22 Oktober 2016.
Ketut Supeksa @ Kampus 
STAH N Mpu Kuturan Singaraja

3. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Pada Kesempatan tersebut Beliau berpesan kepada Civitas Akademika seluruh lulusan STAH N Mpu Kuturan harus mendapatkan Bekal yang mantap nantinya untuk mendidik. Bukan saja Pintar dari segi ilmu pengetahuan yang berupa kebanyak teori-teori saja dan praktek yang seberapa, tetapi Terdidik di bidang agama yang mantap (menguasai dan mampu menjalankan ajaran Hindu. Lulusan diharapkan memiliki pengatehuan seperti makna-makna dalam hindu, cerita-cerita hindu, banten dan lambang dan sebagainya, karena Hindu merupakan agama yang paling Logis yang bisa dijelaskan dengan metode Ilmiah. Dalam ajaran Hindu nantinya tidak ada kata “Nak Mula Keto” Karena semua orang itu ingin jawaban yang detail. Tidak lagi kita menjawal menurtu ini tau menurut itu. Kita bisa memastikan bahwa segala ajaran memang benar dan ada, sehingga bisa diterima dengan akal sehat. Di Era Global ini Penguasaan akan Iptek yang akan mencetak generasi yang mantap. Dengan jalan bisa kuliah di ksmpus STAH lulusan akan menjadi orang yang memiliki Ilmu Pengetahuan yang dibungkus Ajaran agama sehingga semangat juang terhadap hindu tertempa. Harapan lain dari Beliau, Kampus STAH tidah hanya mencetak Sarjana, Tetapi mencetak Lulusan yang Beragama, Tentunya inilah awal perkembangan Jiwa setiap umat Hindu. Bisa dipastikan nantinya jika Kampus STAH berhasil mencetak sarjana hindu bisa enjadi Pusat Hindu di Buleleng bahkan bisa di Bali. Semua kegiatan Pendidikan yang berdasaran Hindu kita bisa pusatkan disini. Selain mencatak sarjana yang telah disebutkan tadi, nantinya setiap lulusan mempunyai tanggung jawab mendidik umat mulai dari anak-anak hingga dewasa agar tidak salah memahami ajaran Hindu itu sendiri. 

4. Psikologi Kepribadian
Merupakan tingkah laku yang ditampakkan ke lingkungan sosial- kesan mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial. Dalam kajian ini mencakup sikap kita sebagai mahasiswa dengan berlabel kampus Hindu. Pada kesempatan tersebut Pak Gubernur ingin mengetahui kepribadian setiap mahasiswa. Mengapa Anda Kuliah di Kampus STAH N Mpu Kuturan ? dan Apa Motivasi anda Kuliah di Kampus Agama ? banyak argumen yang dilontarkan oleh mahasiswa, mulai dari ingin mendalamami ajaran agama, ada juga yang ingin mengajarkan agama yang benar di daerahnya dan ada juga mahasiswa yang menjawab ingin mengetahui tentang upakara yang benar. Banyak argumen yang ada sampai saya sangat kagum dengan argumen semuanya. Bahkan saya tidak berfikir sampai kesana. Namun dari semua itu yang jawabannya sampai melampui lagin ada jawaban dari generasi yang paling muda yang ingin dan amasih kuliah di kampus agama karena ajaran agaman Hindu yang Pleksibel. Ajaran inilah yang perlu dipertahankan harus ada pleksibelitas agar bisa diterima oleh semua lapisan. Kepribadian yang Pleksibel juga harus bisa dikembangakan oleh setiap mahasiswa mnantinya di era Global. Mempunyai kepribadian serta tingkah laku yang mencerminkan nilai kebenaran yang akan mengantarkan umat ke jalan yang lebih baik. Sikap dan perilaku harus bisa menjadi teladan yang bisa diikuti oleh orang banyak.

5. Psikologi Patologi (Psikopatologi)
Psikopatologi adalah studi tentang penyakit mental, tekanan mental, dan abnormal/ perilaku maladaptif. Misalnya jika ada agama kita yang pindah agama lain bisa saja akan sakit karena sesuatu hal yang tidak bisa dijeaskan dengan akal sehat. Contohnya saja : seseorang yang sudah pindah agama dan merusah sanggah, Bisa saja terkena penyakit mental, dan setelah berjanji untuk kembali maka akan sembuh tanta obat. Itulah contoh dari Psikologi patologi. Hanya itu yang bisa saya temukan pada materi tersebut.

6. Psikologi Kriminal
Dalam hal ini perilaku masyarakat yang di luar kewajaran yang meresahkan seperti Tajen/ Sabung ayam , berjudi ini merupakan keresahan yang menimbulkan perilaku yang menyimpang yang membuat orang berbuat ke arah kriminalitas seperti mencuri dan membunuh karena tekanan hidup.

7. Psikologi Perusahaan
Psikologi Perusahaan adalah ilmu psikologi yang berhubungan dengan persoalan perusahaan, menyangkut perilaku manajemen/ mengelola pasar. Dalam hal ini Gubernur menyampaikan suatu hari nanti yang akan maju adalah dagang banten dan pinandita, karena sekarang orang sudah mulai dengan hal yang sederhana, inginnya serba instan. Kebanyakan orang akan mebeli banten karena orang menginginkan kemudahan, itulah yang akan menyebabkan dagang banten merupakan peluang usaha. Tetapi selain hal tersebut natinya lulusan akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, Mari kita berbelanja sesama umat hindu, jika itu berhasil maka Agama yang lain tidak akan ada yang membeli dan umat Hindu semakin sejahtera. Tetapi dengan beryadnya, Orang Hindu tidak ada yang lebih miskin, justru semakin banyak beryadnya dan berkorban umat hindu semakin sejahtera.

Bagaiman teman-teman apa artikel ini bermanfaat ? Artikel ini hanya tulisan saya sendiri yang masih banyak kesalahannya, ya semoga bisa dijadikan sebuah Kajian yang bisa teman-teman sempurnakan nantinya. jika artikel in i memang bermanfaat silahkan Srare atau sebar luaskan biar banyak yang membaca. atau jika ingin memdownload silahkan download disini.

1 comment:

  1. Terimakasih atas infonya sangat bermanfaat. Untuk referensi artikel psikologinya silahkan kunjungi www.fpsi.gunadarma.ac.id

    ReplyDelete