Ngangkid Lebih Tinggi dari Ngaben Adat dan Tradisi Desa Pakraman Pedawa ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Monday, April 17, 2023

Ngangkid Lebih Tinggi dari Ngaben Adat dan Tradisi Desa Pakraman Pedawa

Ngangkid Lebih Tinggi dari Ngaben
Adat dan Tradisi Desa Pakraman Pedawa
Foto Prosesi Ngangkid di Pedawa

Selamat datang di Weblog Pecinta IPA, disini akan disajikan beberapa Informasi mengenai Ngangkid di Desa Pedawa. Ada yang mengetahui apa itu Ngangkid ? Ngangkid sendiri berasal dari kata Angkid yang berarti "Angkat ". Artinya, secara sederhana, Ngangkid bisa dikatakan sebagai upacara penyucian roh. tapi sebelumnya kita lihat beberapa tahapan sebelum ngangkid 

Foto Prosesi Ngeluku salah satu tahapan acara sebelum Ngangkid

Menurut Putu Yuli Supriyandana Urut urutan upacara Pitra Yadnya orang dewasa di Pedawa, sebagai berikut . 
1. Mekutang/ metanem sama dengan atiwa tiwa di tempat lain. 
2. Upacara Pepegat sama dengan Ngaben. 
3. Ngangkid sama dengan memukur. 
4. Ngababang / ngabkabang kunduh mengembalikan sanghyang atma ke gumine wayah supaya bertemu dengan Bhatara Guru ( sendiki ). 

Vidio Lengkap Dokumntasi Ngangkid Warga Bali Aga 2023

Dalam tradisi Ngangkid, memakai berbagai syarana dfan prasarana salah satunya adalah ayam. Ayam disimbolkan sebagai pengangkat roh. Ayam itu dihanyutkan ke air mengalir menuju bendungan untuk menjemput roh-roh orang yang sudah meninggal dengan disertai doa-doa. Ada Yang bertugas menuntun/ membawa ayam tersebut ke seberang, dan ada yang bertugas Nyau / menangkap ayam dengan sejenis alat poenangkap Ikan, Unik Bukan ? Ayam yang digunakan haruslah sesuai aturan dan  bukan sembarang ayam. Ayam berjenis Biing Gerungsang dan betina Bulu Lasan.
Foto Beberapa Sawa yang di Angkid

Menurut Pak Wayan Sukrata (salah satu Dane Desa yang Bertugas) Upacara Ngangkid dilakukan berdasarkan Lontar Bima Swarga yang bercerita tentang Bima yang menyelamatkan roh orangtuanya: Pandu dan Dewi Madri. Bima mengangkat roh Pandu dan Dewi Madri dari alam neraka. “Saat meninggal manusia diyakini menuju alam neraka terlebih dahulu sebelum ia hidup bahagia di alam surga. Untuk menemukan jalan kebahagiaan di alam itu, roh mereka harus diangkat dari kawah sungai itu lewat upacara ngangkid yang dilakukan oleh keluarga masing-masing,” . Yang ini sangat menarik, jadi Adat dan Tradisi desa pedawa bukan sembarangan, yang pasti ada pakemn pakem tertentu dan salah satunya dengan bahan rujukan Lontar.
Beberapa Kaluarga Sane Madue Sawa

Awalnya saya pun sampai salah pahan mengenai Ngaben dan Ngangkid. Jadi bisa diklarifikasi Bahwa Ngangkid bukanlah / tidak sama dengan Ngaben. Biasanya tradisi ini disetarakan (atau disamakan secara sebabarangan) dengan upacara Pitra Yadnya, Ngaben, di Bali. Padahal, upacara Ngangkid menempati tingkatan upacara yang lebih tinggi dari Ngaben.

Menurut Dane Pak Sukrata, penafsiran upacara Ngangkid yang disamakan dengan upacara Ngaben itu jelas keliru. Ngangkid bukan upacara Ngaben seperti yang orang pikirkan. Ngangkid di Pedawa setara dengan prosesi Nyekah. Yakni telah sampai pada level kedua. “Ini bukan Ngaben. Ngangkid itu tingkatannya sama dengan Nyekah. Jadi, tingkatannya lebih tinggi. Kalau Ngaben di Pedawa setara dengan Mepegat. Bisa dibilang penyucian roh leluhur pada tingkat kedua. Tingkatan pertama adalah mepegat, tujuannya memisahkan badan jasmani dengan rohani. Kelanjutannya upacara yang kedua kalinya adalah prosesi penyucian roh.
Ilustrasi Persiapan Ngeluwer

Dalam ritual Ngangkid, rangkaian pertama yang dilakukan adalah Pepegat. Ritual ini dilakukan seminggu sebelum hari H .Atau jika ada Masyarakat/ keluarga yang mampu Mepegat bisa mendahului sebelum acara Ngangkid. Setelah itu baru ritual Ngangkid yang dilaksanakan di Tukad Pengangkidan.

Terakhir, setelah prosesi Ngangkid usai, akan dilanjutkan dengan ritual Ngeluwer—ritual ini menggunakan media asap sebagai sarana utama. Ngeluwer dilakukan sehari setelah upacara Nagngkid. Percaya atau tidak ritual ini diyakini telah mengantarkan roh ke alam ketujuh atau surga.
Foto Keluagga Warga Kayu Selem Baliaga

Saat Ngeluwer akan dilakukan tahapan Ngabkabang Kunduh. Artinya, asap yang berasal dari perapian atau pengasapan diangin-anginkan pada kunduh atau simbolisasi dari roh tersebut. Kain pada kunduh itu dirobek tidak dibakar. “Itu sebagai simbolisasi jiwa manusia yang dihantarkan melalui media asap. Kalau di desa lain ‘kan dibakar. Tapi, kalau di Pedawa, Kunduh itu dirobek, lalu diangin-anginkan di dekat perapian. Nah, tingkatan upacara Ngeluwer ini belum ada yang melakukannya di Bali, tapi kami sudah melakukannya sejak dulu,” terangn Pak Sukrata.
Foto Keluarga

Itulah Mengenai Tradisi adat Ngangkid yang ada di Pedawa. yang saya cari dari berbagai sumber seperti rubhujan Web, Wawancara dengan tetua Desa serta Penggiat muda adat Pedawa. Semoga adat Pedawa tetap Ajeg dan Lestari, Apalagi Pedawa adalah salah satu Destinasi Desa Budaya. Salam Hebat, Salam adung Menyama.

Sumber :
1. https://tatkala.co/2023/04/12/tradisi-ngangkid-upacara-penyucian-roh-di-pedawa/?fbclid=IwAR2aYnHBWeLbKKWxBT-_aZA5h6RShPQzL4inOyLHoMctIVczQjtxdyTaXWQ
2. Dane Desa : Pak Wayan Sukrata
3. Ketua Dadia Padek Kayu Selem : Putu Suta
4. Penggiat Adat Tradisi Muda : Putu Yuli Supriyandana

Foto/ Vidio : 
All Cucun Kaki Judi/ Diksa I Love u Full dan Kemulan dana Mantap

No comments:

Post a Comment