Kesalahpahaman Antarbudaya ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Wednesday, November 3, 2021

Kesalahpahaman Antarbudaya

Kesalahpahaman Antarbudaya 

Budaya adalah gaya hidup unik suatu kelompok manusia tertentu. Budaya bukanlah suatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang lainnya, budaya dimiliki oleh seluruh manusia dengan demikian budaya merupakan suatu faktor pemersatu. 

Budaya juga merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan, sifat-sifat perlu dipelajari yang juga pada anggota-anggota dalam suatu kelompok sosial dan berwujud dalam lembaga-lembaga dan artefak-artefak mereka. 

Dalam dunia pelayanan terkadang muncul beberapa hal yang menyebabkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perbedaan budaya yang akhirnya bisa menimbulkan kesalahpahaman. Pada saat berinteraksi dengan tamu/wisatawan, kita harus menyadari bahwa perbedaan budaya adalah: 
1. adanya cara pandang yang berbeda dalam berfikir global;
2. mendorong adanya saling pengertian dan saling menghormati; 
3. meluaskan wawasan pemahaman karakteristik tamu/wisatawan; 
4. tingkat keformalan, kebiasaan dan perilaku etnis; 
5. adanya aneka budaya dengan gaya dan nilai-nilai yang dianut. 

Hal-hal utama yang dapat memengaruhi terjadinya kesalahpahaman yang disebabkan perbedaan lintas budaya adalah sebagai berikut: 
a cara pandang/persepsi yang berbeda; 
b. perbedaan kondisi jasmani/rohani; 
c. sikap temperamen yang muncul dari golongan tertentu; 
d. suasana kerja/pembicaraan yang tidak kondusif; 
e. perbedaan kebutuhan, visi, misi; 
f. berada dalam kondisi lelah, khawatir ketakutan dan ketidakpercayaan,; 
g. kebiasaan, adat, sikap dan nilai. 

Di dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di dunia bisnis, terkadang hal-hal tersebut di atas bisa memicu adanya kesalahpahaman apabila antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak saling sepaham dengan kondisi yang ada. Perbedaan-perbedaan yang banyak terjadi tidak berusaha untuk saling dipahami satu sama lain. Apabila terjadi kesalahpahaman .

di masyararakat yang terkait dengan masalah perbedaan sosial budaya maka, hal yang bisa kita lakukan antara lain: 
- kenali dan analisa masalah yang timbul serta karakter golongan/personal; 
- mencoba memahami dan mengenal perbedaan sosial budaya; 
- katakan " tidak " bila memang perlu mengatakannya (tanpa harus menyakiti dan membuat tidak senang) dibandingkan membiarkan orang dalam kebimbangan; 
- memperlambat pembicaraan dengan merinci masalah, menyetujui beberapa hal yang Anda anggap prinsip, namun tetap mempertahankan prinsip-prinsip utama. Hal ini akan memperlunak teman bicara dan memberi peluang Anda untuk stabil. 
- bila perlu tunjukkan perasaan Anda yang sebenarnya, sehingga teman bicara Anda dapat segera merespon. 
- upayakan agar permasalahan yang timbul, dapat diselesaikan dengan meyenangkan dan tidak bersifat merugikan kedua belah pihak, 
- bila mengalami jalan buntu, ambil kesepakatan untuk menunda pembicaraan dan sepakati kapan akan dilaksanakan. 

Komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma  budaya masyarakat baik secara horisontal, yaitu dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, maupun secara vertikal dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Budaya menetapkan norma-norma 

komunikasi yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok tertentu. Subkultur-subkultur budaya yang ada dalam suatu budaya mempunyai perangkat norma yang berlainan. Sebagai contoh adanya perbedaan norma-norma komunikasi antara kaum sipil dengan kaum militer, penduduk kota berbeda dengan penduduk desa, komunikasi orang Inggris berbeda dengan orang Amerika. Fakta yang sama atau rangsangan komunikasi yang sama mungkin akan dipersepsikan berbeda oleh kelompok yang berbeda subkultur budaya tersebut. Dari komunikasi yang berbeda inilah biasanya kesalahpahaman antarbudaya ini terjadi. Akan tetapi tidak berarti bahwa berbeda itu buruk kematangan dalam budaya ditandai dengan toleransi atas perbedaan. 

Kesalahpahaman budaya perlu diatasi dengan cara mengenal latar belakang mereka, baik dari segi budaya, bahasa, norma kehidupan sehari-hari dan sebagainya. Selain itu bisa juga dengan cara berlatih tentang cara berkomunikasi atau melayani mereka yang berasal dari latar belakang yang beragam. Dengan memahami dan mengerti latar belakang masing-masing pelanggan, kita diharapkan kompeten untuk mengadakan komunikasi dengan para pelanggan dari manapun mereka berasal, namun semua itu harus didukung dengan kemampuan berbahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa Inggris yang memadai. 

Berikut adalah beberapa contoh karakteristik wisatawan/tamu dari dua negara (wakil Asia dan Eropa) yang memiliki sikap dan perilaku berbeda-beda sehingga akan berpengaruh terhadap pelayanan yang akan kita berikan. 

1. Karakteristik wisatawan Amerika dan Kanada 
a. suka dengan obyek wisata pemandangan alam 
b. gemar tinggal di hotel mewah 
c. peduli terhadap sanitasi dan higienis 
d. tidak suka melakukan tur yang lama dan panjang 
e. efisien, tepat waktu dan membutuhkan informasi yang akurat 
f. berkelakukan sopan cenderung formal 

2. Karakteristik wisatawan Jepang 
a. tidak terlalu berminat terhadap budaya dan atraksi wisata 
b. suka akan tur yang singkat 
c. senang melakukan perjalanan dengan grup 
d. lebih suka menikmati masakan Jepang
e. senang dengan hotel berbintang dan pelayanan yang berkelas tinggi 
f. suka fotografi dan senang kehidupan malam 


No comments:

Post a Comment