Desa Pedawa Salah Satu Desa Bali Aga di Bali
Selamat datang di blog pecinta IPA, disini saya memindahkan artikel saya yang di Web-Blog sebelumnya. Semoga betah membacanya Apakah anda pernah mendengar atau membaca nama Desa Pedawa ? Yang jelasnya ya saya tau karena itu desa saya dan lahir disana he…he… .
BEBERAPA NAMA TENTANG PEDAWA
Nama Desa Padawa rupanya bukanlah dari jaman dahulu sebelum Desa pedawa sekarang bernama Pedawa. Ada beberapa nama tentang Pedawa seperti, Gunung Tambleg, Gunung Sari dan Pedawa.
Menurut cerita orang tua bahwa daerah yang sekarang yang bernama Pedawa, pada mulanya bernama Gunung Tambleg yang mempunyai arti : Tambleg artinya Lugu / Belog / Bodoh. Nama ini berhubungan dengan keadaan pemikiran masyarakat Desa yang pada waktu itu masih sederhana. Kemudian nama itu berubah menjadi nama Gunung Sari. Nama ini diduga karena kehidupan masyarakat pada waktu itu dari menyadap nira untuk di jadikan gula yang disebut Gula Sari. Jadi hasil perkebunan waktu itu adalah Gula Sari. Nama Gunung tambleg lama kelamaan makin jarang dipakai dan kemudian tidak pernah di pakai kembali, sebaliknya nama Gunung Sari masih di pakai sampai saat ini namun hanya pada waktu ngateb upacara saja.
Menurut sebuah lontar yang ada di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani Bangli, bahwa dalam lontar tersebut antara lain di sebutkan olejh seorang Raja yang datang ke desa Bestala, Raja tersebut menanyakan pada hadirin apakah rakyat beliau dari desa Pandawa sudah hadir…????
Sehubungan hal tersebut nama Pedawa, erat hubungannya dengan Prasasti Sanding ber angka tahun 1072 caka ( 1150 ), Raja Jaya Sakti yang bersemayam di andrkarang ( Gunung Lempuyang ) yang sering mengunjungi daearah ( Desa-desa di Bali ), dan Sri Maha Raja Jaya Sakti juga memiliki pesanggrahan di bantiran tempat beliau menginap bila akan ke Jawa. Mengingat daerah bantiran dekat dengan Pedawa, maka Sri Maha Raja Jaya Sakti atau maha Raja Dima, atau Sri bayu atau Sri Jaya atau Sri Jaya sakti mungkin pernah ke Pedawa. Bagaimana hubungannya dengan Pedawa, menurut cerita orang tua di Pedawa, pada jaman dahulu mayat- mayat orang Pedawa tidak di tanam. Kalau ada anak-anak yang meninggal di lempar ke lobang pohon kayu besar dekat Desa.sedangkan kalu orang dewasa/ tua di taruh di bawah pohon kayu dengan dikasi bunga kembang sepatu dan bekal atau takilan. Kemudian datanglah seorang Raja Bima yang diiringi oleh Pendeta / Dukuh Manca Bila menertibkan penguburan mayat di Gunung Sari tersebut. Semenjak itu baru mayat di tanam dan di upacarai sekedarnya. Oleh karena di gunung sari tidak ada menak ( Brahmana ), maka yang di mintaki membuat tirta pembersih dan pangentas adalah Dukuh Manca Bila. Pada waktu Raja Bima di Gunung Sari tempat permandian beliau itu disebut Toya Bima yang menyebabkan orang kebal kalau mandi disana. Di tempat permandian ini didirikan sebuah pura, yang dimana pura tersebut itu dikenal denga pura dalem.namun wasiat air kebal itu sekarang sudah tidak nampak. Setelah tertib penguburan mayat di gunung sari, Sri Maha Raja Bima kembali ketempatnya sedangkan dukuh manca bila tetap di gunung sari dan setelah beliau wafat di buatkan pelinggih di jaba pura dalem yang namanya Pelinggih Dukuh.
Dalam tokoh pewayangan sang bima adalah keluarga pendawa yang sangat terkenal, lalu anggapan dari masayarakat pedawa banwa Gobleg Keturunan Dharma wangsa, Pedawa Bima, Tigawasa Arjuna, Cempaga Nakula, Sidatape Saha Dewa, Demikian terkenalnya tokoh Bima yang di mana Bima Keluarga pandawa sejak itu di kenal dengan Pandawa disamping Gunung Sari.
Menurut Babad Kayu Selem ada disebutkan pada waktu itu, pengadegan Sri Krisna Kepakisan di sompongan beliau mengutus Kiayi I Gusti Agung Pasek Gelgel dan Kiayi I Gusti Pangeran Pasek Toh Jiwa untuk mendampingi pertemuan itu. Pasek Kayu Selem di Tampurhyang Batur yang hadir pada pertemuan itu Tenganan, Pegeringsingan, Seraya Kutobuyem,Sidetape, Pedawa Sukawana, Taro. Sebagai peminpin pertemuan Kiyai Tarulu.kiyai selem, kiayi trunyan, kiyai badengan, kiayi tangi, celagi gentoh, kiayi tarum, kiayi panarojaqn, Kiayi putih, Pasek Suka Luwih. Apa yang dibicarakan pertemuan tersebut tidak disinggu disini yang jelas mulai saat itu muncul nama Pedawa. Apakah Nitru Pasek atau Desa yang penting nama pedawa 1350-1380 adalah masa pemerintahan Dri Kresna Kepakisan muncul.
Demikianlah sejarah nam Desa pedawa dengan di dahlui nama-nama gunung Tambleg, Gunung Sari, Pandawa dan pedawa sampai sekarang.
Baiklah jika anda belum tau saya akan tuliskan disini. Mulai dari letak Desa Pedawa : Desa Pedawa terletak di kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Singaraja. Perjalanan ke Desa Pedawa bisa melalui abasan yaitu Wihara trus naik, melalui asah gobleg trus lalui jalan yg menurun tetapi jalannya masih rusak dari beseri juga bisa dan jalannya msi bagus yaitu melewati batu gundul.
Penduduk Desa Pedawa, penduduk di desaku ramah-ramah apalagi dengan pendatang, asalkan tidak macam-macam saja he…he.. maksudnya jangan berbuat yang aneh-aneh . Di Pedawa mudah mencari teman. Tetapi jangan terkejut mendengar bahasa yag digunakan, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa asli pedawa yang tentunya lain dengan bahasa bali pada umumnya. Tenang saja soal komunikasi dengan orang bukan pedawa ya tentunya sama dengan bahasa pada umumnya .
Berikut adalah selayang pandang desa pedawa yang saya copy dari website buleleng
I. Nama Desa : Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
II. Visi dan Misi
a. VISI
Bersih, Aman, Lestari Dan Indah.
b. Misi
1. Menegakkan kepribadian yang jujur dan bermartabat.
2. Mewujudkan desa yang aman dan nyaman.
3. Memperkuat budaya adat istiadat desa
4. Mengarahkan desa berseri melalui kerjasama, keamanan, serta menyelamatkan keutuhan pembangunan dan melestarikan lingkungan.
III. Luas Wilayah 16.680 Ha
IV. Letak dan Batas-Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Cempaga, Desa Tigawasa, desa Kayu Putih Melaka.
Sebelah Timur : Desa Selat dan Asah Gobleg.
Sebelah Seletan : Desa Gobleg, Kayu Putih, Tirtasari.
Sebelah Barat : Desa Banjar, Desa Banyuseri
VI. Jumlah Dusun dan Nama Dusun
Desa Pedawa terdiri dari 6( Enam ) Dusun yaitu :
a. Banjar Dinas Desa Pedawa
b. Banjar Dinas Asah
c. Banjar Dinas Munduk Waban
d. Kelian Dinas Insakan
e. Kelian Dinas Bangkiang Sidem
f. Kelian Dinas Lambo
VII. Jumlah Penduduk : 5257
a. Laki-laki : 2646
b. Perempuan : 2611
VIII. Mata Pencaharian
Mata Pencaharian Penduduk Desa Pedawa Terdiri Dari : Petani, Buruh, Pns, Polri, Tni, Karyawan Swasta Dan Lain-Lain.
IX. Organisasi Desa
a. Subak
Terdiri dari 3 ( Tiga ) Subak yaitu :
· Subak Buana Sari
· Subak Mayung
· Subak Asah
b. Truna-truni
– Tirta Pandawa.
X. Potensi Desa Pedawa : Pertanian
XI. Sarana pendidikan
1. TK
2. SD N 2 Pedawa
3. SD N 3 Pedawa
4. SD N 4 Pedawa
5. SMP N 4 Banjar
Kebudayaan, Desa Pedawa mempunyai kebudayaan yang unik tersendiri yang terus dijaga dan dilestarikan salah satunya adalah sanggah dari bambu yang harus dimiliki oleh setiap penduduk yang telah berkeluarga.
Tentang maknanya saya tidak berani karena belum tau pasti tentang kebenarannya walaupun tau sedikit ya masih saya cari pada sumbernya .
Keindahan Alam, keindahan alam di desaku ini jika dikelola dengan baik cukup banyak yang bisa dijadikan sumber pariwisata. Contohnya pura di telaga, kayehan desa, tukad pengangkidan yang biasanya sebagai tempat melaksanakan upacara pengabenan, bahkan tibu mampeh yang katanya, ini baru katanya kalau dasar tibunya berhubungan langsung kelautan dan tidak ada yang tau kebenarannya, janganlah berenang disana…. Seram… . [
Ya kalau ada waktu nanti saya posting dan perbaiki tentang desaku yaitu desa pedawa secara lengkap, foto-fotonya juga.
yang telah berkunjung di blog ini thanks ya .
Sampai Jumpa di artikel Selanjutnya
No comments:
Post a Comment