See You, You "My Secret" ~ PECINTA IPA <meta content='PECINTA IPA' name='keywords'/>

PECINTA IPA

Memuat Segala Ilmu Pengetahuan


Wednesday, January 20, 2016

See You, You "My Secret"

See You, You "My Secret"
See You Next Time

Selamat datang di Webblog pecinta IPA, apa kabarnya semua ? anda ingin membaca artikel yang menarik dari google atau mesin pencari lainnya terus kesasar disini, hehe, ya "Welcome" itu yang saya ingin ucapkan. sebenarnya artikel yang menarik ini bukan buatan admin sendiri, ini adalah buatan dari seseorang yang nan jauh disana, Penasaran ? ya namanya "Rifathabib Nst" yang dikirin oleh "Babe Kurniawan" nah yang membuat siapa ini ?, biar saya tidak banyak bicara silahkan dibaca artikel dibawah ini. Dengan Judul ya bisa dibilang bikin penasaran hehehe.



Pare, Februari 2015
Tidak seperti biasanya, aku sudah rapih dengan kemeja, celana jins dan sepatu boots kebangganku pagi-pagi sekali. Aku tidak pernah sesiap ini mengawali hari. Kukayuh sepeda fixie hitamku diantara teriknya panas mentari pagi. Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 06.50 WIB. Sedang terlambat? Tidak. Aku begitu bersemangat akan pembelajaran hari pertama kelas Bahasa Inggris yang sudah kurencanakan bersama teman-temanku sejak lama, sewaktu aku masih di Pekanbaru. Ya, kini aku sedang di Pare, yang orang-orang bilang sebagai kampung Inggris-nya Indonesia.
Sampailah aku dikelas Speaking 1 hari itu. Tidak mewah memang, satu papan tulis sederhana dengan beberapa spidol telah disiapkan dibawah pohon yang aku sendiri tidak tahu namanya, dan beberapa kursi plastik mengelilingi papan tulis tersebut sehingga membentuk suatu kelas. Mataku tidak bisa diam, aku terus melihat sekeliling yang sangat baru bagiku. Pandanganku seketika berhenti pada seseorang yang menyita semua perhatianku detik itu. Siapa dia? Entahlah, yang kutahu sejak saat itu dia telah menciptakan debar-debar bodoh yang selalu mengganggu kehidupan dan ketentraman hidup.
Singkat cerita setelah beberapa hari dikelas yang sama, akhirnya aku sudah tahu nama, asal hingga kontaknya. Lalu? Aku masih tidak tahu harus apa, aku sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi ini. Apakah hanya aku saja yang seperti ini, apakah dia merasakan juga. Apakah aku saja yang terlalu berlebihan? Entahlah. Andai bisa, ingin sekali aku langsung saja bertanya kepadamu, Hei! Kamu juga merasakannya?
Aku tidak pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan jika aku bisa lebih dekat dengannya. Di sisi yang lain belum ada feedback yang sama dari dirinya. Sudahlah, aku saja yang terlalu bodoh membiarkan semua khayalan dan perasaan menimbun pikiranku. Aku hanya buang-buang waktu saja.

***

Di penghujung bulan Maret, merupakan waktu dimana kita harus benar-benar berpisah. Kamu, kembali ke kota dan kehidupanmu yang sebenarnya, begitupun aku. Tapi, apakah semua ini hanya khayalanku saja? Akankah hanya kekaguman sementara semata? Aku terlalu sadar kalau ini benar-benar terjadi.
"This is real"


"This feeling is fuckin real"
Bagaimana tidak, aku merasa takut untuk berpisah. Aku begitu takut untuk menerima kenyataan kalau kita mungkin tak akan bertatap muka lagi. Kamu tidak tahu saja.
Di suatu malam di penghujung pertemuan, walau hanya dengan kata-kata didalam ponselmu yang aku ketik dengan sejujur-jujurnya berharap kamu tahu dan mengerti, aku telah mengirimkan pesan perpisahan yang sekaligus mengungkap perasaanku kepadamu. Aku tidak berharap kau membalasnya, aku tahu sulit bagi kamu, bagi kita.
Dengan beratap malam, kita berdua mengungkap segalanya didalam suatu obrolan. Membiarkan angin memasuki sendi-sendi tubuh begitu saja. Aku kedinginan. Dingin yang meresahkan. Besok, kaupun akan kembali pulang. Kitapun berpisah.


See you next time! Begitu kalimatmu yang akan selalu kuingat sampai kita bertemu lagi kelak. "Rindu ini bukan tentang pertemuan, Melainkan kau merindu seperti AKU, Dan suasana kita dahulu"

Written by: Rifathabib Nst
Jakara, Desember 2015

Itulah artikel yang dikirimkan oleh saudara Babe Kurniawan, semoga dengan artikel ini bisa menginspirasi para pembaca. 

Editor by: Ketut Supeksa

No comments:

Post a Comment