73. Pakis Haji (Cycas rumphii Miq.)
(A) Deskripsi Singkat
Cycas rumphii adalah salah satu spesies dalam genus Cycas yang dikenal dengan nama pakis haji. Tanaman ini termasuk dalam tumbuhan gymnospermae (berbiji terbuka) dan merupakan tanaman purba. Berbeda dengan spesies Cycas revoluta, Cycas rumphii memiliki ukuran yang lebih besar dan sering ditemukan di daerah tropis sebagai tanaman hias atau pelindung.
(B) Taksonomi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Cycadophyta
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq.
(C) Morfologi
Akar: Berbentuk tunggang dengan akar serabut tambahan.
Batang: Berkayu, tegak, dan dapat mencapai tinggi hingga 10 meter. Batang biasanya tertutup bekas tangkai daun yang telah gugur.
Daun: Berbentuk majemuk menyirip, panjang daun dapat mencapai 2–3 meter, dengan anak daun yang kaku dan berwarna hijau gelap.
Bunga: Menghasilkan strobilus (kerucut) sebagai alat reproduksi, dengan strobilus betina dan jantan pada tanaman yang berbeda (dioecious).
Biji: Berwarna oranye hingga coklat kekuningan, berbentuk bulat atau oval, berukuran besar.
(D) Penyebaran
Cycas rumphii ditemukan di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Selatan, hingga Australia Utara. Di Indonesia, tanaman ini sering tumbuh di daerah pesisir dan dataran rendah.
(E) Habitat
Pakis haji ini tumbuh di tanah berpasir atau berbatu, terutama di daerah pantai dan pesisir tropis. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan dan salinitas tinggi.
(F) Cara Pengembangbiakan dan Perawatan
Pengembangbiakan:
Biji: Cara utama, meskipun prosesnya lambat.
Anakan: Tunas yang tumbuh di sekitar batang induk dapat dipisahkan untuk ditanam ulang.
Perawatan:
Penyiraman cukup dilakukan 2–3 kali seminggu, tergantung kondisi cuaca.
Gunakan pupuk organik untuk menjaga kesehatan tanaman.
Pastikan area penanaman memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air.
(G) Manfaat
Tanaman Hias:
Digunakan untuk mempercantik taman dan lanskap karena keindahan daunnya.
Pelindung Lingkungan:
Berfungsi sebagai penahan angin di daerah pesisir.
Obat Tradisional:
Di beberapa daerah, bagian tanaman digunakan untuk pengobatan tradisional, seperti luka ringan.
Bahan Kerajinan:
Bagian batang tua dapat digunakan untuk bahan kerajinan tradisional.
(H) Cara Pengolahan
Penggunaan Tradisional:
Biji dan akar direbus untuk diambil ekstraknya yang digunakan sebagai obat luar.
Dekorasi:
Daun tua sering digunakan dalam rangkaian dekoratif atau ritual adat.
(I) Daftar Pustaka
• Hidayat, M. (2007). Kamus Tanaman Indonesia. Jakarta: Penerbit Pustaka.
• Gill, A. G. M. (2010). Tropical Plants of Southeast Asia. Cambridge University Press.
• Ramaswamy, N. P. S., & Subramaniam, T. V. (2003). Handbook of Tropical Plants. Oxford University Press.
No comments:
Post a Comment