Sejarah Bhinneka Tunggal Ika ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Tuesday, November 16, 2021

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

- Ungkapan Bhinneka Tunggal {ka dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV pada masa Kerajaan Majapahit, yaitu "Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnéki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnéka tunggal ka tan hana dharma mangrwa' (Bahwa agama Buddha dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada dharma yang mendua). 
- Menurut ungkapan Jawa Kuno tersebut, secara harfiah mengandung arti 'bhinneka' (beragam), 'tunggal' (satu), 'ika' (itu), yaitu beragam satu itu. 
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika mulai menjadi pembicaraan terbatas antara Muhammad Yamin, Soekarno, | Gusti Bagus Sugriwa dalam sidang-sidang BPUPKI. Moh. Hatta sendiri mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal |ka adalah ciptaan Bung Karno setelah Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika merancang Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk Garuda Pancasila, dimasukkan ke dalamnya. 
- Lambang Garuda Pancasila digunakan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh Bung Hatta pada 11 Februari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat Oleh Sultan Hamid fl (1913—1978). 
- Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan Negara berdasarkan usul Muh. Yamin, di mana saat BPUPKI antara Mei—Juni 1945, Muh. Yamin menyebut-nyebut ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendirian, | Gusti Bagus Sugriwa (temannya dari Buleleng) menyambut sambungan ungkapan itu dengan "tan hana dharma mangrwa." 

No comments:

Post a Comment